Coklat

815 111 17
                                    

Senin pagi disekolah.

Hari ini adalah hari Senin, hari yang sangat dibenci oleh kebanyakan siswa.

Para siswa dan siswi sudah banyak yang berdatangan, begitu juga dengan Rora, Rami, dan Chiquita yang sedang berjalan di koridor sekolah nya, mereka sudah ada dilantai 2 dimana tempat kelasnya berada.

Suara berisik yang berasal dari beberapa siswa mengisi setiap sudut ruangan. Rora, Rami, dan Chiquita berjalan bersama tanpa adanya obrolan sama sekali, mereka sudah hampir sampai dikelasnya.

"Rami, gue boleh minta tolong gak?" Suara Chiquita memecahkan keheningan diantara mereka bertiga, Chiquita bertanya kepada Rami sambil merangkulkan tangan nya ke pundak Rami.

"Mau minta tolong apa?." Rami bertanya sambil menengokkan kepalanya ke hadapan Chiquita, dan membalas rangkulan sahabatnya.

"Ada rencana apa lagi kali ini?" Ucap Rora menaikkan kedua alisnya bertanya kepada Chiquita. Mereka sudah sampai didalam kelasnya dan sudah duduk di kursinya masing-masing.

"Sini kalian mendekat." Ucap Chiquita sedikit berbisik, Rami dan Rora pun mendekatkan wajahnya ke arah Chiquita, untuk mendengarkan secara seksama informasi apa yang akan disampaikan oleh Chiquita.

"Kalian kenal, Kak Haruto? Mantan wakil ketua Osis yang menjabat bareng Kak Ahyeon" Chiquita berusaha menjelaskan.

"Iyaaa gue tau, dia selalu berempat kan? Sama temen-temennya." Rora sedikit mengingat siapa saja kahh teman-teman dari kakak kelasnya itu.

"Iyaa bener, Ra." Chiquita membenarkan ucapan Rora.

"Siapa aja emang, Chik?" Kini Rami lah yang bertanya, "Dan ada apa sama mereka?" Rami sepertinya yang paling tidak tahu apa-apa tentang kakak kelasnya itu.

"Ada Jihoon, Yoshi, Asahi, dan juga Kak Haruto." Chiquita menyebutkan satu persatu nama keempat orang tersebut, "Mereka berempat tuh problematik banget." Jelas Chiquita kepada Rora dan juga Rami.

Tumben sekali Chiquita perduli dengan urusan orang lain, padahal biasanya Chiquita hanya sibuk dengan dirinya sendiri dan juga Ahyeon saja.

"Lo, kenapa tumben banget kepo gini, Chik ngurusin hidup orang lain? Mereka macem-macem sama lo?." Rora sangat mengenal dengan baik sahabatnya itu, walaupun terkadang Rora dan Chiquita sering kali tidak akur, akan tetapi mereka saling memahami satu sama lain.

"Iyaaa, Ra lo tepat sasaran." See? Rora benar-benar sangat mengenal sahabatnya itu.

"Lo diapain sama mereka, Chik?" Kini Rami lah yang bertanya kepada Chiquita, ia khawatir Chiquita diapain-apain.

"Bukan gue yang mereka apa-apain" Chiquita menatap serius Rora dan Rami. "Gue gak sengaja dengar tadi diparkiran mobil, pas gue nunggu kalian, mereka gak tahu kalau ada gue disana, awalnya gue gak perduli sama pembahasan mereka, tapi gue gak sengaja dengar mereka nyebut nama Kak Asa, gue masih ber positif thinking, mungkin gue salah dengar, tapi sialan, setelah gue dengerin baik-baik mereka beneran menargetkan Kak Asa." Jelas Chiquita kepada kedua sahabatnya.

Rora mengepalkan kedua tangannya, ia belum mendengarkan semua informasi yang akan di sampaikan oleh Chiquita tapi emosi nya sudah sampai dipuncak kepalanya, sedangkan Rami hanya menatap bingung dengan situasi saat ini.

"Mereka nargetin gimana maksud lo, Chik." Tanya Rora menyelidik.

"Gue gatau banyak soal mereka, Ra yang gue denger mereka tuh problematik, mereka macarin cewek-cewek cuma buat di ajak ons (one night stand) setelah itu, mereka tinggalin gitu aja ceweknya." Chiquita berusaha menjelaskan apa saja yang ia tahu. "Tapi, yang gue denger tuh cuma kak Haruto aja, yang waras." lanjutnya.

Lowkey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang