BAB 2: Tentang Rindu

356 46 32
                                    

⚔️Blackwolf update⚔️

"Tidak ada yang lebih mahal dari persahabatan yang kekal, bahkan sebanyak apapun harta tidak bisa digantikan dengan kesetiaan dan persaudaraan."
-Blackwolf geng

"Rindu itu berat."
-Raden Rakha Dirgantara


BAB 2: Tentang Rindu

* * * *

SMA Cakrawala.

Salah satu sekolah elit yang berada di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu sekolah elit yang berada di Jakarta. Sekolah ini bisa dibilang salah satu sekolah terfavorit. Setiap tahunnya murid-murid yang mendaftar di sekolah ini kian bertambah, tapi tidak semua anak bisa terterima, mereka harus bersaing dengan ratusan siswa.

Selain itu, sekolah ini terkenal dengan murid-murid yang memiliki wajah goodlooking, IQ yang tinggi, dan tentunya ber-uang. Tak sembarang orang bisa menjadi bagian SMA Cakrawala.

Pagi ini, SMA Cakrawala terlihat sangat tenang, tentu saja karna PBM telah dimulai sejak 5 menit yang lalu. Tapi, ada sekitar 40 orang yang dijemur di lapangan utama SMA Cakrawala.

Pak Bambang--kesiswaan SMA Cakrawala tengah berdiri didepan barisan anak-anak tersebut, ia berkacak pinggang dengan rotan panjang yang ada di tangan kanannya.

"Kalian itu masih pelajar, tidak seharusnya kalian terlibat tawuran seperti tadi."

"Kalian sudah mempunyai catatan hampir 10 kali terlibat tawuran selama bersekolah disini, mau jadi apa kalian hah?!" Omel Pak Bambang.

"Kita minta maaf Pak, tapi kalau kita ga ladenin anak-anak Raymond, mereka pasti udah masuk ke wilayah sekolah." Jawab Al, mewakili Rakha.

"Alasan!"

"Tapi emang kenyataannya gitu Pak, bapak ga inget tahun lalu anak Raymond rusakin fasilitas sekolah?" Timpal Rakha.

"Iya bener tuh Pak, kalau juga ga karna kita.. mungkin aja udah pada KO." Sahut Afan, Pak Bambang seketika menatap tajam Afan yang membuat Afan cengengesan.

"Bubarkan geng kalian itu, kalian masih pelajar," perkataan Pak Bambang tersebut membuat mereka menatap beliau tidak terima.

"Wah.. ga bisa gitu dong Pak," bantah Arie.

"Iya, apa-apaan? Yang nyerang duluan geng Raymond." Timpal Richard.

"Bapak mau dipecat?" Perkataan Rakha membuat Pak Bambang terdiam beribu bahasa.

My BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang