BAB 4

283 50 17
                                    

* * * *

BAB 4: Kembalinya Ibu Negara

"Cewek gue, sama temennya mau ke markas sorean nanti, kayanya mau nanyain kedatangan Ibu Negara." Ujar Afan disela-sela aktifitas menulisnya. Mereka saat ini tengah berada di kantin.

Saat ini adalah jam istirahat, tapi Afan yang biasanya paling malas dengan hal menulis jadi tiba-tiba rajin. Hal itu membuat teman-temannya bertanya-bertanya.

"Terus?" Tanya Al. Membuat Afan menoleh dengan tatapan bertanya ke arahnya.

"Gue harus bilang wow gitu?" Setelah mengatakan hal tersebut, tak berselang lama penghapus joyko berwarna hitam mendarat dengan mulus di dahi Al.

"Anjing lo ya Fan." Desis Al.

"Wleee," Afan menjulurkan lidahnya ke arah Al, bermaksud mengejek.

"Cewe lo yang mana dulu nih? Cewek lo kan banyak." Ujar Richard. Eby, Al, Arie, dan Zayyan mengangguk setuju dengan ucapan Richard yang mengatakan pacar Afan banyak.

"Ya Devi lah, emang siapa lagi coba?" Balas Afan.

"Tobat Bang, sebelum terlambat!" Seru Rey dari meja samping tempat inti Blackwolf duduk.

"Kapan-kapan deh," balas Afan.

"Bukannya lo udah putus?" Tanya Eby. Pasalnya seminggu lalu Afan mengatakan jika dia sudah putus dengan Devi.

"Balikan." Jawab Afan enteng.

"Maneh mah gitu. Putus-nyambung, putus-nyambung, Putus-nyambung, putus-nyambung, Putus-nyambung, putus-nyambung, Putus-nyambung, putus-nyambunggggg terus. Udah kaya tali BH aja lo." Ujar Richard. Membuat teman-temannya terbahak.

"Ya gimana.. orang udah takdirnya." Balas Afan.

Arie berdehem pelan, "lo kalau mau mainin hati adek gue gausah jadian aja mending."

"Nah sip!" Zayyan menyahut.

"Ga mainin, calon kakak iparku sayang..."

"Terus?"

"Dibilang udah takdirnya, ya udah takdirnya."

"Tolol!" Sarkas Arie menoyor dahi Afan dengan gemas.

"Eh, bukannya cikgu besar tadi kasih tugas ya?" Gumam Richard membuat mereka kaget kecuali Al.

"Iya anjing, duh gimana nih?!" Panik Zayyan.

Cikgu Besar, julukan yang mereka berikan untuk guru mapel Matematika. Selain tubuhnya yang besar, beliau juga sangat galak.

"Jangan risau, serahkan tugas ini kepada..." ucap Eby dengan nada mirip dengan kembar botak di kartun.

"AL!!" Balas Afan melanjutkan ucapan Eby.

"Apa?" Tanya Al.

"Al ganteng, minta contekan tugas dong, kiwww.." ujar Zayyan dengan mengedipkan sebelah mata nya.

"Ogah." Ketus Al.

"Gue traktir deh," ucap Afan mencoba negosiasi.

"Bowlehh.." kalau sudah barang gratisan Al yang paling cepat.

"Gue tadi mesen bakso, batagor, siomay, es kopyor, sama es teh. Udah lo total aja semua, gue mau ke kelas." Ujar Al membuat Afan tersenyum sabar.

"Gue ikut Al." Kata Rakha yang sedari tadi menyimak.

"Lah, kalau lo balik kelas siapa dong yang traktir-in kita-kita?" Tanya Afan, karna tadi Rakha mengatakan jika akan membayarkan makanan mereka semua.

"Dompet gue ketinggalan." Balas Rakha.

My BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang