Secret Beryl🔞

Mephisto mesum!

"Mephisto, ku mohon, aku hanya minta obat ini sedikit, tuan Leon sakit dan harus diobati"

"Bawa saja untuk tuan tercinta mu itu, tapi_"

Berly sudah sumringah, kemudian merenggut, karena kata tapi yang Mephisto ucapkan.

"Kau_"

Mephisto mengantung ucapannya, Berly menunggu dengan tidak sabar, harap-harap cemas, dengan apa yang akan Mephisto minta darinya, sebagai ganti obat untuk Leon.

"Cepatlah! Kenapa lama sekali sih!"

Sungut Berly yang akhirnya kehilangan kesabaran, ia harus cepat ke sel yang Leon tempati agar sakit tuannya tidak semakin parah.

Disini Berly amat cemas dan Mephisto memilih untuk bertele-tele dengan menjeda ucapannya.

"Cepatlah Mephisto, aku harus memberikan ini ke tuan Leon, dia benar-benar membutuhkannya sekarang juga"

Berly terlihat frustasi, Mephisto masih bungkam.

"Hih, kau ini"

Berly berbalik, berniat pergi dari perpustakaan yang menjadi ruangan Mephisto.

Blam

Berly tersentak akibat suara keras yang menggema di telinganya, karena ia punya pendengaran yang sensitif. Berly mengerjit melihat pintu perpustakaan yang tertutup rapat.

"Hei!"

Saat memutar badan, Berly terkejut melihat Mephisto yang berjarak begitu dekat dengannya. Karena malu, Berly kembali berbalik, wajahnya merah padam.

"Kau memerah"

Ledek Mephisto tepat ditelingannya, sukses membuat Berly merinding. Dada bidang menekan punggungnya, sampai ia terhimpit antara tubuh Mephisto dan pintu.

"Jangan main-main Mephisto, ini tidak lucu"

Berly berusaha menahan tangan Mephisto, yang jemarinya mulai menggerayangi pahanya. Mata merah Berly memejam, setitik air mata keluar dari maniknya. Mephisto yang melihat Berly ketakutan dan menangis menyeringai. Dijilatinya pipi Berly, yang terdapat air mata.

Plak

"Hiii!"

Berly memekik, pantatnya di tampar keras, ia yakin bokong montoknya akan bercap tangan Mephisto. Berly berusaha kabur, tapi tenaganya seolah hilang dan kakinya terasa seperti jeli. Lengan kekar Mephisto menangkapnya, sebelum jatuh kelantai.

Pinggulnya ditekan ke paha Mephisto, bisa Berly rasakan, ada sesuatu yang besar dan panjang menekan bokongnya.

"Kau boleh mengambil obat itu untuk tuan tersayang mu, sebagai imbalannya, puaskan aku"

"Apa_"

Belum sempat Berly protes lebih jauh, tubuhnya sudah lebih dulu dililit tentakel. Kaki kini tidak lagi menapak di tanah.

"Hei, lepaskan! Aku tidak mau! Lepas!"

Berly mengigit tentakel dengan giginya, cakarnya membelah tentakel tersebut. Tapi usahanya sia-sia, malah tenaganya yang habis. Berly ditarik kehadapan Mephisto, wajahnya dicengkeram, bibirnya langsung dilumat.

Uhhppp hhmmm uhhggg

Desah tertahan Berly.

Tentakel yang melilitnya memaksanya berlutut, kini Berly berhadapan dengan kejantanan Mephisto yang besar, panjang serta berurut dan sudah mengeluarkan cairan, dari pangkal kejantanannya.

"Kau lebih cantik dari Leon jika seperti ini"

Puji Mephisto, dari dulu ia sadar jika Berly itu manis, sama manisnya seperti Leon, bedanya hanya suka mengigit saja.

"Aku tidak ma_uhukk oohocckk"

Glockkk glockkk glockkk

Tanpa menunggu protesan Berly, Mephisto langsung menjejal rudalnya dalam mulut hangat Berly. Wajahnya menengadah, menikmati hangatnya mulut Berly, yang sudah sejak lama ingin ia rasakan.

Hooohkkk

Mulut Berly dipaksa melebar, menerima hujaman rudal Mephisto.

Ugghhhhh!

Desahan Berly membuat getaran di keperkasaan Mephisto, membuat si kacamata satu ikut mendesah, dengan tubuh bergetar menahan nikmat.

Ugghhh hhghh

Satu tentakel mengocok penis Berly, membuatnya mendesah.

Plok plok plok

Mephisto menghentak kuat seolah bersetubuh, rudalnya masuk dalam mulut Berly begitu dalam.

'Jadi ini yang tuan Leon rasakan saat disetubuhi, sangat menyiksa'

Uhuckk uhucckk

Crot crot crot crot crot crot crot

Crot crot

Mephisto menarik keluar penisnya dari mulut Berly, spermanya ia keluarkan di wajah si surai merah.

"Kau makin cantik saat dilapisi sperma seperti ini"

Berly merasa terhina, tapi ia bisa apa, ini demi Leon.

Ke karyakarsa untuk lebih lengkapnya ya, linknya ada di biodata aku, langsung klik aja