kekacauan

2.3K 109 17
                                    

Gerbang barat diserang, itu membuat Nergal bergerak, Deus juga ikut serta, tinggalkan Mephisto, Berly dan Leon. Tapi siapa sangka, pemberontak dari gerbang barat juga masuk ke kastil, kini dua laki-laki bertubuh kekar  berdiri angkuh didepan Berly, yang memeluk Leon. Pakaian siluman rubah itu compang-camping, bukti jika ia melindungi Leon sekuat tenaga.

"Wah wah, dua kelinci yang manis"

Pelukan Berly pada Leon mengerat, ia mengeram, memamerkan taring tajamnya.

"Rubah kecil yang agresif, kau tau, aku suka menjinakkan hewan liar"

Tanpa sadar Berly gemetar, bibir digigit menahan takut.

"Berly"

Leon yang masih dalam keadaan lemah memeluk Berly, yang sudah ia anggap sebagai adiknya.

"Pergi, cepat lari"

"Tidak bisa, aku_aku takut"

Leon tau itu, karena dia juga ketakutan saat ini. Mereka berdua hanya bisa pasrah, ketika dua sosok asing itu mendekati mereka.

"Argh! Lepaskan!"

"Beryl!"

"Tu-tuan Leo-hhmmpp"

Srupp sluurrpp

"Hnghhh mhhhh"

Bibir Berly dicium kasar, karena tenaganya sudah habis saat melindungi Leon, jadi Berly hanya bisa pasrah.

"Unghh hiksh🥺"

Tangis Berly hanya membuat si iblis makin gencar menciumnya, menggerayangi tubuhnya.

Slap

"Argk! Sakit hiksh"

Beryl melihat Leon yang sudah digempur habis-habisan, lidah Leon terjulur, sepertinya mulai menikmati permainan kasar si penyusup.

Dengan lemah Berly mendorong pundak kekar yang masih asik menciumnya.

Cruk

"Ugh! Kau!"

Plak

Tamparan melayang ke pipi Berly sampai sudut bibirnya berdarah, karena ia dengan beraninya mengigit lidah dari penyusup yang menciumnya.

"Hiksh aahh nghh"

Plok plok plok

Penis besar keluar masuk analnya, Berly berharap pria itu tak mengeluarkan peju didalam rahimnya, bisa-bisa ia hamil.

"Hngh sshhh kau nikmat"

Desah si penyusup yang keenakan, dengan jepitan lubang Berly di penisnya.

Bruk

"Aahh nnghh hhhngh"

Berly dijatuhkan ke lantai, tubuh mungilnya tengelam dalam dekapan penyusup kekar yang menengadah sangking enaknya. Lidah panjang orang itu terjulur, Berly merasakan jika penis dalam analnya berkedut dan makin membesar, tanda akan keluar.

"Aahhh aahhh nnghh, t-tidakhh hiksh keluarkan angh jangan didalam hiks"

Mohon Berly memeluk leher kekar yang memperkosanya.

Cuupp sruppp

"Ungh mhhh hhnhh"

Permohonan Berly tak dihiraukan.

"Sshh, aahhh akuh keluar!"

Crot crot crot crot

Sepuluh tembakan melesat jauh kerahimnya, Berly hanya bisa menangis.

"Hiks ti...dak hiks"

"Hah ahh, kau nikmat sekali"

Lehernya diciumi, meninggalkan banyak tanda merah keunguan. Berly diam saja, masih syok karena peju masuk ke rahimnya, ia akan hamil.

"Hiks huuu"

Berly tersedu.

Melihat temannya yang sepertinya juga sudah puas memperkosa lelaki cantik berambut panjang, keduanya langsung pergi, meninggalkan Leon yang mengangkang dengan sperma yang mengalir dari lubangnya. Beryl menekan-nekan perutnya, berharap semen yang masuk ke rahimnya bisa keluar, ia tak mau hamil.

Drap drap drap

Langkah kaki mengema saat memasuki sel tempat Leon dikurung.

"Brengsek!"

Umpat Mephisto yang terlambat datang menyelamatkan keduanya, dirinya sibuk mengurusi sampah yang berkeliaran di kastil, tanpa sadar jika tujuan mereka semua menyerang, hanya sebagai pengalih perhatian, karena tujuan utamanya adalah Leon dan Berly.

Berly memeluk Leon yang menangis, maniknya kosong, entah apa yang dipikirkannya sekarang.

"Berly"

"Kau terlambat Mephi, mereka memperkosa kami"

Lirih Berly yang ikut bergabung dalam tangisan dengan Leon. Manik Mephisto menyendu, akan ia bunuh mereka yang berani menyentuh miliknya.

Hap hup

Mephisto mengendong Leon dan Berly dimasing-masing lengannya, karena badan keduanya kecil, jadi mudah saja mengendong mereka sekaligus.

Leon menyenderkan kepalanya ke pundak Mephisto, masih dengan lelehan air mata, begitu juga Berly, yang dari tadi memegangi perutnya.

Secret Beryl🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang