02.🍂

9 3 2
                                    

Happy Reading!!

"Alea mau sekolah di sekolah bang Zender!!"

Deg...
_____

Seketika detak jantung wanita paruh bayah itu berdetak kencang. Ucapan putrinya membuat nya terdiam. Melinda Illiana wanita itu tersenyum kecil sambil mengelus surai indah putrinya.

"Maaf sayang!! Tapi mama gak bisa kalau kamu harus sekolah di luar, kondisi fisik kamu tidak sekuat anak-anak lain!! Mama gak mau kamu kenapa-napa!!" ucap Melinda seraya tersenyum menatap putrinya yg kini memasang wajah sendu.

"Tapi ma! Alea juga mau berbaur kayak anak-anak lain!!"rengek nya.

"Bener kata mama kamu!! Kamu tidak boleh membantah Alea!! Ayah tidak suka jika kamu menjadi pembangkang!!" ucapan sang ayah berhasil membuat gadis itu terdiam.

Melihat sang ayah yg pergi menuju kamarnya membuat gadis itu dengan cepat angkat bicara.

"KENAPA SEMUA NYA GAK ADA YG BISA NGERTIIN PERASAAN ALEA!!! SEMUANYA EGOIS!!!"

Setelahnya gadis itu berlari menuju kamar nya. Bahkan di saat mamanya sudah berteriak memanggil nya, tetap saja, dirinya hanya menganggap itu angin berlalu.

"Sudah ma! Biar kan saja dia!! Terlalu di manja juga tidak baik!!" ucap William Halord atau kerap di sama Liam. Ayah dari Zender.

Melinda hanya mengangguk, dirinya ikut menyusul suaminya. Lebih baik ia istirahat, terlihat jelas dari matanya jika dirinya tengah lelah.

🍂🍂🍂

"Dari mana Ivy? Kenapa baru pulang?" tanya sang bunda yg baru melihat putri bungsu nya memasuki rumah dgn wajah datar nya.

"Gramedia!" jawabnya singkat, setelahnya gadis itu kembali berlalu meninggal sang bunda yg duduk di ruang tamu seraya memangku laptop putih dgn gambar apel tergigit di belakang nya.

"Ivy, nanti sebahis makan malam jangan langsung kembali ke kamar, Bunda sama Papi mau ngomong!" ucapan sang bunda berhasil menghentikan langkah gadis dgn wajah datarnya. Namun itu tdak berlangsung lama, karena gadis itu langsung melenggang pergi tanpa sepatah dua kata pun.

Sedang wanita itu, dirinya hanya geleng-geleng kepala melihat sifat putri bungsu nya, entah dia menuruni sifat siapa? Papi nya saja tidak se pendiam dirinya. Kakaknya? Apalagi gadis yg usia nya berbeda dua tahun dari nya itu memiliki sifat periang tapi pendiam jika berada di luar, tapi sifat pendiam nya hanya berlaku jika dirinya tidak bersama orang-orang yg memang dekat dgn nya.

Sedangkan putri bungsunya? Sifat nya sangat berbeda, pendiam, berwajah datar, dan irit bicara. Jika dirinya di suruh mengingat terakhir kali ia melihat putrinya tersenyum tepat saat gadis itu lulus dari sekolah dasar. Dari kecil Ivyza, gadis itu memang pendiam dan jarang tersenyum, tapi semenjak memasuki bangku sekolah menengah pertama sifat dingin nya semakin menjadi.

•••

Ruang makan kini hanya di hiasi dgn suara decingan sendok yg beradu dgn piring. Ketiga manusia yg ada di sana hanya diam menyantap makanan mereka masing-masing.

Kreak...

Tatapan suami istri itu teralihkan ke sang putri yg hendak beranjak pergi.

"Jangan pulang ke kamar dulu! Papi sama Bunda mau ngomong!" ucap Kevindra Raymond ayah dari Ivyza. Atau kerap di sapa Kevin.

"Duduk dulu sayang!!" ucap Azalea Gardenia sang Bunda.

𝑴𝒂𝒔𝒌 𝑶𝒓 𝑫𝒊𝒆!!{𝑶𝒏 𝑮𝒐𝒊𝒏𝒈!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang