5. 🍂

6 2 1
                                    

Tak..

Tak...

Tak..

Tak..

Tak..

Dentuman langkah terus menggema di dalam gedung tak terpakai itu. Dgn nafas ngos-ngosan dan keringat dingin bercucuran, gadis itu terus berusaha berlari untuk menyelamatkan diri.

Suara decingan lantai beradu dgn tongkat beas bool terdengar mengerikan di telinga gadis tersebut. Keringat kini membanjiri tubuhnya, jantung nya berdetak semakin cepat. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari tempat bersembunyi. Tumpukan kardus dan berbagai besi tak terpakai menjadi arah pandang nya, tak ingin menunggu lama, gadis itu berlari dan bersembunyi di sela-sela tumpukan barang yg tersusun acak-acakan itu.

Dengan jantung berdetak cepat keringat di pelipis gadis itu duduk meringkuk sambil membekap mulutnya sendiri. Jantung nya semakin berdetak cepat saat, langkah kaki dgn suara beas bool yg beradu dgn lantai semakin mendekat ke arahnya. Suasana semakin mencekam, jantungnya berdetak tak karuan. "Tolong! Siapapun tolongin gua!" batinnya dgn tubuh bergetar hebat.

"Kamu dimana sayang, hm? Jangan main petak umpet dong, kita bukan anak kecil lagi!"

Ucapan tersebut semakin membuat tubuhnya bergetar hebat.

"Ayoo.. Keluar, kalau engga.... Bukan tongkat ini saja yg menyakiti mu!.... Tapiiiii... Sahabat aku juga loh!"

Tak ada jawaban, gadis itu masih diam memeluk dirinya sendiri.

"Okayy.. Aku cari, tapi sebelum itu, apa kamu lupa? Kamu pernah nyakitin aku loh! Gara-gara kamu aku hampir depresi, tapi untung saja dia datang dan bantuin aku keluar dari rasa sakit yg kamu kasih! Oh ya, kamu jadi target ya? Kebetulan yg bakal habisin kamu itu aku! Soalnya temen aku lagi gak sempet! FIANA!!"

Gadis yg tadinya hanya dia sambil memeluk dirinya takut, tersentak kaget dgn teriakan sosok berpakaian serba hitam itu.

Brak...

Bugh...

Brak...

"KELUAR GAK LO! KALAU LO GAK MAU KELUAR MAKA LO BAKAL BERNASIB SAMA SEPERTI BENDA-BENDA DI SINI!! GUA TAU LO DI SINI, FIANA JANGGALA!!"

Fiana, gadis itu semakin ketakutan. Bahkan mulut nya semakin ia tutup rapat, rasanya bernafas saja dirinya tidak berani. "To-long!! Ma-ma!!" batinnya.

"FIANA JANGGALA!! KELUAR GAK LO!"

BRAK..

"AAAAAAAA!!" spontan gadis itu menjerit kaget, matanya melotot saat melihat sosok tersebut tepat di depannya.

Tubuhnya semakin bergetar hebat, dirinya meringsut mundur perlahan, keringat dingin semakin membasahi tubuhnya. Bahkan air matanya ikut mengalir bagaikan aliran sungai yg deras.

"Ja-nga-n! To-long!!" ucapnya terbata-bata, nafasnya berhembus cepat mengikuti irama detak jantung nya.

Senyuman smirk terlihat di balik topeng sosok tersebut. "Kenapa, hm? Takut? Salah lo sendiri sayang! Ngapain berurusan dgn nya? Hm?"

Ucapan sosok itu spontan membuat gadis itu menggeleng kuat. Apalagi dgn tubuhnya yg sudah mentok di dinding.

Bugh...

"AAKKHHH!!"

Bugh...

Kreak...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑴𝒂𝒔𝒌 𝑶𝒓 𝑫𝒊𝒆!!{𝑶𝒏 𝑮𝒐𝒊𝒏𝒈!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang