Happy Reading!
"Assalamu'alaikum!!"
"Wa'alaikumussalam!! Masyaallah, cucu cantik Oma!!" pekik wanita berusia senja itu, namun penampilan nya masih terlihat elegan.
Ivyza, gadis yg di maksud langsung berlari menghampiri sang Oma, senyuman terbit di bibir nya. Bahkan kedua orang tua nya saja kaget. Selalu saja begitu.. Jika berurusan dgn Oma maka Ivyza paling depan.
"Bagaimana kabar cucu kesayangan Oma?" ucap Rosalie Raymond ibu dari Kevin, papi Ivyza.
"Baik Oma!"
Ini lah sisi lain Ivyza, jika bersama sang nenek maka sifat nya berubah drastis. Bahkan senyuman nya selalu ia tebarkan, tapi mengapa jika bersama Orang tua nya mau pun sahabat nya dirinya selalu memasang wajah datar?.
"Ayo masuk! Kalian nginep semalam dulu kan? Sebelum ke Rusia?" tanya Rosa ke putra dan menantunya itu.
Kevin mengangguk mengiyakan. "Iya Ma! Kita ngenep semalam, besok pagi baru berangkat ke Rusia!" ucap Azalea mewakili. Rosa mengangguk mengerti. Keempat manusia itu kini berjalan masuk ke ruang keluarga.
Ivyza duduk tepat di samping sang Oma. Bahkan dirinya dgn mudah bersender di pundak Oma nya. Rosa tidak mempermasalahkan itu karena dirinya juga suka. Apalagi jika Reina juga ada. Kakak Ivyza.
"Jadi hari ini! Kita habis kan bersama! Apalagi kalian akan lama di sana!! Tapi permasalahan nya! Vyza tinggal sendiri selama itu?" tanya Rosa di akhir ucapannya. Wanita berusia senja itu khawatir jika cucu perempuan nya tinggal sendiri. Dirinya ingin menemani nya! Namun apa boleh buat jika ada satu kendala yg tidak bisa ia tinggalkan.
"Engga kok ma! Nanti Reina bakal pulang! Aku udah ngasih tau! Mungkin besok dia datang nya!" ucap Kevin menjawab pertanyaan sang mama.
"Owh! Yasudah jadi Oma tidak khawatir lagi sama cucu cantik oma!" ucapnya. Hal itu berhasil membuat Ivyza tersenyum.
🍂🍂🍂
"Shit!! Sepi bener gak ada Ivy!" celetuk Kailani tiba-tiba.
Mirea memutar bola matanya malas. "Emang Vyza ngoceh mulu kayak lo?! Gak perasaan!" ucapnya. Bahkan panggilan untuk Ivyza sudah dirinya ganti.
"Iya sih! Eh! Lo ngomong Vyza? Kenapa gak Ivy?" tanya Kailani seakan lupa dgn chat mereka kemarin.
"Si gubluk! Lo gak inget apa chat Vyza semalam!"
"oh, iya, gua inget!"
Kedua nya kini diam, Lily yg tadi hanya diam mendengar kan. Kini langsung menghubungi seseorang di handphone nya. Entah siapa itu, bahkan dirinya dgn terang-terangan tersenyum bahagia.
"Chat ama siapa lo?" tanya Mirea.
"Oh, ini! Aku chat sama kakak aku! Iya kakak!" ucapnya masih dgn senyuman nya.
"Jadi lo punya kakak?" bukan Mirea, melainkan Kailani yg bertanya.
"Iya! Abang juga! Aku anak ke enam! Punya satu adik!" ucapnya seraya tersenyum. "Bukan adik! Melainkan seseorang yg sangat penting!" lanjut nya dalam batin.
Kedua gadis itu hanya ber-oh ria. Ketiga nya kembali diam. Makanan di depannya kembali menjadi arah fokus mereka, kecuali Lily.
Mirea dan Kailani saling pandang, ada hal yg sulit di jelaskan dari tatapan mereka, sekilas keduanya melirik Lily yg masih sibuk dgn benda pipih di tangannya. Bahkan sesekali terlihat senyuman yg sangat misterius bagi kedua gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒂𝒔𝒌 𝑶𝒓 𝑫𝒊𝒆!!{𝑶𝒏 𝑮𝒐𝒊𝒏𝒈!}
Short Story𝑲𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒊𝒔𝒕𝒆𝒓𝒊. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒍𝒂𝒌𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈. 𝑫𝒊𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒎𝒊𝒔𝒕𝒆𝒓𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂. 𝑩𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒉...