Chapter 17: Terbongkarnya Soal abangnya Angkasa

120 102 70
                                    

***Saat Vano dan Vanya sedang duduk bersama,di teras atas atau rooftop teras rumah hanya ada keheningan diantara mereka, dan tiba tiba Vano memecahkan keheningan itu, "dek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Saat Vano dan Vanya sedang duduk bersama,di teras atas atau rooftop teras rumah hanya ada keheningan diantara mereka, dan tiba tiba Vano memecahkan keheningan itu, "dek." Ucap Vano, "ya kenapa bang." Ucap Vanya. "Lo tau ngga sih kenapa Angkasa kaya gitu hari ini." Ujar Vano. "Emang kenapa bang." Ucap Vanya, "ternyata dia kaya gitu sebab dia lagi kangen abang dia, dia ditinggal abangnya udah lama banget abangnya meninggal, gue udah lama temenan sama dia baru tau kalau dia punya abang." Ucap Vano panjang lebar.

Vanya masih tidak percaya apa yang ia dengar dari abangnya itu, "sumpah gue baru tau." Ujar Vanya, "nah kan lo kaget." Ujar Vano. "Senja belum tau soal ini." Ujar Vanya, "iya belum gue udah suruh Kasa buat bilang ini semua sekalian minta maaf kan dia habis bentak Senja tuh di sekolah." Ujar Vano. "Iya loh bang Senja sampai nangis gitu." Ucap Vanya.

***

"Bunda Kasa pulang." Ucap Kasa."nak kalau baru pulang tuh salam dulu lah."ucap bunda. "Hehe iya maaf bun." Ucap Kasa cengengesan.

"bun boleh cerita ngga." Ucap Kasa, boleh nak mau cerita apa."ujar bunda, "bun temen Kasa udah tau semua kalau Kasa sebelum nya punya abang, apa kasa kasih tau siapa abang Kasa ke mereka secara kan udah tau bun mereka, bunda sama ayah nanti gapapa." Ucap kasa. "ya sudah gapapa kasih tau aja lagian gapapa." Ucap bunda. "ayah nanti gimana bun." Ucap Kasa. "gapapa kasih tau aja ke mereka ayah pasti mengerti." Ucap Bunda dan diangguki oleh Kasa.

Malam hari tiba saat,Kasa berkumpul dengan orang tuanya di ruang keluarga bunda, menceritakan semua apa yang diceritakan oleh Kasa anaknya,setelah diceritakan semua, "gimana yah gapapa kan." Ucap Kasa, "iya gapapa nak." Ujar Ayah. "Iya makasih ayah." Ucap Kasa. "Udah saatnya mereka tau kalau kamu sebenarnya punya abang lagian angga ada salah nya kan mereka tau mereka temen kamu nak." Ucap ayah. "Oh iya ayah bunda Kasa lupa, kasa mau ketemu Senja sebentar di caffe deket rumah dia ada yang mau Kasa sampaikan." Ucap Kasa, "mau bilang apa emang nak." Ujar Bunda.

"Kasa mau minta maaf soal tadi siang di sekolah, kasa bentak dia bun." Ucap Kasa. "Ya allah nak ada ada saja kamu ini, yaudah buruan gih." Ucap ayah. "Kasa pamit yah bun." Ucap Kasa sembari mencium punggung tangan ayahnya.

Dan sesampainya dirumah Senja, langsung Saja membuka gerbang rumah Senja dan masuk dan mengetuk pintu rumah Senja.

Tok tok tok...

"Assalamu'alaikum Senja ini gue Kasa." Ucap Kasa, "waalaikumssallam, eh Kasa mau ketemu Senja ya." Ucap papa Senja karena yang membukakan pintunya adalah Papa nya Senja.

"iya om sekalian izin mau ajak Senja ke caffe deket rumah om itu boleh." Ucap Kasa, "oalah tentu boleh asal kamu jagain anak saya jangan sampai kenapa kenapa ya nak." Ujar Papa Senja. "Siap om pasti itu." Ujar Kasa. Tak lama Papa Senja memanggil Senja dikamarnya.

"Masuk dulu nak, biar om panggilkan Senja dulu dikamar. " Ucap Papa Senja, "iya om siap." Ujar Kasa dan Kasa pun masuk duduk yang dipersilahkan oleh Papa Senja, dan Papa Senja pun memanggil Senja, "Senja sayang turun ada nak Kasa." Ujar Papa.

"Kasa?." Batin Senja, dan Senja pun teringat janji dengan Kasa, "oh iya paa sebentar nanti Senja turun." Ucap Senja, setelah mendengar jawaban anaknya ia turun untuk menemui Kasa, saat turun ternyata Kasa sedang mengobrol dengan istri nya itu.

"Eh mama udah kesini aja." Ucap Papa, "iya pa, ini ada kasa ya." Ujar mama. "iya ma katanya mau ajak senja ke caffe deket rumah kita." Ujar Papa. "Oalah iya, yang penting jagain ya Sa jangan sampe kenapa kenapa." Ujar mama Senja. "Iya tante siap." Ujar Kasa. Tak lama mengobrol Senja pun turun, "kasa ayoo." Ucap Kasa.

"Yaudah ayo pamitan dulu sama orang tua kamu." Ucap Kasa. "Eh iyaa mama papa Senja pamit dulu ya." Ucap Senja sembari mencium punggung tangan mama papanya.

"iya tante, om pamit dulu ya." Ucap Kasa, Kasa tak lupa juga mencium punggung tangan mama papanya Senja.

"iya hati hati." Ucap Papa. "iya pasti assalamu'alaikum." Ucap Kasa Senja bersamaan. Dan mereka pun beranjak pergi.

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun sampai, dan langsung mencari meja yang kosong, Kasa tertuju pada meja nomor 6 dan langsung duduk dengan Senja tanpa basa basi mereka memesan minuman saja, karena dirumau sudah pada makan katanya. "Mba." Ucap Kasa memanggil mba pelayan yang di seberang sana. "iya mas, mba mau pesan apa." Ucap mba pelayan.

"kalau saya pesen orange jus aja, lo mau pesen apa ja." Ucap Kasa, "ekhemm gue coffe coklat aja deh." Ucap Senja. "oke baik itu saja." Ucap mba pelayan, "iya mba." Ucap Senja.

Tak lama pesanan mereka pun sampai, "ini mba, mas silahkan ya." Ucap mba pelayan. "makasih ya mba." Ujar Kasa.dan mba pelayan pun pergi.

"Senja, gue mau ngomong sama lo." Ujar Kasa, "iya sa mau ngomong apa." Ucap Senja, "lo dengerin gue ngomong dulu ya." Ucap Kasa.

"iya gue dengerin mau ngomong apa." Ujar Senja, "jadi gini gue mau minta maaf atas kejadian tadi siang di sekolah yang udah bentak lo, sampai sampai lo nangis gitu gue ngga bermaksud dan kenapa gue kaya gitu karena gue kangen, kangen banget sama abang gue yang udah ngga ada, pasti lo bingung kan kok ternyata gue punya abang iya gue emang punya abang tapi udah meninggal lama banget dan gue sekarang lagi kangen dia, gue terpuruk banget kehilangan dia gue selalu murung ja kalau lagi ngga lagi sama temen temen pas di hari abang gue meninggal gue sampe ngurung diri dikamar terus sampai berhari hari jadi ya gitu sekarang gue jadi cuek dingin dan tak tau menahu apa itu cinta dan kebahagiaan jadi gue ngajak lo kesini gue mau minta maaf sama lo ja."ucap Kasa panjang lebar.

Mendengar cerita dari Kasa tak sadar Senja meneteskan air matanya, "ja lo kenapa kok lo malah nangis." Ucap Kasa.

"gapapa reflek aja denger cerita lo, iya gapapa lo udah gue maafin kok." Ucap Senja, "sekali lagi gue minta maaf ja." Ujar Kasa, "iya sa udah gapapa." Ucap Senja. Dan mereka pun kembali seperti semula tak terasa mereka sudah lumayan lama mengobrol sembari menikmati minumannya.

"Ya udah ja ayo pulang nanti lo di cariin orang tua lo lagi." Ucap Kasa, "eh iyaa tapi sebentar sa, gue pengen tau nama abang lo siapa." Ucap Senja. "Oalah iya gue belum cerita soal itu yaa." Ucap kasa, "jadi nama abang gue Laksandra Bimantara biasanya dipanggil Andra dan kepergiannya dia pas gue kelas 8 SMP, dan dia masih di kelas 12." Ucap kasa.

"oalah gitu, abang lo dulu sekolah disini juga." Ujar Senja, "iya ja dia dulu sekolah disini, dan dia belum lulus tapi udah ngga ada duluan." Ucap Kasa, "Kasa lo jangan sedih terus, sedih boleh tapi jangan terlalu berlarut larut kasian abang lo, kalau lo sedih terus dia ngga akan tenang disana, cukup do'ain aja disetiap sholat lo kan masih ada gue, temen temen gue, temen temen lo orang tua lo yang masih sayang sama lo." Ucap Senja.

"Senja makasih ya, gue harap pertemanan kita bisa langgeng sampai kapanpun." Ucap Kasa terharu.

Note:maaf kalau typo bertebaran dimana mana

Note:maaf kalau typo bertebaran dimana mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja Untuk Angkasa ( END✅ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang