Bab 19

878 109 10
                                    


Saat ini zee sudah berada di rumah Chika, sesuai janjinya ia bersama chika dan christy akan pergi ke pasar malam. 

Tok tok tok

"Ooh kamu zee tante kira siapa" ucap Aya mempersilahkan zee masuk

"Iya tan, maaf menganggu waktunya" ucap zee tidak enak

"Mau jalan sama Chika?" Tanya Aya

"Iya tan, sama christy juga" ucap zee

"Mana christy nya zee" ucap Aya

"Dalam mobil tan, katanya dia ngantuk mau tidur sebentar" ucap zee

"Ada aja kelakuan adik kamu zee" ucap aya hanya menggelengkan kepalanya 

"Yaudah kamu tunggu sebentar ya, biasa chika kalau make-up lama" ucap pucho yang baru datang dari arah ruang tengah 

"Iya om" ucap zee, tidak lama chika turun dari lantai dua dan langsung menghampiri zee

"Mau jalan sekarang sayang" tanya chika 

"Boleh sayang, tante/om saya izin bawa chika jalan ya" ucap zee

"Boleh zee" ucap pucho mewakili Aya

"Jam 11 udah hari sampai rumah ya zee, jangan terlalu malam pulangnya" ucap pucho

"Baik om, saya permisi dulu" ucap zee berpamitan dengan orang tua chika

Setelah 10 menit perjalanan ketiganya sampai di pasar malam. Ketika christy turun dari mobil ia sangat senang melihat banyak permainan dan juga makanan yang sangat jarang ia temui sebab ia jarang pergi ke pasar malam.

"De jangan lari2" teriak zee ketika melihat christy berlari

"Kita samperin christy bentar ya, takut hilang aku" ucap zee pada chika

"Iya sayang"

"De tungguin abang, nanti kalau kamu hilang gimana" tegur zee

"Maaf ya bang, janji dedek ngga gitu lagi" ucap christy merasa bersalah

"Iya abang maafin"

"Kita mulai dari mana dulu nih, permainan atau cari makan?" Tanya chika memecahkan keheningan

"Main dulu ka, dede mau main dulu" ucap christy

"Yaudah kita main dulu setelah itu baru cari makan ya" ucap chika

"Siap ka"

Ketiganya bermain hingga pukul 8.30, setelah bermain ketiganya memutuskan membeli beberapa makanan yang nantinya akan mereka makan di mobil. Sedangkan zee sudah sangat lelah dan ia memutuskan untuk langsung ke mobil dan menyerahkan pilihan makanannya ke adik dan juga pacarnya, hari ini ia mengeluarkan banyak sekali energi karena mengikuti adiknya bermain. Ia sempat berpikir apakah dia sudah jompo karena baru sedikit bermain sudah kelelahan.

"Sayang bukain pintunya" ucap chika karena zee tidak sengaja ketiduran dan ia mengunci pintu mobilnya

"Iya sebentar" balas zee

"Capek banget sayang" ucap chika dengan mengusap kepala zee dengan lembut, ia merasa kasian melihat pacarnya kelelahan

"Lumayan sayang, dedek tenaganya kuat banget. Habis dari permainan ini langsung lari cari permainan lain gitu aja terus" adu zee pada chika

"Kasihan banget pacar aku" ucap chika

"Dedek kemana sayang" tanya zee

"Itu di depan lagi nunggu permen kapas" ucap chika

"Tumben dia berani sendirian" ucap zee

"Dia udah besar sayang bukan anak kecil lagi, pasti berani beli sendiri. Tadi aku sempat nawarin buat nemenin dia tapi dianya yang ngga mau" ucap chika

"Aku ngga nyangka adik aku yang dulu selalu manja sama aku sekarang udah besar" ucap zee terharu

"Jangan nangis sayang" ucap chika yang melihat mata zee memerah

"Ngga sayang tadi kena debu aja" ucap zee mengelak

"Mana ada di dalam mobil debu, udah jangan gengsi gitu dong" ucap chika

"Sayanggg" rengek zee

"Apa sayangku" ucap chika

"Pelukkk akuu sekaranggg" ucap zee dengan membuka kedua tangannya meminta pelukan, chika menyambutnya dengan senang. Ia memeluk pacarnya dengan sangat erat, karena ia tau pacarnya akan menangis apalagi kalau membahas mengenai adik kesayangannya.































Udah gitu dulu ya...

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semestaku (Chikzee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang