My Revenge

0 0 0
                                    


๑ Fantasy World ๑




___

"Keluar kau anak aneh!" teriak seorang wanita paruh baya, anak kecil yang diteriaki itu hanya bisa menangis sembari membawa tas dan barang-barangnya keluar. "Jangan kesini lagi kau monster!" setelah mengucapkan kata-kata itu wanita paruh baya tersebut langsung menutup pintu dengan kencang.

Anak kecil yang tadi diteriaki adalah Riviella, seorang anak perempuan yang tak memiliki sihir di dunia sihir. Itu adalah hal gila, bukan? Tapi itu adalah masa lalu, karena kini Riviella tinggal disebuah gereja yang sudah lumayan tua namun ia di asuh oleh pendeta dan suster.

Pendeta itu adalah Ohan dan sister itu Arria, tak hanya suster Arria dan pendeta Ohan tetapi ada banyak anak kecil lainnya, namun sayangnya Riviella tidak akrab.
"Sister Arria! aku bantu yaa!" ucap Riviella dengan semangat dan hendak menyuci baju, namun itu dihentikkan oleh perempuan sebaya nya yaitu Cielo. Cielo langsung menggunakan sihirnya untuk menyuci dan mengeringkan pakaian itu, Riviella menatap malas Cielo

"Terimakasih Riviella, Cielo." ucap Sister sembari tersenyum, Riviella pun menatap sister Riviella dan tersenyum, "sama-sama!"

Anak-anak kecil lainnya yang melihat sihir Cielo itu terpesona dan langsung memujinya, "keren sekali! tak seperti kak Riviella" ucap seorang anak yaitu Aro, Riviella menatap sebal Aro

Riviella langsung melesat pergi ke gunung belakang untuk latihan. Namun diperjalanan ia disoraki oleh warga yang tak jauh dari kata aneh, jelek, monster, sialan, dan keparat.

Riviella melakukan push up dan squat jump 100x lebih, terlihat mustahil mungkin tapi nyatanya perut Riviella berbentuk kotak kotak. Riviella melakukan latihan sambil minum terus-terus an agar tetap menjaga otot-ototnya, sampai sore menjelang malam tiba Riviella segera pergi darisana untuk pulang ke gereja.

Disana ia disambut oleh sister dan pendeta, sedangkan yang lain sama sekali tak menyambutnya. Tapi itu adalah makanan sehari hari Riviella, jadi ia tak keberatan maupun sakit hati.

Ia melanjutkan makan malam lalu mandi dan segera tidur, ia tidur bersama anak anak lainnya dan juga Cielo.

Pagi pun tiba...

Pagi hari di gereja di awali oleh Riviella yang sudah ribut karena tak sengaja memecahkan vas bunga milik sister, pendeta yang melihat itu membiarkan Riviella namun anak-anak yang lain malah memaki Riviella habis-habisan

Riviella yang tak terima hendak meninju namun gerakannya terhenti karena sihir Cielo, dan ia pun di dorong oleh sihir Cielo hingga menabrak dinding

Darah mengalir dari kepala Riviella, salah satu anak kecil yang melihat itu segera berlari menghampiri Riviella. "Kak, kakak tidak apa-apa?" tanya anak itu khawatir
"Iya, aku tidak apa-apa Akira. Jangan khawatirkan aku" ucap Riviella menenangkan, Riviella bangkit dan mengusap darah yang mengalir dari dahinya itu, lalu ia menatap sebal kepada Cielo.

"Jangan seenaknya kalau mempunyai sihir, bahkan tanpa sihir pun aku bisa mengalahkan mu. Tau?" ucap Riviella sembari menatap tajam Celio

"Cih, kau hanya seonggok sampah yang tak mempunyai sihir. Jangan berharap bisa mengalahkan ku keparat." timpal Cielo, namun perdebatan itu dihentikkan oleh teriakkan sister karena terkejut.

Akhirnya, Cielo dinasehati oleh pendeta maupun sister karena memakai sihir untuk kekerasan. Riviella bergegas pergi keluar untuk pergi latihan kembali, namun tangannya ditahan oleh sister yang baru saja keluar dari gereja

Fantasy World. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang