23. Ruangan 302

41 4 6
                                    

Cast : -Mark (마크)
-Sakuya (사쿠야)
-Sion (시온)
-Jungmin (정민)

______

" Pesan dari kegelapan, kuliah dari neraka "

Malam itu, Mark, Sakuya, Jungmin, dan Sion sedang berkumpul di ruang bersama asrama, menyelesaikan tugas dan bercanda ria untuk mengusir rasa lelah. Jam menunjukkan pukul 21.30, dan suasana di kampus mulai tenang, hanya suara angin yang berhembus pelan di luar jendela.

Tiba-tiba, ponsel mereka bergetar serempak, menandakan ada pesan masuk di grup chat kelas. Mark yang penasaran langsung membuka pesan tersebut. "Hey, guys, kita baru saja dapat pesan dari Profesor Kim," katanya sambil mengerutkan kening.

Sakuya yang duduk di sebelahnya mendekat untuk melihat pesan itu. "Kuliah malam? Sekarang?" tanyanya dengan nada bingung.

Jungmin dan Sion segera membuka ponsel mereka, membaca pesan yang sama.

> "Selamat malam, semua. Mohon maaf atas pemberitahuan mendadak ini. Saya harus mengadakan kuliah malam darurat di ruang kelas 302 pada pukul 22.00. Harap hadir tepat waktu. Terima kasih."

"Ini aneh," komentar Sion. "Kenapa kita harus ada kuliah malam tiba-tiba? Apakah ada sesuatu yang penting?"

Mark mengangguk setuju. "Ini benar-benar mendadak. Tapi kalau itu perintah Profesor Kim, kita harus pergi. Kita tidak mau kena masalah karena absen."

Mereka akhirnya memutuskan untuk bersiap-siap dan berjalan menuju ruang kelas 302. Saat mereka melangkah keluar asrama, suasana malam kampus terasa lebih sunyi dari biasanya, hampir menyeramkan. Lampu-lampu jalan redup, menciptakan bayangan panjang di sepanjang trotoar.

Sesampainya di gedung perkuliahan, mereka mendapati lorong-lorong gelap dan sepi. Hanya cahaya lampu dari ruang kelas yang memberi sedikit penerangan. Dengan perasaan campur aduk, mereka akhirnya tiba di depan pintu ruang kelas 302.

Saat mereka memasuki ruangan, mereka melihat Profesor Kim sudah berdiri di depan kelas, menatap mereka dengan pandangan yang sulit diartikan. "Silakan duduk," katanya dengan suara tenang namun terdengar sedikit asing.

Mereka pun duduk di bangku masing-masing, masih merasa ada yang tidak beres. Kemudian, tiba-tiba, ponsel Mark kembali bergetar. Kali ini, sebuah pesan baru masuk dari nomor yang sama—Profesor Kim.

> " Selamat malam, saya mohon maaf tidak bisa hadir malam ini karena urusan mendadak. Kuliah malam dibatalkan. Terima kasih atas pengertiannya."

Mark membaca pesan itu dengan wajah pucat. "Tunggu, ini tidak mungkin... Profesor Kim baru saja mengirim pesan lagi. Dia bilang dia tidak bisa hadir."

Suasana di ruangan berubah menjadi mencekam. Mereka saling berpandangan dengan tatapan penuh kebingungan dan ketakutan. Jungmin melihat ke arah Profesor Kim yang berdiri di depan mereka. "Jika Profesor Kim tidak bisa hadir, lalu siapa yang berdiri di sana?"

Sejenak mereka bingung, hingga akhirnya terkejut menyadari bahwa dosen yang mengajar di depan mereka bukanlah manusia.

Lampu ruangan tiba-tiba padam, meninggalkan mereka dalam kegelapan total. Suara langkah kaki yang menyeramkan dan tawa yang menghantui udara, menciptakan suasana yang mencekam yang tak terhindarkan. Detik-detik berikutnya terasa seperti mimpi buruk yang mengerikan.

Jungmin mencoba meraih ponselnya untuk menggunakan senter, tetapi tangannya gemetar hebat. Sakuya dan Sion merapatkan diri ke teman-teman mereka, mencari sedikit rasa aman di tengah kegelapan yang pekat. Ketika lampu berkedip kembali, bayangan mengerikan tampak bergerak di sudut-sudut ruangan.

NCT Horor & Urban LegendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang