"Lepaskan, atau kau akan menyesal. Kau bukan lawan yang sepadan."
"Xavier Xavier... Memangnya apa yang akan kau lakukan dengan dua tangan terikat? Tak ada, jangan percaya diri dulu."
"Keparat."
DUGH DUGH BUAGH
"Inilah yang bisa ku lakukan. Dasar hama."
"Huft.. Aku sampai harus mengurusi mereka yang bukan target ku. Lalu selanjut nya ku apakan ya? Oh aku tau." Batin Xavier
-10 menit kemudian-
"Sayang!"
"Rubah kesayanganku!"Mereka Jovan dan Vergo, dua agen polisi dengan kharisma nya.
"Hey kak, tolong aku dengan mereka. Mungkin kalian bisa memenjarakannya atau apalah." Ucap Xavier
"KAK?! TUNGGU, KAU BARU SAJA MEMANGGIL KU KAK?" Histeris Vergo
Sementara Jovan sedang membeku kaku
"Ada apa dengan respon mu kak? Kan kakak sendiri yang menyuruh ku memanggil kalian dengan embel-embel kak, aku hanya menurutinya."
"Astaga kesayangan ku.. JOVAN KAU MIMISAN?"
"Sial." Letuk Jovan sambil membersihkannya dengan tisu yang selalu dia bawa
Xavier sekarang sedang cekikikan karena respon lucu dari kedua orang itu
"Bereskan mereka ya, kak. Aku ingin jalan dengan teman ku."
"Yang mana? Alpha? Omega? Berikan aku foto nya dan no telponnya, kalau bisa alamatnya juga." Posesif Vergo
"Kau tak butuh bodyguard?" Tampaknya Jovan juga sama saja
"Yang benar saja... Huft, semua info tentang dirinya sudah ku kirim ke kalian, bahkan tentang buyutnya. Oh ya, kami akan pergi ke Mall Century, jemput aku nanti ya. Omong-omong dia sudah menunggu di depan."
"Kami akan mengantarmu ke depan." Ucap Jovan
"Hey Xav, eh- mereka ini siapa?" Letuk seorang pria di dalam mobil
"Pacarnya." Ucap Jovan dan Vergo serempak
Muka Xavier merah, tapi dia bingung dan kaget
"O-oke.. Aku akan menjaga Xavier dengan baik kok, bang!"
"Baguslah, kami titipkan pada dirimu ya. Masih ada pekerjaan yang harus kami selesaikan."
"Baik, bang. Kami pergi ya."
"Dadah kakak." Setelah Xavier mengucapkan itu, mereka pun pergi
"Astaga, kenapa dia lucu sekali..." Letuk Jovan
"Jovan bodoh, berhentilah mimisan."
"Ah sial."
•.In Another Side.•
"Theo ini lucu sekali, ini, ini, OH! YANG INI SANGAT KEREN! Emm yang ini bagus sekali... LIHAT LIHAT, AKU HARUS MEMBELI INI TIDAK SIH?"
Xavier kegirangan melihat barang-barang yang ada di mall, sementara Theo-temannya, benar-benar kewalahan
"Xav... Beli makan saja dulu, yuk?"
"EH, Theo jadi kewalahan karena Xavier ya? Xavier minta maaf Theo, ayo kita makan!"
"Astaga, saat membunuh saja dia seram, saat di depan ku mengapa dia berubah menjadi anak kecil.. menggemaskan." Batin Theo
Mereka pun mencari makan kesana-kemari, bingung memilih karena semua terlihat menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin and Two Policimen
FantasyXavier, si pembunuh bayaran yang masih berumur 19 tahun. Semasa hidupnya ia hanya tau membunuh, namun semua berubah ketika ia bertemu dengan dua polisi. Hidup Xavier berubah.