DIA, BUNDAKU S2 [END]

27 💌

Hari ini Shani sudah kembali masuk kantor dan bekerja. Veranda dan Keynal juga sedang pergi ke luar kota menjumpai kerabatnya.

Di rumah mewah nan megah tersebut hanya ada seorang gadis remaja yang ditinggal sendiri. Ia sudah ditawari bundanya agar ikut ke kantor, tapi ia malah menolak. Sekarang dia mulai merasa bosan di rumah karna hanya sendiri saja.

"Bosen banget ih. Ngapain ya?" Monolong Christy yang rebahan di sofa depan tv.

Ia memutar-mutar remote di atas perutnya sambil menonton. Melirik jam dinding yang baru menunjukkan pukul sepuluh pagi, ia bergumam "Bunda masih lama nih pulangnya"

Lantas ia pun beranjak ke dapur untuk mengambil coklat agar moodnya bagus lagi. Tidak kembali ke ruang tengah, ia melangkah ke taman belakang rumah.

Christy berjalan sambil melihat-lihat bunga yang bermekaran. Tumbuhan tersebut sangat terawat karna omanya yang memang rajin mengurus taman itu.

"Eh ada kupu-kupu" Ucap Christy. Ia mendekati hewan tersebut berniat ingin menyentuhnya. "Yaahh terbang"

Christy cemberut menambah kesan lucu diwajahnya. Ia kembali menggigit coklatnya lalu duduk di kursi taman tersebut.

"Apa aku samperin bunda aja ya ke kantor?" Gumam Christy. "Yauda deh"

Ia beranjak ke kamar untuk mengganti bajunya. Setelah itu, Christy turun lagi ke lantai bawah dan melangkah untuk mengambil sesuatu.

"Opa.. Angel pinjem motornya yaa hehe. Nanti Angel balikin lagi ko" Gumam Christy saat mengambil salah satu kunci motor milik opanya.

Setelah mengambil kunci motor tersebut ia langsung berjalan ke arah garasi. Motor yang dipakai Christy ternyata bukan motor matic biasa, melainkan motor gede yang memiliki cc cukup tinggi.

Memang Christy bisa mengendarai motor seperti itu, namun akan jadi masalah besar jika Shani mengetahui Christy kembali menggunakan motor dengan model ninja itu.

Tanpa berlama-lama lagi, gadis tersebut mulai menaiki motornya dan meninggalkan pekarangan rumahnya. Tak lupa ia mampir sejenak ke toko kue favorit bundanya untuk membeli dessert kesukaan si bunda.

Skip

Sesampainya Christy di perusahaan Shani, ia memarkirkan motornya dengan baik. Melepas helm full face yang ia pakai, lalu turun sambil menenteng sebuah paper bag berwarna merah muda.

Christy memberikan senyuman ramahnya kepada semua karyawan sang bunda sepanjang ia berjalan masuk ke dalam. Banyak juga yang menyapa dia dengan berbagai sapaan.

"Haii Christy"

"Halo anak cantik"

"Udah gede aja sekarang kamu"

"Pasti mau ketemu bunda ya?"

Begitulah kira-kira sapaan dari para karyawan yang berjumpa dengannya. Christy tentu membalas semua sapaan mereka dengan senang hati.

Saat anak itu sudah masuk ke dalam lift, ternyata ada yang bergosip. "Bukannya anak bu bos udah ga ada? Jangan-jangan tadi itu hantu, ihh takutt" Celetuk Eli sambil bergidik ngeri.

Teman yang disampingnya memukul kepala Eli dengan map yang sedang di pegang. "Kalo bu Shani tau lu ngomong gitu bisa tamat lu tau ga?" Ujar Eve dengan suara khasnya.

Eli mengusap kepalanya sambil cemberut. "Ya tapi kan nyatanya yang kita tau emang anak bu bos udah meninggal"

"Denger-denger sih waktu kecelakaan ada yang bawa anaknya pergi gitu. Terus waktu bos ada kunjungan ke Surabaya, dia ketemu sama anaknya yang ternyata masih hidup" Sahut Feni yang menyimak obrolan Eli dan Eve barusan.