TGA 04. Deby dan Bima yang Tergesa

1.9K 15 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TGA 04. Deby dan Bima yang Tergesa

Bima yang ingin ikut menikmati apa yang Alvin lakukan pada Deby

tags: Nipple play, mature content, consensual



Deby sontak membelalak. Jantungnya berdetak berkali lipat lebih cepat. Kaus diraih untuk digigitnya, menyumpal mulut yang inginnya mendesah saja. Tapi Bima masih ada di kamarnya. Deby tidak ingin Bima mengetahui aktivitas mereka.

Alvin menggigit putingnya tanpa aba-aba, sembari terus menatap seolah ingin menelanjanginya. Tubuh Deby bergerak gelisah, sementara Alvin tak sama sekali terlihat goyah. Ia masih betah memainkan dada putih Deby yang kini dihiasi beberapa tanda merah.

Alvin cengkeram kedua dada Deby dan mengulum keduanya bergantian. Memberi jejak basah akan ludah dingin yang menyelimuti puncaknya. Sensasi geli dari tekstur lidah Alvin yang lihai memainkan puncak dada Deby membuat tubuhnya meremang. Jemari panjang Alvin cubit keras puting Deby yang mencuat di hadapannya.

"Ah— Vin pelan-pelan remesnya," ujar Deby.

Alvin menggeleng. "Gak bisa, By. Udah temponya begini."

"Ah. Alvin," desah Deby ketika Alvin menarik putingnya sekuat yang tadi.

"Jangan kencang-kencang gitu ngedesahnya, nanti Bima denger," bisik Alvin.

"Ya lagian pentil gue ditarik begitu," keluh Deby tanpa sadar suaranya masih sekeras desahannya.

"Gue denger dari tadi."

Deby dan Alvin terkejut mendengar suara Bima. Deby buru-buru merapikan bajunya sebelum melihat ke arah Bima yang ternyata sudah terbangun.

"Lo gak tidur?" tanya Deby sambil cengengesan.

"Kebangun gara-gara lo desahnya kencang banget," ucap Bima datar.

Deby menutup wajahnya malu.

"Jadi, ada apa di antara lo berdua?"

***

"By. Lo mau gak duduk di pangkuan gue?"

Deby berhenti memperhatikan ponselnya dan beralih menatap Bima dengan tatapan tajam. "Lo gila apa, Bim?"

"Ayolah, By. Gue kedinginan, nih." Bima merengut ingin permintaannya dipenuhi. "Gue udah putus sama Nisa minggu lalu, kok."

"Karena lo mau pengen megang-megang gue?" tanya Deby curiga.

"Enggak," Bima menggeleng. "Dia sendiri sadar kalo hubungan kita gak sehat."

Deby terdiam cukup lama. Membiarkan Bima menyentuhnya untuk sekali, artinya membiarkan Bima menyentuhnya untuk seterusnya. Seperti apa yang terjadi pada Alvin.

"Please, By. Gue lagi galau berat," pinta Bima dengan segala alasannya yang tak masuk akal.

"Trus gue jadi pelampiasan lo gitu?" tanya Deby tersinggung.

"Emang lo gak ngerasa bangga bisa jadi satu-satunya pengalih perhatian?"

"Ngapain." Nada Deby terdengar kesal.

"By. Ayolah," pinta Bima lagi.

"Lo cari pelampiasan lain aja, Bima."

"Gak bisa. Cuma lo yang bisa Deby. Please?"

Lama-lama Deby menjadi malas mendengarnya. Ia menghela napas panjang, menatap Bima lelah dan berkata, "yaudah. Gue cuma duduk aja, kan?"

Bima mengangguk dan Deby akhirnya mengabulkan permintaan Bima untuk duduk di pangkuan cowok itu.

"Gini kek daritadi. Anget," bisik Bima sambil tersenyum senang.

Bima memeluk Deby yang duduk menyamping di atas pahanya. Tangan yang merangkul pinggang Deby itu semakin naik hingga lengannya bisa menyentuh bagian bawah dada Deby. Bima semakin tidak tahan.

"Bim. Tangan lo nakal banget, anjir," tegur Deby.

"Sengaja. Biar makin anget," ucap Bima ngeles. "Tapi masih dingin nih, cantik. Tangan gue boleh masuk gak?"

Meskipun tahu kemana arahnya, Deby malah mengangguk memberi izin.

Bima memasukkan tangannya ke dalam baju Deby. Awalnya tangan Bima memang diam. Tapi perlahan cowok itu mengusap perut Deby dan membuat Deby yang awalnya biasa saja menjadi sedikit tergoda untuk membiarkan Bima menyentuhnya lebih jauh.

"Hh...Bim..." desah Deby pelan.

"Biar tangan gue gak makin kedinginan," ujar Bima memberi alasan.

Tapi tangan Bima malah semakin naik dan semakin naik, mencari kehangatan sekaligus mencari gunung kembar yang telah lama ingin ia pegang. Begitu punggung tangannya menyentuh bagian bawah dada Deby, Bima terhenti.

"Lo gak pake BH?"


🪽 Selengkapnya ada di Karyakarsa.

🪽 Link ada di profile/bio wattpad (https://karyakarsa.com/lilumither)

🪽 Klik Karya → The Guardian Angel

🪽 Bisa diakses juga lewat fitur Seri → The Guardian Angel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🪽 Bisa diakses juga lewat fitur Seri → The Guardian Angel

🪽 Bisa diakses juga lewat fitur Seri → The Guardian Angel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Guardian Angel [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang