Propoganda yang di buat oleh para petinggi militer menimbulkan perpecahan dan penghancurkan hebat atas kekaisaran yang tersebar di beberapa wilayah.
Beberapa prefektur yang masing-masing di pimpin oleh komandan perang, mulai terpecah belah setelah sebuah ledakan bom meluluh lantakan salah satu pasukan di bagian timur.
Beberapa menduga ledakan tersebut salah satu dari rencana para petinggi, mereka berusaha menghancurkan kepemimpinan dinasti dan mengalihkan semua kekuasaan negara di bawa tangan para pejabat militer.
Yang terburuk banyak panglima besar ikut serta membocorkan segala strategi dan memicu kembali perang antar wilayah selayaknya 7 tahun lalu.
Semua itu masih sebatas dugaan.
"Sudah cukup bacanya." Seru salah satu pria yang saat ini tengah duduk seraya memikirkan nasib pasukan dan wilayah yang mulai terancam di ambil alih oleh komandan lain.
"Apa rencana selanjutnya?"
"Tunggu bokuto sampai dulu."
Satu detik setelah kalimat terakhir di katakan, orang yang tengah mereka tunggu akhirnya masuk dengan sebuah koper coklat. "Kuroo"
"Kau telat 10 menit"
Bokuto koutaro, dia adalah salah satu prajurit berpangkat kopral kepercayaan sekaligus teman akrab seseorang yang hari ini terancam di turunkan sebagai komandan. "Aku harus mengambil ini di bagian selatan pasukan, bagaimana bisa hanya dalam waktu dua jam."
"Pin nya" Sekarang kuroo melirik satu-satunya wanita yang ada di tengah-tengah mereka
Gadis tinggi dengan surai hitam itu menarik tas koper yang baru saja bokuto letakan, lalu membuka dengan muda setelah nomor pin ia pencet.
"Bagaimana bisa?"
"Kau tidak perlu tau." Ucap kuroo lagi
Setelah koper tadi terbuka, muncul lah, satu pistol dan sebuah peta wilayah tokyo "Rencana kali ini, kita ambil alih wilayah tokyo, kota terbesar itu masih terombang-ambing di bawa kekuasaan para petinggi, tanpa harus mengorbankan pasukan yang tersisa."
Bokuto menghela nafas "Kuroo aku tau kau hebat tapi ayolah kau hampir di turunkan dari jabatan komandan nagoya, bagaimana bisa mengincar tokyo yang wilayahnya lebih besar, bukan hanya lebih besar tapi yang terbesar, blum lagi berita tengah penghianat yang beredar? rakyat akan mengira kita penghianat nya kalau sampai mencari masalah dengan para petinggi." Ucap pria itu sangat pesimis, bagaimana tidak mereka adalah pasukan kecil
Kuroo berdiri mengganti panglima nekomata yang gugur di Medan perang tujuh tahun lalu, setelah panglima gugur keadaan pasukan yang mereka pimpin jadi perlahan semakin krisis.
Banyak warga Nagoya yang kekurangan pangan, sebagian tentara tidak bisa ia gaji karna biayaya operasional tidak sampai ke tangan kuroo.
Singkatnya komandan muda ini tengah di bombardir oleh petinggi militer, mereka menginginkan kemunduran atas kepemimpinan keluarga nekomata, melepaskan Nagoya tanpa peperangan, untuk di ganti dengan pemerintahan komandan dan kekaisaran lain.
"Kita pakai otak, bukan lagi fisik."
Bokuto sebenarnya bukan dari keluarga yang punya nama besar seperti kuroo, dia hanya anak seorang prajurit hebat yang sudah setia belasan tahun pada panglima nekomata, dulu saat ia kecil ayah dan ibunya bekerja di kediaman panglima, ini juga yang membuat bokuto begitu akrab dengan kuroo.
"Besok, akan ada jamuan di kediaman tuan nomu, semua Jendral dan para anggota militer boleh datang, aku akan ke sana untuk mengancam mereka."
"Kau yakin? ini tidak berlebihan?" Tanya wanita di samping kuroo
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOSEM IN MILITARY [Haikyuu]
Historical FictionKetika perang perebutan wilayah mulai terjadi, seorang pemuda keturunan terakhir salah satu kekaisaran yang menjadi korban perang mulai memikirkan masa depan prajurit nya. Membuat rencana pemberontak kecil, demi seluruh prajurit kelas bawa yang terp...