Biasanya

4 0 0
                                    

"Biasanya" pagi hari menjadi saat yang ku nanti nantikan, karena saat itulah aku bisa melihatmu dari kejauhan. Kau tahu? senyummu merupakan pemandangan favoritku di setiap pagi hari. "Biasanya", sore hari selalu ku tunggu karena saat itu kita punya waktu untuk menjadikan diriku dan diriku "kita". Kita yang biasanya pergi tanpa arah, namun tak masalah dengan itu. Karena saat itu kita belum sepenuhnya dewasa. Kita hanya tau bahwa kebahagiaan sangat mudah didapatkan jika kita berjalan dan bergandengan tanpa arah asalkan tetap bersama. "Biasanya", malam hari pun ku sambut dengan hangat. Sebab walaupun kita kembali terpisah, setidaknya aku mendengar suara mu melalui saluran telepon. Suara yang menenangkan bak pengantar tidur yang membimbingku hingga aku kembali terlelap. 

Yah, itu adalah "biasanya" yang telah jauh berbeda dengan kita yang sekarang. Kita di saat itu kini kembali menjadi diriku dan dirimu yang terpisah, bahkan setelah melewati berbagai sore hari. Kini, "biasanya" aku adalah hanya dapat merindukanmu dari jauh. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kepingan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang