FY-15

3.5K 262 28
                                    

Salma membawa nampan berisi semangkuk bubur ayam dan segelas air putih hangat sambil mencari-cari bangku kosong pada kantin yang kini ramai. Ini adalah jam istirahat kedua, maka dari itu kantin terlihat sangat ramai.

Sampai saat ini, Salma belum memiliki seorang teman pun yang mengajaknya atau berani diajaknya untuk makan siang di kantin atau sekedar mengobrol. Entahlah, apakah ini faktor fari sekolahnya ini yang menerapkan sistem single seat sehingga menyebabkannya dia tidak memiliki teman sebangku atau memang Salma yang masih segan untuk mengajak salah satu dari teman barunya itu.

Ia menyapukan pandangan kearah sebelah kanan kantin, di meja nomor 8 dia melihat empat orang teman sekelasnya yang bersenda gurau, ada sisa satu kursi kosong disana, namun Salma memilih enggan untuk duduk disana karena sepertinya sejak awal, dua dari keempat orang itu selalu memandang Salma dengan tatapan aneh.

Tak jauh dari situ, pada meja nomor 10 Salma melihat teman sekelasnya lagi. Dia Ricu, pria bertubuh gendut dengan kacamata agak besar yang menghiasi wajahnya sedang lahap menikmati semangkuk soto ayam sendirian.

"Gabung sama Ricu aja deh." Gumamnya dalam hati sambil berjalan mendekati Ricu.

"Salma..." Panggil sebuah suara menyebut namanya. Dia membalikan pandangan menyisir siapa yang memanggil namanya itu. El melambai-lambaikan tangannya dari arah meja nomor 15 sambil mengisyaratkan agar Salma menghampirinya saat pandangan mereka bertemu.

Salma memandang kearah meja Ricu sekilas, teman sekelas yang duduk pada posisi dua kursi dibelakangnya itu sedang mengelap mulutnya dengan tisu pertanda dia telah selesai mengisi perutnya. Akhirnya, Salma berjalan menghampiri meja El dimana terdapat dua pria lain yang duduk di meja itu dengan satu wanita yang juga berseragam sama seperti Salma.

"Sini Sal... Dari tadi celingak-celinguk aja kayak anak ayam nyari induknya." Ujar El mempersilahkan kursi kosong di sebelahnya.

"Makasih Kak..." Jawab Salma meletakkan nampan yang dibawanya lalu duduk di kursi yang El tunjuk.

"Kenalin kita-kita kali Li..." Sambar Kevin yang dihadiahi cubitan kecil oleh wanita disebelahnya dan mendapat kekehan dari El serta Bani yang asyik meminum ice cappucinonya.

"Ehh, kenalin Sal... Ini yang lagi minum es namanya Bani, sebelahnya Kevin dan itu Mila cewenya Kevin." Ucap El memperkenalkan dan dibalas Salsa dengan menyalami mereka satu per satu sambil memperkenalkan namanya.

"Sekelas Bila ya Sal?" Tanya Bani memandang Salsa yang terlihat kikuk.

"Salsabila Kak?" Tanya Salma, Bani mengangguk mengiyakan.

"Sambil dimakan aja makanannya Sal. Bentar lagi bel bunyi." Ucap Mila memperingati sambil menyuapkan sepotong steak kemulutnya.

"Iya Kak." Jawab Salma mengambil sesendok buburnya lalu memasukan ke dalam mulutnya.

"Bila gimana di kelas? Baik nggak?" Tanya El antusias. Salma terdiam sebentar mengingat temannya yang duduk dibarisan paling depan sebelah kiri, bertubuh agak berisi dengan rambut panjang hitam dan lesung pipi dalam menghiasi wajahnya.

"Baik Kak." Jawab Salma singkat.

"Dia ramah nggak sih di kelas? Soalnya kan kalo sama orang yang nggak dia kenal kayaknya cuek banget." Tanya El lagi penasaran. Salma meneguk air putihnya, terlintas pandangan sinis Salsabila dan ketiga rekannya memandang Salma saat ia terlambat tadi pagi.

"Ehh, ummm... Ramah sih kayaknya Kak. Aku kan baru sekolah disini lima hari, jadi belom terlalu deket gitu sama dia." Jawab Salma sekenanya. Mila, kekasih Kevin yang duduk di kelas XII IPA-2 tersenyum kecut sambil meraih iPhonenya yang teronggok di meja.

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang