09

8.3K 438 9
                                    


Pagi ini Arsen bangun lebih awal, bukan tanpa sebab dia ingin melihat keadaan Liel ketika tertidur lelap. Membayangkan betapa lucunya Liel saat tidur membuat nya, ah~ itu tak bisa dikatakan.

"Aku yang membawa kelinci kecil ke mansion sampah ini, tetapi kenapa mereka memulai start lebih awal!" Dumel Arsen saat menuju kamar Barra, tempat Liel bersama bunga mimpinya.

Setelah sampai tepat di depan pintu, Arsen dengan tak banyak acara langsung membuka pelan pintu itu. Nampak dua orang pemuda yang berbeda ukuran saling memeluk hangat di tempat peristirahatan nyaman mereka.

"Lihatlah bajingan ini, dia memeluk dengan sangat erat. Bagaimana jika kelinci kecil ku kesulitan bernafas?" Tanya sinis Arsen yang ditujukan ke Satria

"Oh~ bunny, sangat cantik" ucap Arsen ketika melihat wajah yang berada tepat di dada Satria.

"Aku tak bodoh" puji Arsen ke dirinya sendiri, mengambil handphone dan memfoto Liel dari jarak dekat.

"Apa kau gila, kau bisa membangunkan kucing kecilku" bentak Satria menutupi wajah Liel dengan tangan besarnya.

"Bangun juga kau sialan" jawab Arsen dengan tenang sambil melihat hasil dari foto itu.

"Pergilah, kau mengganggu" usir Satria memasukkan wajahnya kedalam cekungan leher Liel.

"Ah~ nyamannya" jelas Satria membuat iri Arsen disana.

"Kau yang seharusnya pergi sialan, bukankah kau akan ke Australia hari ini" Arsen mengingatkan dengan wajah tersenyum remeh.

Satria adalah salah satu pengusaha terkenal setelah ayahnya. Dia hari ini memiliki janji untuk pergi ke Australia hari ini untuk melihat perkembangan cabang perusahaan nya disana.

"Ah sial, bajingan kau" umpat Satria setelah mengingat janji nya hari ini.

"Cepatlah pergi, jika tidak kamu akan terlambat" ucap Arsen menguji kesabaran Satria.

"Jaga Liel" Satria berkata dengan lemah enggan beranjak dari kasur.

"Pergilah, kau sangat lama" usir Arsen lagi.

Satria menyempatkan mengecup bibir manis itu sebelum sepenuhnya beranjak dari tempat tidur dan keluar dari ruangan itu.

"Sungguh terlihat seperti bajingan" umpat Arsen melihat pemandangan yang barusan terjadi.

Perlahan Arsen menaiki kasur itu, nampaknya Liel terlalu lelap hingga tak sadar kasur itu bergoyang.
Arsen mengungkung Liel untuk membatasi pergerakan Liel.

"Sayang sekali dia sudah mendapatkannya" keluh nya mengecup bibir Liel dengan lumatan diakhir.

Baiklah~ anggap yang terakhir adalah Cara Arsen menunjukkan Rasa sayang dan peduli nya kepada Gabriel.

"Hei, apa kau tau dimana Tuan Barra berada? Aku sudah mengetuk pintu kamar pribadi nya tetapi tidak ada sahutan yang kudengar" Tanya salah satu kepala maid kepada maid biasa yang sedang menyiram tanaman.

"Tuan Barra ada diruang tamu" jawab maid itu menghentikan kegiatan nya menyiram tanaman.

"Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu. Maaf mengganggu" ucap kepala maid itu sebelum pergi ketempat yang di tuju.

"Tak apa" sautan terakhir maid itu melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda tadi.

"Tuan Barra, ini saya Bella" panggil kepala maid itu mengetuk pintu kamar yang ditunjukkan maid tadi.

Bella adalah kepala maid yang bertugas mengatur semua di mansion keluarga Greyson. Memegang tugas yang besar adalah makanan nya sehari-hari. Ia telah bekerja selama 13 tahun untuk keluarga Greyson, dia dipercaya dan imbalan yang diberikan kepada nya juga tak bisa dihitung tangan.

B'BIEL (TIDAK SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang