Pagi Minggu yang cerah ini Greyson dikejutkan dengan kabar bahwa Arsen sakit dari salah satu maid yang masuk kekamar Arsen. Siapa sangka bahwa mereka bisa terjatuh lemah tak berdaya?
Mulanya tak ada yang berubah. Anggota Greyson yang ada di mansion itu telah berkumpul di meja makan untuk menikmati makanan yang ada. Sampai akhirnya Liel menyadari sesuatu, kakak nya tidak ada di meja makan itu!
"Daddy, dimana kakak?" Tanya Liel kepada Barra yang duduk tepat disampingnya.
Mereka belum memulai acara sarapan itu dikarenakan satu hidangan permintaan Liel belum dibuatkan oleh maid. Liel sebenarnya dari jauh hari sudah meminta hidangan itu untuk disajikan, tetapi entah apa yang terjadi membuat maid-maid melupakan pesan dari sang tuan kecil mereka.
Liel juga sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkannya, namun berbeda dengan anggota Greyson yang lain. Mereka murka dan hampir membunuh maid yang lupa tak membuatkan hidangan itu.
"Arsen?" Tanya Barra memastikan.
"Sakit" jawab Carlos mengerti siapa yang ditanyakan oleh Liel.
"Kenapa tidak bilang-bilang pada Liel? Huh!" Kesal Liel kepada semua anggota yang ada disana.
"Maaf, bunny" permintaan maaf tulus Rion berikan untuk adiknya yang tersayang itu.
Liel tak menanggapi dan membuat gestur ingin turun dari kursi yang teramat tinggi, menurutnya.
Tak tinggi jika untuk Greyson. Tinggi mereka yang rata-rata telah melebihi 180 membuat kursi yang mereka gunakan juga dibuat tinggi untuk tidak membuat kaki mereka menekuk. Tetapi apalah daya untuk si kecil kita Liel?
"Honey, mau kemana?" Tanya Rion bertanya kepada Liel.
"Kamar kakak, Liel akan membawakan kakak Arsen makanan" jelas Liel masih berusaha turun dari kursi itu.
"Tetap di kursi mu Liel, maid akan membawa makanan itu" titah Berto yang sedari tadi hanya menyimak.
Liel yang tak bisa membantah hanya bisa diam dan menurut kepada sang kakek, Berto.
"Sakit?" Batin Barra mengarah ke Arsen.
"Makan" titah Berto kepada seluruh yang ada di meja makan itu.
Sontak semua membuat suasana hening namun tak ada aura mencengkam. Mereka hanya diam untuk menghargai makanan yang telah dibuat oleh maid.
"Liel sudah selesai" ucap Liel meletakkan sendok dan garpu yang ia gunakan tadi untuk menyantap makanan nya.
Tak seperti biasa, Liel yang terlambat kini menjadi yang pertama selesai. Ia melahap dengan cepat hidangannya dengan segera agar tidak mengulur waktu untuk pergi kekamar Arsen.
"Kakek, Liel akan kekamar kak Arsen. Apakah boleh?" Tanya Liel memelas kepada Berto.
"Tak apa honey, pergilah" jawab Berto memberitahu.
"Em... Kakek~." Lirih Liel membuat semua orang mengalihkan atensi mereka.
"Look~" tunjuknya kepada jarak antara kaki dan lantai akibat tingginya kursi yang Liel duduki.
Sontak mereka semua melihat kearah yang Liel tunjuk dan dalam hitungan detik semua mengalihkan pandangan menahan tawa agar tak lepas.
"Oh cute boy~ lucu sekali~" teriak Devin gemas terhadap Liel.
"Tidak sampai~" oh ayolah Liel, jangan perjelas hal itu.
Dengan sigap Barra menghampiri Liel dan memposisikan kedua tangannya di kedua belahan ketiak Liel untuk membantu Liel turun dari kursi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B'BIEL (TIDAK SELESAI)
RomanceGabriel, pemuda 13 tahun yang bekerja untuk menjalani hidup. Gabriel, ya hanya Gabriel tanpa nama belakang. Seorang perempuan, ah tidak dia seorang pemuda yang cantik hampir menyamai perempuan, atau bahkan perempuan akan dikalahkan kecantikan nya ol...