Terlihat tangan Arsen melilit dengan kuat diperut Earwine.
"Gerakkan lah secara perlahan" pinta Carlos kepada Earwine.
Earwine berusaha melepaskan lilitan tangan Arsen dengan perlahan. Namun karena Arsen yang memang dasarnya adalah orang yang peka, ia dengan mudah membuka mata nya lagi.
"Shh" lenguh Arsen ketika tangannya yang masih berdarah tersenggol kemeja Earwine.
"Tahanlah ini akan sedikit sakit" jelas Carlos dengan mengoleskan cairan terlebih dahulu di punggung tangan Arsen.
"Aku bukan orang lemah" elak Arsen.
"Tak ada orang kuat yang self harm" ucap Carlos dengan nada mengejek kepada Arsen.
Arsen yang mendengar ejekan itu hanya diam tanpa berniat membalas.
"Sialan" umpatnya Arsen didalam hati
"Jangan melakukannya lagi" ucap Carlos setelah berhasil mendaratkan jarum di punggung tangan itu.
"Hm" hanya itu yang dikeluarkan Arsen untuk menjawab.
Karena merasa semua kegiatan mereka masing-masing telah selesai, Carlos dan kepala maid telah dahulu keluar dari kamar itu.
"Perlu ku temani?" Tanya Earwine menawarkan diri.
"Tidak" elak Arsen dengan cepat.
"Kenapa?" Tanya Earwine lagi.
Arsen tak begitu bodoh untuk tak mengerti apa yang dimaksud Earwine. Earwine bertanya tentang kenapa Arsen melakukan kegiatan yang merugikan dirinya itu.
"Mommy.." jawab singkat namun lirih Arsen berikan kepada Earwine.
Earwine mengerti namun tak sepenuhnya paham dengan apa yang dimaksud Arsen, tangannya bergerak mengusap dahi Arsen dan keluar dari kamar itu.
Terkadang yang terlihat kuat menyimpan sisi takut, lemah, dan tidak berdayanya untuk tidak diperlihatkan kepada khalayak ramai. Terus memendam semua itu, beberapa akan berakhir karena tak bisa mengeluarkan dan melakukan apa yang mereka inginkan.
Kegiatan dikamar itu telah selesai. Kini, kita akan melihat kondisi peran utama kita dikamar miliknya
"Ughh, Liel takut" ucap Liel menelisik kamar besarnya itu dengan berharap tak melihat sosok apapun.
Kamar dengan suasana lucu dan lampu yang terang tak membuat Liel menghempaskan pikiran negatif nya. Banyaknya boneka yang memiliki mata, membuat Liel merasa diawasi seseorang.
Liel sekarang hanya berharap untuk siapapun datang ke kamar nya itu. Liel memang tertidur sejenak tadi. Namun karena mimpi buruk yang ia dapatkan membuat ia kembali membuka mata sayu itu.
Mimpi itu...
Perempuan cantik namun kotor berkata-kata kasar mengarah ke Liel. Menunjuk dan menyumpah serapahi Liel dengan ekspresi muka yang berubah-ubah tiap detik. Liel tak tau siapa itu, yang ia ingat adalah.."TEMPATMU ADALAH TEMPATKU!"
"HARUSNYA AKU YANG ADA DI TEMPAT MU SEKARANG"
"JAUHI MEREKA!"
"KAU TAK PANTAS BAJINGAN KECIL!"
Begitulah penggalan kata yang di ingat Liel didalam mimpinya. Entah apa arti dari kalimat itu
Malang sekali, indra pendengaran Liel harus tercemar karena mendengar ocehan perempuan itu.
"Hiks, Daddy.. Liel takut.." isakan terus dikeluarkan Liel dengan meremas selimut yang bertengger di bagian bawahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
B'BIEL (TIDAK SELESAI)
RomanceGabriel, pemuda 13 tahun yang bekerja untuk menjalani hidup. Gabriel, ya hanya Gabriel tanpa nama belakang. Seorang perempuan, ah tidak dia seorang pemuda yang cantik hampir menyamai perempuan, atau bahkan perempuan akan dikalahkan kecantikan nya ol...