bab 1

19.6K 763 37
                                    

"Bangun!! Aku tidak sudi mempunyai cucu penyakitan seperti mu, semua cucuku harus sehat"

Seorang wanita paruh baya menyeret dengan kasar balita yang bahkan masih berusia 3,5 tahun, keadaan Mension yang sepi karena putra dan menantunya belum kembali dari urusan mereka juga ke enam cucunya yang lain masih tertidur di kamar masing-masing dengan pengasuhnya....

"Mama!!! Hiks huaa papa akit!!" Balita itu sedari tadi hanya bisa menangis merasakan rasa ngilu pada tubuhnya yang terseret bahkan beberapa bagian tubuhnya sudah tergores oleh tanah.....

"Diam lah bocah, aku muak mendengar tangisanmu, kau berbeda dengan cucuku yang lain dan aku malu mempunyai cucu seperti mu, jadi lebih baik diam dan ayo ikut" wanita itu kembali menyeret tubuh mungil yang sedari tadi sudah memberontak bahkan memukul mukul tangan wanita itu yang mulai keriput....

Hingga mereka tiba di belakang mension sebuah bangunan terbengkalai bahkan tidak ada jendela satupun....

Wanita itu melempar tubuh kecil itu dengan keras, beberapa kali memukulnya bahkan membenturkan kepala si kecil dengan kencang ke dinding hingga darah tercetak jelas di dinding tersebut....

"Nyek kit huaa hiks hiks" tubuh kecil itu hanya pasrah saat tubuhnya terus di tarik di tendang bahkan beberapa kali di tampar hingga mata itu kini mulai sayub, dengan teganya sang nenek kembali menarik tangan rapuh itu membawanya ke pojok ruangan yang semakin gelap....

"Berdiam diri lah di sini sampai kau mati" ujarnya mengikatkan sebuah rantai pada kaki kecil itu.....










Sore harinya Chanyeol dan Wendy baru saja tiba sambil membawa beberapa jajanan untuk ke tujuh putra mereka....

"Anak anak papa mama pulang" teriak Wendy dan tak lama terdengar dari arah tangga di mana mark putra pertamanya yang menuntun ke tiga adik kembarnya dan jangan lupakan chenle dan Jisung yang berada di gendongan pengasuhnya masing-masing....

Setelah turun dari tangga mereka ber empat langsung berlari ke arah orang tua mereka...

Chanyeol dan Wendy mengambil alih kedua putranya yang masih berada di gendongan pengasuhnya lalu mereka menatap putra mereka....

"Kok kurang satu, dimana Renjun?" Tanyanya Wendy saat tidak menemukan putra keduanya.....

"Jeno, Jaemin, haechan, di mana Renjun hm" gumam Chanyeol menatap putra kembarnya, ya hanya mereka yang kembar....

"Ami dak au papa, ami idul" ujar Jaemin menghampiri mamanya yang hanya tersenyum mengusap rambutnya....

"Mark?"

Chanyeol menatap putra pertamanya yang juga menggelengkan kepalanya saja

"Mark juga tidak tau ayah, kita semua tidur siang tadi" Belanya membuat mereka berdua mulai khawatir....

"Baiklah biar papa dan mama yang mencari nya" namun belum juga Chanyeol dan Wendy bengkit...

Ibu dari Chanyeol datang sembari berteriak dari arah depan...

"Ibu ada apa? Kenapa ibu berteriak" ujar Chanyeol menatap ibunya hang tampak khawatir....

"Maafkan ibu hiks chan, maafkan ibu, hiks ibu lalai hiks e Renjun cucu ibu hiks di culik, ini salah ibu "

Wendy yang mendengar itu langsung mematung tubuhnya seakan kaku mendengar kabar tersebut....

"Bagaimana bisa Renjun di culik, bukankah anak anak seharusnya tidur siang dan juga ada banyak bodyguard di rumah ini" Chanyeol masih berusaha tenang, membuang pikiran buruk yang saat ini mengganggu nya.....

"Maaf ini salah ibu, tadi Renjun bangun dan nangis mencari kalian hiks lalu ibu membawanya keluar untuk mengalihkan perhatiannya agar berhenti menangis tapi hiks tapi saat ibu meninggalkan nya untuk mengantri membeli ice cream, Renjun sudaj tidak ada" jelasnya....

Chanyeol yang mendengar hal itu langsung terduduk sedangkan Wendy sudaj tidak sadarkan diri...

Chanyeol membawa istrinya untuk masuk sedangkan anak anak yang lainnya sudah dirinya amankan....

"Lain kali jangan ceroboh bu, di luar sangat bahaya" ujarnya dengan datar sebelum pergi keluar berharap bisa menemukan putra mungilnya....








Satu Minggu namun pencarian masih nihil padahal Chanyeol sudah mengerahkan semuanya agar menemukan putranya namun semuanya sia sia.....

"Kita semua harus pindah, di sini sudah tidak aman untuk putramu"

"Lalu bagaimana dengan Renjun, putraku bahkan masih belum ada tanda-tanda keberadaannya dan ibu memintaku untuk pindah" Chanyeol tidak habis pikir dengan pikiran sang ibu...

"Kita menunggu hasilnya di sana yang terpenting semua putramu aman"

Perdebatan sengit itu terjadi, Wendy hanya diam dengan pandangan kosong sembari menggendong putra bungsunya yang terlelap nyaman.....

"Baik kita pindah" Chanyeol langsung beranjak meninggalkan sang ibu yang tersenyum menatap kepergian putranya....









Duk!!

Tubuh mungil itu perlahan bangkit saat merasakan sesuatu yang terjatuh dari atas dan menatap atap yang sudah kembali tertutup setelah bungkusan itu mendarat, tangan mungilnya dengan semangat membuka bungkusan itu dan tersenyum melihat makanan yang sudah ada....










Lanjut gak nih.....

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang