1.MAHENDRA ABHIDHAMMA

90 52 59
                                    

Senang rasanya jika membahas tentang kota malang.Kota yang dikenal dengan suasananya yang indah dan julukannya sebagai kota pelajar.

Belajar,itulah tujuan awal Nebula menetap di kota malang karena ia ingin mencari ilmu lebih jauh dan bersekolah di Universitas impiannya.
Dan siapa sangka,ia malah
dipertemukan oleh pria yang menyebalkan.Ia pikir malang adalah kota hangat dan ramah,justru kini terasa dingin karena hujan menyelimuti.

Percikan genangan air mengenai kaki Nebula yang sedang mengendarai motor scoopy kesayangannya.
Nebula menghirup udara dingin nan bau hujan yang ia rasa aromanya enak untuk dihirup.

Tidak terasa cukup lama Nebula melamun,hingga ia tidak sadar jika menerobos lampu merah.Terdengar suara teriakan sekaligus klakson dari motor maupun mobil yang mencoba menghentikannya,namun entah mengapa ia merasa tidak mendengarnya.

Lamunan Nebula terpecah saat dirinya merasa seperti menabrak seseorang.

"Gimana sih lo!" Tanya pria yang sepertinya tidak sengaja ditabrak oleh Nebula.Nebula melepaskan helmnya dan melemparkannya kesamping karena ia merasa kesal.

"Shh..." Nebula mendesis kesakitan karena lututnya memar.
"Duh...kan mas juga salah,asal nyebrang aja ga liat kanan kiri,mana mainan HP lagi."

Perdebatan dimulai,semakin panas dan kacau,tidak ada yang ingin mengalah bahkan hingga jalanan sepi.

Hujanpun semakin deras,Nebula dan pria itu baru menyadari jika tempat itu mulai sepi,yang awalnya dipenuhi oleh orang-orang yang menyaksikan pertengkaran mereka sekarang hanya tersisa beberapa orang saja.

"Mbak,mas udah ya berantemnya dingin disini gaenak juga diliat  orang-orang,nanti kiranya kalian gembel lagi..." Ucap seorang pria yang nampak berumur sudah berkepala 4.

Nebula berusaha berdiri untuk segera kembali ke kost nya karena dirinya besok akan pergi ke sekolah.

"Biar gw bantu."Tawar pria yang ditabrak oleh Nebula dengan nada yang tiba-tiba lembut padahal sebelumnya sangat ketus.

Nebula menepis tangan pria itu dan mengangkat motornya yang menindihi kakinya.
"Gausah,nih gw bisa." Ucap Nebula dengan nada jutek seperti perempuan pada umumnya.

Nebula berhasil menyingkirkan motornya yang menindihi kakinya,namun sulit untuk berdiri.Pria itu melihat Nebula yang berusaha berdiri namun selalu terjatuh.

"Katanya bisa."Ucapnya sambil mengangkat motor Nebula dan segera mengulurkan tangan untuk membantu Nebula berdiri.

"Duh...DASAR!." Ucap Nebula dengan nada kesalnya.
"Namanya juga manusia,gengsian." Ucap pria itu dengan menaiki motor Nebula,sehingga membuat dibuat terkejut.

"DIHH NGAPAIN COBA NAIK KE MOTOR GW!!TURUN NGGAK!!"Nebula berteriak nyaring dan menjambak rambut pria itu.

"Lo gila?setelah tiba-tiba nongol kayak orang mau bundir dan sekarang malah naik ke motor gw."Nebula emosi saat ia melihat motornya lecet namun pria itu hanya duduk santai diatas motor Nebula.

Dingin dan mencekam,itulah yang dirasakan mereka berdua saat hujan semakin deras dan suara petir terdengar.

Nebula langsung meremas tangan pria itu sebagai reflek nya karena ia takut mendengar gemuruh petir.
"Biar gw anterin." Ucap dingin pria itu dan segera menarik helm dari tangan kecil Nebula.

malang when it rains Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang