Siang ini Livi memiliki janji dengan sahabatnya, ia akan reunian bersama sahabatnya sebab telah lama tidak bertemu.
Al akan bersama dengan Jay hari ini, Livi sebenarnya ingin membawa Al, tetapi Jay mengatakan bahwa ia yang akan menjaga Al, ia ingin Livi bisa me time tanpa gangguan lain dari anaknya, dan juga ia tak akan membiarkan anaknya memonopoli istrinya begitu saja.
"Kamu yakin bisa jaga Al?" tanya Livi, ia tak yakin membiarkan Al bersama Jay.
"tenang sayang, aku pasti bisa, selamat bersenang-senang." ucap Jay.
Livi memperhatikan Al yang masih asik dengan mainannya, lalu menoleh kepada Jay.
"nanti saat makan siang berikan makanan dan susunya ya mas, lalu jangan lupa tidur siang, biasanya Al tidur harus di dongengkan dulu"
pesan Livi, ia benar-benar tak yakin dengan suaminya ini.Jay selama ini tak pernah mengasuh anak, bagaimana ia bisa percaya denga suaminya ini.
"iya-iya, kamu percakan aja semuanya sama aku, aku bisa, lagian ada maid juga kok" ucap Jay kembali meyakinkan Livi.
"oke aku pergi dulu, assalamualaikum" ucap Livi menyalim tangan Jay.
"Al bunda pergi dulu ya, baik-baik di rumah" ucap Livi pada Al, al menoleh.
"iya bunda hati-hati" ucap Al.
Livi pergi meninggalkan rumah, ia akan bertemu dengan sahabatnya di sebuah cafe yang berada di dalam mall.
Menit demi menit menyusuri kota akhirnya Livi sampai di sebuah mall.
"Mas Jay bisa gak ya, menjaga Al" gumam Livi"LIVI!"
panggil seseorang kepada Livi, Livi menoleh pada asal suara tersebut, ternyata itu adalah sahabatnya.Salsabila Zahratun, wanita yang memanggil Livi tadi, memiliki kulit putih dan tinggi 170 cm, Salsa sangat tinggi untuk ukuran cewe indonesia, bekerja sebagai polisi.
Tiara Winara, wanita yang memiliki dua anak dan bekerja sebagai Artis.
"hai" sapa Livi pada mereka.
"hai juga, mau masuk cafe dulu?" tanya tiara.
"gas lah" ucap Salsa.
Mereka memasuki cafe tersebut dan berbincang banyak tentang kesibukan mereka.
"eh btw anak lo berdua mana?" tanya Salsa, salsa tidak memiliki anak karena mereka memutuskan child free.
"anak gua pastinya masih disekolah, sore baru pulang" ucap tiara.
Anak tiara sudah berumur 7 tahun dan 9 tahun.
"Al sama papanya" ucap Livi.
Mereka bersenang senang, tanpa sadar waktu telah berjalan.
Ting
Satu pesan masuk ke dalam handphone Livi, itu dari Jay.
"sayang masih lama pulangnya?" tanya jay dalam pesan itu.
"mungkin aku pulang sore, kenapa ada masalah?" tanya Livi.
"masih lama ya... "
"kenapa?" tanya livi sekali lagi.
"aku gak sanggup, Al susah banget di aturnya..."
"oke aku pulamg sekarang" ucap livi.
"Guys ! maaf ya gua harus pulang duluan" ucap livi pada ke dua sahabatnya.
"huh?! kenapa?" tanya mereka
.
"Al lagi masa aktif-aktifnya, Jay gak sanggup menjaganya," ucap livi."oalah, okelah, gapapa pulang aja, kasian mereka" ucap Tiara
"ya, maaf ya, kalau gitu gua pamit dulu" ucap Livi.
"iya hati-hati" Livi pergi meninggalkan sahabatnya dan kembali pulang.
Livi telah sampai di rumah, ia memasuki rumahnya dan mencari keberadaan Al dan Jay.
"dimana mereka?" heran Livi saat tak melihat suami dan anaknya itu.
"sayang..." Jay datang secara tiba-tiba dan memeluk Livi.
"mas kenapa? Dimana Al?" tanya Livi pada suaminya itu.
"kamu jangan tanya dia lagi, dia itu monster kecil, aku gak sanggup jaganya" rengek Jay pada Livi masih dalam posisi memeluk livi.
"huh? Maksudnya?" ia masih tak mengerti keadaan sekarang.
"Bunda..!" Lagi-lagi Al datang tiba-tiba tetapi dengan wajah penuh nasi dan baju yang basah terkena tumpahan susu.
"AL! Ya Allah nak.." kaget LIvi melihat kondisi Al saat ini.
"Bunda mau susu?" tanya Al polos.
"sayang... aku gak mau jaga Al lagi... gak mau sama Al lagi... buang aja Al nya" rengek Jay tak sanggup.
"huhh... kalian ini" Livi melepas pelukan jay.
"udah mas, ayo kita beresin ini dulu" ucap livi.
Livi mengganti baju Al dan membersihkan Al dari kotoran yang menempel padanya.
ia menggendong Al ke kamar dimana Jay telah menunggu mereka.
"sekarang bisa helaskan sama aku, sebenarnya ada apa ini?" tanya livi pada mereka.
"Al makan nya berantakan, dia gamau minum susu dan mainannya gak di beresin" ucap Jay.
"Al ga bisa makan pakai sendok... al gasuka susu... al masih mau main bunda... gamau tidur" jelas Al pada Livi.
"jadi gitu" livi akhirnya paham kenapa rumah bisa sampai seberantakan ini.
"Mas gapapa Al makannya berantakan, kalo gamau minum susu kasih jus buah aja" ucap Livi, karena memang terkadang Al rewel tak mau meminum susu.
"Al mainannya harus diberesin... tidur siang itu wajib loh buat anak kecil, emang al mau nanti matanya jadi panda, hitam semua?" tanya Livi.
"gamau..." cicit Al.
"kalo gamau harus tidur, kita tidur yuk" ajak Livi pada Al, al mengangguk mengiyakan.
Jay melihat semua itu, bagaimana livi menjelaskan pada al dan menasehatinya,jay sungguh bersyukur bisa mendapatkan istri seperti Livi, meski sebelumnya ia sempat menyia-nyiakan livi.
Livi membaringkan Al, mengusap kepala nya sambil ber dongeng dan tak lam kemudian bocah kecil itu akhirny tertidur.
Jay secara tiba-tiba memeluk Livi.
"makasih sayang.." ucapnya, Livi membalas pelukan Jay.
"itu tugasku mas, jangan sampai kamu membuang Al ya.." ucap Livi terkekeh.
"ah kamu mah" jay menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Livi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Time And Him (End)
FanfictionEnd seorang ahli psikolog yang harus bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang sudah bersuami dan memiliki satu anak laki-laki.