bab 3

7.6K 676 16
                                    


  Satu Minggu lebih sudah mereka tinggal di rumah itu, ke enam putra Chanyeol sudah mulai beradaptasi tasi, Wendy juga sudah mulai mengurus butik dan cafe miliknya dulu.....

"Bagaimana sekolah kalian?" Mark menatap semua adiknya yang tampak asik bersantai di halaman belakang.....

"Tidak ada yang spesial hyung sama tapi mungkin terhalang bahasa, kita masih berusaha beradaptasi tasi" chenle melempar bola basket dan di tangkap dengan sempurna oleh hyung ke tiganya.....

"Tapi baru tiga hari masuk, Jisung sudah hampir berkelahi dengan kakak kelas untung aku langsung menariknya sebelum menjadi pusat perhatian" dirinya menghampiri di mana tempat saudaranya berkumpul.....

  Kini mereka semua menatap Jisung yang hanya menanggapi malas semua hyungnya....

"Aku gak suka dengan orang yang terlalu sombong bahkan menggunakan jabatan orang tuanya untuk menghina murid lain" ujarnya santai...

  Tak lama mereka semua menoleh saat mendengar suara mesin mobil yang memasuki pekarangan mension mereka....

  Chanyeol dan Wendy menghampiri putra putranya yang berkumpul, mereka baru saja dari kantor polisi untuk menanyakan kasus putra yang hilang 15 tahun yang lalu namun nihil, bahkan tanpa sepengetahuan mereka kasus itu sudah lama di tutup....

"Apakah ada kabar pa ma?" Mark menatap kedua orang tuanya namun Chanyeol menggelengkan kepalanya menanggapi putra sulungnya itu ......

"Tidak ada, bahkan mereka sudah menutup kasus ini" tentu jawaban Chanyeol membuat ke enam putranya merasa heran.....

"Apakah mereka memakan gaji buta, bagaimana mereka menutup sebuah kasus yang bahkan belum terselesaikan sama sekali" ujar Jaemin.....

"Kita cari sendiri saja pa, sewa detektif, sebelum jasad adikku ada di depan mataku, maka selamanya Renjun adik ku masih hidup dan sedang menunggu kita untuk menjemputnya" ujar Mark, padahal sejak dulu saat dirinya sudah lulus sekolah dirinya sangat ingin pergi ke tempat dia saat masih kecil dan akan mencari keberadaan adiknya tapi neneknya selalu melarangnya dengan mengatakan sangat bahaya jika harus kembali ke sini....

"Papa dan mama masuk dulu kasian mama kalian" Chanyeol merangkul istrinya dan membawanya masuk meninggalkan ke enam putranya yang masih terdiam....

  Matahari sudah semakin naik dan mereka hendak kembali masuk ke dalam rumah sebelum Jisung haechan dan Jeno mendapati sesuatu yang mencurigakan....

"Kenapa tingkah pelayan itu sangat mencurigakan hyung?" Jisung masih memperhatikan perempuan dengan pakaian pelayan yang buru buru memasuki rumah sambil memperhatikan sekitarnya seperti takut ketahuan mencuri sesuatu.....

"Kau baner Jisung~ah, dan untuk apa dia datang dari belakang, bukankah belakang mension kita hanya sebuah hutan" Jeno menatap kedua adiknya yang sama terdiam....

"Aku penasaran karena tingkahnya sangat mencurigakan, bagaimana kalau kita lihat ada apa di sana?" Ujar haechan dan mereka berdua mengangguk setuju....

  Setelah memastikan aman mereka mulai berjalan ke arah belakang mension di mana tempat wanita itu keluar tadi....

  Mereka bertiga menyingkirkan beberapa semak semak yang menggangu jalan mereka, hingga semakin jauh mereka mulai berhenti....

"Aku tidak tau jika ada bangunan di belakang mension" ujar Jisung....

"Haruskah kita melihatnya lebih dekat" pinta Jeno dan tentu Haechan dan juga Jisung langsung mengangguk setuju....

  Perlahan mereka mulai mendekat, tidak ada yang aneh pada bangunan tua itu hingga mereka semakin dekat....

"Ini bukan rumah tapi seperti gudang mungkin" gumam Jeno namun saat mereka hendak kembali berbalik meninggalkan rumah itu langkah mereka seketika terhenti....

"Apakah kalian berdua mendengar nya, seperti suara rantai yang bergesek dengan lantai" Jeno menatap kedua adiknya yang terdiam mendengarkan sekali lagi suara itu....

  Hingga mereka memberanikan diri untuk mendekat kembali dan berdiri di depan pintu kayu tersebut....

"Terkunci" ujar Haechan saat berusaha membuka pintu tersebut....

"Pasti ada jalan lain" Jeno mulai mengelilingi bangunan itu hingga tiba di belakang bangunan dirinya menemukan sebuah tangga....

"Biar aku saja yang naik" ujar Haechan yang mulai menaiki tangga tersebut.

  Saat tiba di atas Haechan masih memperhatikan sekitarnya hingga matanya menangkap penutup atap yang sedikit bergeser, dengan ragu pemuda berkulit tan itu mulai membuka sedikit atap itu dan melihat betapa gelapnya di dalam sana namun sedetik kemudian dirinya mematung....

  Menatap sebuah objek yang sedang memakan makanan dengan rakus, rambut yang panjang dan tubuh yang sangat kurus, walaupun dalam keadaan gelap tapi dirinya masih bisa melihat siluet tersebut....

  Haechan buru buru turun dan langsung menatap saudaranya dengan cemas....

"Aku tidak tau yang ku lihat itu manusia atau hantu, yang pasti ada seseorang di dalam sana, karena gak mungkin hantu bisa makan" ujarnya menatap kedua saudaranya.....

  Tanpa menunggu Jeno langsung naik dan menuju tempat Haechan tadi membuka pelan atap itu namun matanya langsung tidak sengaja bersitatap dengan seseorang yang ada di dalam sana......













Ayo jangan lupa vote sama komen....

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang