ketakutan Alex and Axel

56 8 5
                                    

   M O H O N  
M A A F   
T O L O N G  
  VO TE NYA 😅

___ _________________________________________

   Ancia sedang duduk di meja belajar,ia baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya,ia merasa heran karena setelah pulang dari sekolah kedua adiknya tidak pernah keluar dari kamar sedari tadi,bahkan melewati makan malam,ya.. ini sudah jam 8 malam.

    "Mereka kenapa belum keluar juga?!,apa mereka ngambek beneran ya?,hah.. punya adik kok cemburuan banget"ucapnya sabar dan memutuskan untuk menuju ke kamar kedua adiknya,pamannya tadi sore sudah berangkat ke Jepang dan berpesan padanya untuk menjaga kedua adiknya,tanpa di suruh juga ia akan menjaga mereka dengan sepenuh hati.

     Tok tok

  "Axel ayo keluar,kamu belum makan malam kan?,ayo makan dulu.. kakak suapin"Ancia tidak mendengar sahutan dari sang empu,ia akhirnya memutuskan untuk membuka kenop pintu dan ternyata tidak di kunci,ia melihat Axel yang tertidur dengan masih mengenakan seragam,mulut kecilnya sedikit terbuka,sangat lucu sekali.

    "Axel ayo bangun,kamu belum makan malam.. ayo makan dulu yuk,kakak suapin"Ancia berusaha membangunkan adik kebonya dengan lembut,Axel menggeliat kecil,matanya menyipit menatap kakaknya yang duduk di pinggiran kasur,ia melingkarkan tangannya di pinggang kakaknya dan meletakan kepalanya di paha kakaknya.

   "Lima menit lagi"gumamnya lucu dengan mata yang kembali terpenjam.

    "Axel ayo cepat bangun,kalau gak kakak bakalan cuekin kamu selama 2 hari"ucapnya dengan ancaman yang pastinya akan berhasil.

     Terlihat Axel mengerutkan keningnya kesal dengan bibir mengerucut ia duduk.

   "Kakak main ancam-ancam aja,aku masih ngambek sama kakak"ucapnya kesal.

   "Udah kaya cewek suka ngambek,cepet ganti baju kakak mau ke kamar Alex dulu."ucapnya lembut dan mengelus kepala Axel singkat sedangkan si empunya hanya diam dan menatap kepergian kakaknya.

     Sekarang Ancia sudah berada di dalam kamar Alex,ia melihat adiknya yang sedang membelakanginya mengerjakan tugas sekolah di meja belajar.

    Ancia memeluk adiknya dinginnya dari belakang.

   "Ayo makan malam dulu,kakak tau kamu belum makan malam,kamu harus makan malam kalau enggak kamu bakalan jatuh sakit,kakak gak mau adik-adik kakak jatuh sakit"ucap Ancia dengan suara lembut yang halus,Alex sedikit merinding namun sangat menikmati sensasi ini.

     "Aku gak laper"ucap Alex singkat,berusaha acuh dan kembali mengerjakan soal yang sudah selesai,ia hanya dingin terlihat sibuk saja di hadapan kakaknya.

     "Kakak tau kamu laper,ayo cepet kakak suapin"ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan kemudian meraih tangan Alex dan menariknya lembut,Alex terlihat pasrah di tarik ke lantai bawah di mana letaknya ruang makan.

      "Lama"celetuk Axel yang ternyata sudah berada di kursi makan dengan bibir mengerucut lucu dan tangan bersikedap dada.

     Ancia tersenyum manis,ia menyuruh Alex duduk di sampingnya,Ancia berada di tengah-tengah adik kembarnya,dan dengan penuh perhatian layaknya seorang ibu yang menyuapi anaknya Ancia menyuapi kedua adiknya,Alex dan Axel merasakan kehangatan dan kenyamanan yang hanya bisa di rasakan bila bersama Ancia seorang,Alex dan Axel sangat beruntung memiliki kakak yang sangat perhatian dan lembut selalu peduli dan selalu ada di samping mereka.

   Mereka tidak rela bila kakak mereka suatu saat nanti akan pergi,mereka sangat takut sekali saat waktu itu tiba,mereka memegang dada mereka yang sakit saat membayangkan hal itu terjadi,Ancia mengernyit heran dengan tingkah kedua adiknya.

   Ancia menatap mereka khawatir,ia menaruh makanan yang sudah habis.

   "Kalian kenapa hm?.. ada yang sakit?"tanya Ancia lembut mengelus pipi mereka lembut.

    "Kak... Kakak harus janji,kakak harus ada di samping kita untuk selamanya,apapun yang terjadi kakak harus ada di samping kita terus,kakak harus selalu perhatian kepada kita,jangan pergi dari kita apapun yang terjadi nanti"Axel berujar dengan suara serak dan mata bergetar berkaca-kaca,ia mereka hatinya seperti di tusuk beribu jarum saat membayangkan kalau hal yang ia takuti terjadi.

      Ancia terenyuh dan mulai mengerti mengapa dengan kedua adiknya,tangannya di remat erat oleh Alex,ia menoleh menatap Alex,ia sedikit terkejut saat mata Alex sudah berkaca-kaca,yang ia tau adik dinginnya ini sangat jarang sekali menunjukan emosi apapun di hadapannya,dan sekarang adik dinginnya terlihat sangat rapuh,kedua adiknya terlihat ketakutan,mata mereka memancarkan ketakutan yang sangat dalam.

    "Kakak janji bakalan selalu ada di samping kalian,apapun yang terjadi kakak akan selalu bersama kalian,kalian akan kakak pastikan selalu bahagia dan tidak akan pernah merasakan hal yang namanya rasa sakit hati atau kehilangan... Sudah jangan sedih-sedih lagi,kakak gak suka lihatnya,muka kalian jadi jelek tau"ucap Ancia berusaha mencairkan suasana dengan memberikan senyuman terbaiknya.

     Alex dan Axel langsung memeluk Ancia bersamaan dengan sangat erat,Ancia tersenyum bahagia,ia tak sia-sia sedari kecil bersikap dewasa untuk jadi yang terbaik bagi kedua adiknya, berpura-pura baik-baik saja bila ada masalah di hadapan adik-adiknya adalah rutinitasnya.

     Selama ini hidup Ancia tidaklah mudah,ia selalu jatuh dan bangkit lagi dengan sendiri,bila ada masalah apapun ia selalu pendam sendiri,dan mementingkan apapun yang bersangkutan dengan kedua adiknya,ia sudah bersumpah untuk selalu memprioritaskan kedua adiknya apapun yang terjadi.

      Mereka sekarang berada di kamar Ancia,Ancia sekarang setengah berbaring menyandar di kepala ranjang,di kedua sampingnya ada adik kembarnya yang sedang menjilati jari-jemarinya,ini salah-satu rutinitas unik kedua adiknya,ia sebenarnya sedikit merasa geli namun ia berusaha acuh dan hanya tersenyum melihat kedua wajah adiknya yang sangat menggemaskan.

      Axel terlihat menjilati jari-jemari kakaknya dengan lembut,mengemutnya pelan dan memejamkan matanya merasakan hal yang berdesir di dalam tubuhnya yang terasa memabukkan.

    Sama halnya dengan Axel,Alex terlihat menikmati apa yang ia lakukan,bahkan Alex lebih agresif,Alex sampai-sampai menggigit jemari kakaknya dengan sesekali mengemutnya kuat sampai-sampai membuat Ancia sedikit meringis tertahan namun tak terdengar oleh kedua adiknya yang terlihat sangat pokus dan terlihat menikmati.

     Lama kelamaan mereka tertidur tanpa sadar,Ancia tidur dengan posisi yang masih sama,bisa di pastikan nanti saat bangun tidur punggungya akan sakit,pinggang perutnya di lilit dengan kedua tangan adik kembar laki-lakinya.

    Dan akhirnya mereka tertidur bersama.

  M O H O N  
M A A F   
T O L O N G  
  VO TE NYA 😅

___ _________________________________________








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY SISTER ANCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang