SCORIOUS || NOMIN

901 57 0
                                    

"Sekarang jeno telah jatuh cinta padaku jaemin, kau kalah, kau tertinggal jauh dibelakangku, karna hanya aku yang mendapatkan hati suamimu"

Perempuan ular itu, jaemin menatapnya benci. Ia ingin sekali menampar wanita tersebut namun apa daya perempuan licik ini, ia yakin pengaduanya yang dibuat buat malah sangat dipercayai oleh suaminya, berdampak malah ia yang kena imbasnya.

"Kau bangga dengan pengakuanmu merebut jeno dariku?, bangga sekali kau menjadi seorang jalang" Jaemin menatap remeh padanya.

Yeeun tersenyum, ia mendekati jaemin, "Yang terpenting kekuasaanku jauh diatas mu, karna jeno tunduk kepadaku, apa daya kau yang hanya mengemis cinta olehnya namun seribu kali tolakan yang kau terima haha miris sekali jaemin"

Plakkk

Sudah, jaemin tak dapat menahan emosinya lagi. Dengan perasaan muak ia menampar perempuan iblis tersebut hingga sedikit berpaling.

Yeeun mengertakan giginya lalu menyeringai halus dengan tanganya yang memegangi bekas tamparan.

Ia tatap jaemin remeh, Dengan gerakan cepat yeeun mengambil sebilah pisau yang terselip di pakaiannya, lalu mendekat untuk menusukan pisau tersebut ke pinggang jaemin.













Jlebbb














Kejadian itu begitu cepat, jaemin masih belum sadar sebelum tarikan pisau tersebut dipinggangnya, yeeun terduduk bersimpuh memegangi pipinya, tepat saat pintu dapur terbuka menampakan sang pangeran yang dicintainya menatapnya penuh amarah.




"APA YANG KAU LAKUKAN JAEMIN!!!"

Jaemin gelagapan, ia menatap yeeun benci, teriakan tersebut membuat tubuhnya lemas seketika, ia menggeleng menatap jeno, jantungnya sakit, kemungkinan yeeun menaruh racun di runcing pisau yang ia tusukan, tubuhnya semakin melemas.

Apalagi hatinya hancur, ketika suaminya sendiri malah mengendong perempuan iblis tersebut, tanpa melihatnya yang sudah terduduk pucat.





Jaemin marah





Jaemin sedih





Tapi ia tidak tau mau melakukan apa.

Sekarang tubuhnya benar-benar sakit, kepalnya memberat, sesaat sebelum pandanganya melebur ia mendapati sosok tersebut merengkuhnya.

...













"Selamat bangun tuan putri, apa puas dengan drama tidur panjangmu"

Mengernyit, kesadarannya yang baru terkumpul mengerut heran, lelaki dengan pakaian kerajaan yang duduk disebelahnya membuat dirinya bertanya tanya.

"Siapa?"

Pria tersebut membalasnya dengan tatapan remeh disertai senyuman sinis yang tak luntur sedari tadi.

Ia mendekatkan wajahnya kehadapan jaemin, "Ingin memainkan drama apa lagi jaemin-ssi???"

Hah? jaemin semakin binggung, pria dihadanya ini bahkan bisa tau namanya. Keterdiaman itu lenyap ketika pintu berbahan kayu itu tergeser terbuka menampilkan sepasang laki laki dan perempuan yang berpakaian senada menuju kearahnya.

Dengan tatapan khawatir perempuan tersebut tersenyum kemudian memeluknya.

"Jaeminie kau telah sadar, apa perutmu masih sakit" Pelukan dan usapan lembut itu membuat jaemin terbuai merasa nyaman, ia tersenyum kepada wanita tersebut.

"T-tidak aku baik-baik saja" entah jaemin ingin mengucapkan kalimat itu.

Walaupun dirasa ada sedikit rasa nyeri di bagian pinggang ia berusaha menahanya, lagi pula ia tidak tau apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa tiba-tiba saja ada pria tampan bak pangeran yang duduk disampingnya saat ia terbangun, Walaupun tatapan tajam yang menusuk dilontarkan untuk jaemin, jaemin malah seolah olah tidak takut.

"Jika kau lelah dengan pria ini bilang kepadaku jaemin, kau tidak perlu berencana bunuh diri agar kau keluar dari sini, bagaimanapun kau adalah pasangan penerus di kerajaan ini, jadi bicaralah"

Jaemin masih binggung, ia tidak mengerti, berencana bunuh diri? apa apaan itu ia tidak mungkin melakukanya bukan?.

"Maaf aku tidak mengingat apapun, juga kalian, aku tidak tau apapun" Jaemin menunduk saat pelukan itu terlepas, ia memilin ujung lengan bajunya gugup.

Mereka terdiam, bertanya tanya. Apa yang barusan pemuda manis ini katakan. Ibu suri, perempuan itu menatap jeno bertanya namun dibalas kedikan bahu dari sang anak.

"Kau tidak mengenal kami jaemin?" Tanya sang raja.

Jaemin menggeleng, ia pandangi sekitar tempat yang begitu asing menurutnya.

"Alasan, ia hanya memainkan dramanya ayah tidak usah dipercaya"

"Jeno-ya bagaimana bisa kau bicara seperti itu kepada istrimu" Ucapan lembut ibu suri membuat jaemin tertohok ketika mengetahuinya.

"Apa, jadi dia suamiku, yang benar saja oh tuhan aku tidak mau"

"Kau pikir aku sudi menganggap kau istriku? bagun dari mimpimu" Balas jeno tak mau kalah.

"Aku juga tidak mau jadi istrimu, dasar sipit"

"Kurang ajar sekali kau-"

"Sudah hentikan!, jeno keluar dari sini, tabib akan memeriksa jaemin kembali" Ujar sang raja.

Dengan mendengus kesal jeno pergi dari tempat tersebut, digantikan dengan tabib yang datang membawa beberapa kotak obat.

SCORIOUS || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang