SCORIOUS || NOMIN

574 43 5
                                    

Kini para keluarga kerajaan berkumpul dalam satu ruangan besar. Dimana Siwon dan Yoona sebagai orang tua jaemin ikut hadir disana. Jaemin duduk diantara tengah mereka yang mengelilinginya, tak luput sedari tadi jaemin memandang tajam kearah jeno dan yeeun.

"Jaemin apa kau tau mengapa kita dikumpulkan semua disini?" Pertanyaan dari ayah jeno membuat jaemin mengigit bibir dalamnya.

"Kau melakukan kebohongan besar apa benar? berbicaralah sejujurnya Na jaemin"

Jeno diujung sana melihat kearah jaemin merendahkan, Dirinya ingin tertawa saja melihat jaemin yang berlutut takut begitu.

"Bicaralah jaemin apa kau bisu?" ujar jeno penuh tekanan.

Sedangkan jaemin masih enggan menjawab. Ia bingung apa yang harus ia katakan karna dirinya sama sekali tidak tau atas kejadian sebelumnya. Bahkan jaemin yang asli pun seolah engan memberi memorinya sedikitpun.

"Saya tidak melakukan percobaan bunuh diri yang mulia, Saya hanya sedang kesal dengan diri saya, dan untuk kejadian sebelumnya saya memang benar-benar tak mengingat apapun" Jawab jaemin seadanya. Namun lagi-lagi jeno memang pria menyebalkan, memancing kesabaranya.

"Tidak usah bohong, kau memang sengaja kan berusaha ingin bunuh diri secara terang-terangan kemudian menyalahkan aku dan yeeun karna kami saling mencintai"

Semua mata tertuju pada jaemin kembali. Apa yang bisa ia lakukan dia hanya orang bodoh mana tidak ingat apa-apa.

"Mengapa jaemin? apa kau tidak mau menjadi permaisuri? aku sebentar lagi turun tahta, dan kalian yang akan mengantikanku"

"Sebagai hukuman kau tidak boleh bertemu pangeran jeno selama masa hukuman dan akan diasingkan selama 34 hari di ujung pedesaan, Sedangkan kau jeno pemilihan selirmu di percepat, karna kejadian ini kau mungkin akan butuh seorang penghibur" Putus sang raja.

Ibu dan ayah jaemin hanya mengeleng atas kejadian ini, mereka keluar begitu saja tanpa memperdulikan jaemin yang diseret pengawal istana.
















Jaemin dibawa dengan tandu kerajaan yang sangat tertutup. Dirinya tak diperbolehkan melihat keadaan luar sedikitpun. Jaemin didalam mengerutu kesal, Tidak henti dirinya menyumpahi jeno dan yeeun agar terkena msalah besar.

Tak terasa jaemin sepertinya sangat lama menghabiskan waktunya, karna salah satu dari mereka membawakan jaemin makanan jaemin sedikit mengintip diluar sudah malam. Dirinya sudah tak peduli ingin dibawa kemana. Jangan salahkan dia jika terjadi apa-apa pada tubuh jaemin ini.

Merekapun melanjutkan perjalanannya setelah istirahat, sampai tak terasa tandu tersebut sudah diturunkan pertanda sudah sampai. Akhirnya jaemin bisa bernafas dengan leluasa, tak hentinya dirinya menatap kagum pada sekelilingnya.

Walaupun sebuah rumah kecil yang jaemin yakini untuk tempat tinggal sementaranya, jaemin mengakui pemandangan disini lebih indah dari pada istana.

"Hai jaemin?"

Seorang pria berperawakan lebih tinggi darinya, menghampiri jaemin setelah para petugas tandu itu pergi. Jaemin mengernyit bingung.

"Kau na jaemin kan? permaisuri yang diasingkan itu?"

"Iya ada apa?"

Pria itu tersenyum kemudian menyodorkan tangannya.

"Kenalkan aku sungchan, aku yang ditugaskan oleh raja kekaisaran gareo untuk menjaga dan menemanimu disini"

Jaemin menganguk paham, kemudian membalas juluran tangan itu.

"Jaemin, kau sudah tau aku juga kan?"

Sungchan tersenyum, mengapa jaemin ini sangat mengemaskan yah. Sampai-sampai ia lupa melepaskan jabatanya jika jaemin tak menyadarkannya.

"Maaf kau cantik sekali, ayo masuk istirahat dulu, nanti sore kita lanjutkan untuk mengelilingi desa disini"

Jaemin yang dipuji seperti itu lantas merenggut malu. Kemudian mengikuti sungchan untuk masuk kedalam.




















"Sayang ada apa mengapa kau menjauhiku terus sedari tadi" Jeno tak hentinya membujuk yeeun untuk berbicara denganya. Kekasihnya itu selalu menghindarinya terus saat usai pemutusan tadi. Jeno tak merasa jika ia salah mengucapkan sesuatu.

"Ada apa bicaralah" Dengan gerakan cepat jeno menarik pinggang yeeun untuk mendekat denganya. Ditatapnya obsidian berwarna coklat tersebut, bisa jeno lihat kekasihnya itu menahan kesedihan.

"Hei ada apa"

"Kau jahat jeno"

"Jahat kenapa sayang, apa aku menyakitimu" Tanya jeno seraya memeluk tubuh yang lebih kecil darinya.

Yeeun menganguk kemudian menangis sendu "Kau telah melakukan itu dengan jaemin ya jeno? kau tak bilang padaku hikss" Pelukan jeno semakin mengerat, ia tak tega membiarkan pujaan hatinya menangis seperti ini.

"Maaf, maafkan aku, aku takut kau akan marah sayang, aku takut kau pergi dariku maafkan aku" Suara lembut itu seakan untuk menenangi yeeun yang menangis.

"Kau jahat"

"Tidak sayang maaf, aku melakukan itu untukmu, aku sengaja melakukan itu agar jaemin terjebak dalam perngkapku dan dengan itu aku bisa menikahimu secepatnya"

Sedikit percaya dengan ucapan jeno, yeeun meredamkan tangisanya. Lantas saja jeno menangkup pipi basah milik yeeun untuk menghapus buliran air mata yang masih berjatuhan.

"Kau tidak usah takut, karna aku hanya mencintaimu, aku hanya memanfaatkan jaemin, dan kau lihat sekarang pernikahan kita bahkan dipercepat"

"kau miliku jeno"

SCORIOUS || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang