Di subuah ruangan trlihat seseorang sedang memarahi sekelompok anak remaja yaitu revan,ollan,onel,zean karena tadi revan membuat khawatir satu sekolah dengan tingkahnya
"Kenapa kalian selalu bikin pusing pala guru disini"ucal kepala sekolah mundar mandir di depan revan
"Kenapa"sambung kepala sekolah
"Karena kita gak ini-"ucap revan terpitus
"Jangan jangan di jawab itu bukan pertanyaan"ucap kepala sekolah sambik menunjuk nujuk kearah revan
"Kesabaran itu ada batasnya, jadi kalian jangan memaksa bapak untuk mengeluarkan kalian dari sekokah ini, atau kalian maunya begitu"ucap kepala sekolah kali ini bebicara berhadapan dengan geng revan
"Jawab ini pertanyaan"sambung kepala sekolah
"Pertanyaan apa ya pak"ucap ollan kebingungan
"Ya ampun sudah sudah sudah bapak tau kalian mau jawab apa"ucap kepala sekolah
"Kalian liat itu"ucap kepala sekolah menunjuk sesuatu
"Piala kalian liat piala"ucap kepala sekolah dengan nada marahnya di kata piala di akhir
"Iya pak ini lagi diliat pak"ucap geng revan bersamaan
"Bagus mata kalian masih bagus cuman sayangnya hati kalian yang kabur"ucap kepala sekolah membuat geng revan seketika memegang dada mereka masing masing dan melihat satu sama lain
"Ayo bersih kan"ucap kepala sekolah menyuruh geng revan membersihkan piala
"Sekarang pak"tanya ollan
"Taun depan"jawab kepala sekolah
Geng revan langsung saja membersihkan piala yang berada di ruangan kepala sekokah setelah selesai membersihkan piala di kepala sekolah merka langsung pergi kelapangan untuk bermain bola dengan revan dan zean tidak memakai baju sedangkan ollan dan onel memakai baju berwarna putih merka bermain dengan penuh canda tawa sampai merka tak sadar di lihat oleh marsha samapai dimana ollan mencetak gol dan melihat marsha mereka ber empat memang menyukai marsha karena kecantikannya tetapi tidak ada satupun dari mereka yang memikatnya tak terasa mereka bermain bel pulang sudah berbunyi
----->>>>>Skip ke esokan harinya terluhat revan yang baru selesai mengenakan seragam sekolahnya untuk pergi kesekolah
"Revan ayo turun sarapan dulu"ucap shani mama revan
"Iya maa"ucap revan yang baru saja turun
"Paa anak kamu nih, sekokah bukannya belajar yang ada di hukum mulu"ucap shani mama revan
"Itu juga belajar maa belajar bertahan dalam aturan nah kan banyak tu maa orang jaman sekarang kalo salah gak mau di hukum nyogok sana nyogok sini aku gak mau kayak gitu aku kalo salah harus di hukum"ucap revan panjang lebar
"Paa dengerin anak papa mulutnya kalo udah debat enggak pernah mau ngaku salah, masalah nya entar kamu mau jadi apa"ucap shani pada revan
"Di sekolah gak di rumah pertanyaannya sama aja mau jadi apa kamu entar mau jadi apa lu-"ucap revan terputus
"Lah emang kamu mau jadi apa"tanya grecio papa revan
"Aku aku mau jadi kayak papa hidup sederhana punya bengkel jujur wah top deh aku tu bangka sama papa"ucap revan memang keluarga revan memiliki bengkel yang besar dan sukses
"Ehh emang enggak pernah kepikir sama kamu buat ujudin impian mama"ucap shani
"Jadi artis ahh enggak ahh udah lah aku berangkat dulu"ucap revan mengambik tas miliknya
"Ehh tunggu tunggu salimnya belom"ucap shani dan di salimi oleh revan
"Nah udah assalamualaikum maa aku berangkat dilu"ucap revan dan berjalan menuju pintu utama rumahnya
"Walaikumussalam"ucap shani
"Paa aku berangkat dulu"ucap revan sambil menaiki motornya
"Iya iya"ucap grecio dan revan menyalimi grecio
"Assalamualaikum paa"ucap revan
"Walaikumussalam"ucap grecio
"Ehh aku baru denger kalo kamu punya impiaj jadi artis"tanya grecio
"Enggak itu mah bikin bikinan si revan aja aku mah udah jadi istri pemilik bengkel aja udah seneng"ucap shani
"Hedeh tumben kamu muji mau minta uang yaa"ucap grecio menjahili shani
"Papa ahh kok tau aja"ucap shani dengan menunjukan muka sebelnya
Sementara di sekolah revan terlihat bu feni yang menilis di papan tulis
"Nahh beres"ucal bu feni sambik membersihkan tangannya dengan cara menepik nepuknya
"Anak anak kerjakan dulu soal ini ubuk mau keluar sebentar ada urusan kecil yaa"ucap bu feni dan ternyata yang di tulis di papan tulis tadi adalah soal matematika
"Iya buk"ucap seluruh murid di kelas itu termasuk geng revan
"Harus konsentrasi serius semua yaa"ucap bu feni
"Iya buk"ucap seluruh murid di kelas itu
Dan tiba tiba revan bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju kedepan dan menujukan kenakalannya
"Ehhh anak anak ada yang bisa mengerjakan soal di atas ini ehh basuki kau nhobrol terus kau kerjakan soal bisa kau"ucap revan sambil membawa penggaris besar
"Alah b*b* kau lee"ucap salah sstu teman revan di kelas itu
"Ahh aku lebih bodoh dari basuki kau
"Ohh ini dia ini gadis paling cantik di kelas ini marsha murid paling teladan paling pintar ibu bangga pada kamu"ucap revan sambil menyolek dagu msrsha menggunakan penggaris besar yang di pegangnya
"Ayo kerjakan soal di atas"ucap revan dan tiba tiba bu feni datang
"Revan revan mantap kali mau yaa macam guru senior ibu tengok hebat kau"ucap bu feni
Revan pun di hukum di suruh berdiri satu kaki di depan dan sambik menjewer telinga
"Ini kaki kakinya kurang atas ayo ayo"ucal bu feni sambil memukul mukul kaki revan dengan lembut menggunakan penggaris yang di bawa revan tadi
"Nahh baru begitu bagus ku tengok"ucap bu feni
Sesejali revan menjewer kearah bu feni yang tak melihat kearahnya
Dan jam istitahat pun tiba terlihat ollan yang sedang bermain gitar dan merayu si marsha dan
Plak
Satu tamparan tak bisa di hindari dan mendarat di pipi ollan marsha pun pergi meninggalkan ollan
"Buset gue di tampar"ucap ollan
Kembali ke marsha yang bertemu dengan revan
"Lu tu gimana sih"ucap marsha
"Lah yang salah siapa lu mau kekiri apa kekanan hah"ucap revan dan marsha pun pergi meninggakan revan di koridor sekolah
SEGINI DULU GUYS MAAF KALO BELUM BISA 1000+ KATA JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA GUYS😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDALAN SEKOLAH DAN PRIMADONA SEKOLAH (DELSHA)
Short Storycerita ini menceritakan tentang seorang lelaki yang di rubah oleh seorang gadis yang cantik,putih,pintar