🌽 2 🌽

593 85 17
                                    

Belum sempat Jungkook membungkuk memberi hormat, pria itu sudah duluan memeluk badan Jungkook erat-erat. Cukup lama ia baru melepaskan Jungkook dan bertanya.

"Bisa kita bicara?" Matanya menatap Jungkook penuh harap.

Jungkook menggangguk.

"Sebentar."

Jungkook menoleh ke arah Bambam dan guru Baek.

"Ssaem, boleh tolong bawa Bambam kembali ke hotel dulu?."

"Tidak masalah, papa Bam."

"Sayang, ikutlah dengan Ssaem dulu. Papa akan segera menyusul kalian."

"Iya, papa." Jawab Bambam sambil menatap curiga ke pria itu.

Jungkook segera mengikuti pria tersebut masuk ke mobil. Setelah menyebutkan nama sebuah tempat, sopir pun segera melajukan mobilnya.

🥑🥑🥑

Jungkook di bawah ke sebuah cafe yang suasananya cozy dan tenang.

"Teh camomile dan macarons seperti biasa?" Pria yang duduk berhadapan dengan Jungkook itu bertanya.

"Hyung masih ingat kesukaanku." Jungkook tersenyum senang.

"Tentu saja, hyung ingat favoritmu." Pria itu terkekeh.

Setelah memberikan pesanan pada pelayan cafe, pria itu kemudian menatap Jungkook dengan serius.

"Yang tadi itu anakmu?"

"Iya hyung. Namanya Jeon Bambam."

"Ponakan hyung sudah sebesar ini dan hyung belum pernah melihatnya, bahkan tidak tau namanya." Ucapnya sedih.

"Bambam tau namamu, hyung. Aku memberitahunya, satu-satunya hyung papanya bernama Jeon Taecyeon" Jungkook berkata sambil tersenyum.

"Benarkah? Terima kasih, Kook." Sahut Taecyeon dengan wajah sumringah.

(Jeon Taecyeon)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jeon Taecyeon)

Setelah terdiam beberapa saat, ia melanjutkan.

"Kook, pulanglah ke rumah." Pintanya dengan sendu.

"Hyung tau aku tidak bisa melakukan itu. Aku sudah pernah membawa Bambam ke rumah 7 tahun yang lalu." Jungkook berkata dengan sedikit emosional.

"Hyung tau....hyung tau, Kook. Maafkan hyung yang tidak di sana pada waktu itu. Hyung gagal melindungimu dan Bambam." Mata Taecyeon memerah.

"Bukan salah hyung. Hyung sedang tidak di Seoul saat itu. Salahkan saja aku yang tidak berguna. Aku yang tidak bisa memenuhi harapan appa dan eomma. Aku noda dalam keluarga kita, hyung." Jungkook menitikkan airmata.

"Kamu tidak salah juga, Kook. Kau hanya masih terlalu muda waktu itu. Meskipun begitu, kau tidak melarikan diri dari tanggung jawab. Jika itu hyung, belum tentu hyung bisa sepertimu." Taecyeon berkata dengan sedih.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang