Still With You

🍋 16 🍋

Sorenya, ketika Seokjin dan Bambam pulang, ia menemukan sebuah catatan di atas meja kerjanya.

"Sayangggg!"

"Sayangggg!"

"Jungkookkkk!"

"Babyyyyy!"

"Pretty babyyy!"

"Sayangggg!"

"Kim Jungkookkk!"

"Pretty babyyyy!"

"Sayangggggg!"

"Sayanggggg!"

"Jungkook-ah!"

"Jungkook-ah!"

Seokjin mencari Jungkook di seluruh bagian rumah sampai suaranya serak.

"Daddy, papa tidak di rumah?" Tanya Bambam.

"Papa pergi jalan-jalan. Bambam ke kamar siapkan buku pelajaran untuk besok ya. Nanti daddy panggil kalau makan malam sudah siap."

Setelah Bambam pergi ke kamarnya, Seokjin merasa matanya memanas. Ia segera menghubungi Taecyeon.

"Hyung, Jungkook pergi. Aku harus mencarinya. Bisa tolong ke sini temanin Bambam?"

"Aku ke rumahmu sekarang."

Secepat kilat Teacyeon sudah sampai di tempat Seokjin.

Jin memperlihatkan pesan yang ditinggalkan Jungkook.

"Haiss shit!! Kenapa bisa jadi begitu!" Taecyeon mengacak rambutnya.

"Hyung tolong temanin Bambam di sini. Aku pergi mencari Jungkook."

"Kau mau cari di mana, Jin?"

"Aku tidak tahu, hyung. Satu-satunya tempat yang Jungkook kenal baik cuma kota kecil Bangtan. Aku akan ke sana."

"Jangan panik, Jin. Kita check dulu stasiun kereta, bus, dan airport."

"Jungkook sendirian di luar, Hyung. Aku tidak bisa tenang."

"Jungkook akan baik-baik saja. Jangan lupa, hampir 13 tahun dia hidup sendirian."

"Dulu ada Bambam bersamanya, hyung. Sekarang dia benar-benar sendirian." Mata Seokjin memerah.

"Duduklah dulu. Aku akan suruh orang periksa stasiun dan airport."

Satu jam kemudian, mereka belum mendapatkan kabar.

"Hyung, aku tidak bisa menunggu lagi. Aku akan ke desa Bangtan."

"Jin, coba telepon salah satu teman Jungkook dulu."

"Seandainya Jungkook pergi ke desa Bangtan, dia juga belum sampai, hyung."

"Benar juga."

"Aku sudah minta bank untuk segera menghubungiku jika kartu kredit dan atm dipakai Jungkook."