🥒 18 🥒

906 83 62
                                    

Jungkook bersama Seokjin dan Bambam berdiri di hadapan orangtua nya.

Ayahnya duduk di single sofa, pria 55-an ini masih tampak gagah dan tampan. Wajahnya seperti biasa, selalu dingin dan sedikit kejam. Sorot mata monolidnya setajam elang. Kacamata tanpa bingkai menambah kewibawaannya.

Ibunya duduk dengan anggun di sofa panjang sebelah suaminya. Kakinya disilangkan, tangannya memegang secangkir teh. Di usianya yang sudah 50, ibu Jungkook terlihat awet muda.

Jangan terkecoh oleh tampangnya karena wanita cantik ini mempunyai sifat dingin dan kejam seperti suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan terkecoh oleh tampangnya karena wanita cantik ini mempunyai sifat dingin dan kejam seperti suaminya.

"Appa, eomma." Sapa Jungkook.

"Tuan Jeon, Nyonya Jeon." Sapa Jin.

"Kalian sudah datang." Sahut appa Jeon.

"Ini anakmu?" Tanya eomma Jeon.

"Bambam, sapa harabeoji dan halmeoni."

Bambam membungkuk 90°.

"Haraboeji, halmeoni. Saya Kim Bambam. Wah, halmeoni cantik sekali."

Eomma Jeon mau tidak mau tersenyum dengan pujian Bambam. "Mulutmu manis sekali."

"Bambam, ayo ikut, samchon tunjukkan sesuatu padamu." Sela Taecyeon yang baru datang.

"Samchon!" Seru Bambam senang.

Bambam kemudian ikut Taecyeon yang sengaja membawanya pergi untuk memberikan kesempatan Seokjin dan Jungkook berbicara dengan orangtua mereka.

"Duduk!" Kata appa Jeon.

Seokjin dan Jungkook duduk di sofa seberang appa dan eommanya.

"Aku mengijinkan hubungan kalian." Lanjut appa tanpa basa basi.

Jungkook memperlihatkan muka bermusuhan.

"Tanpa ijin appa dan eomma, aku tetap akan bersama Jin. Kami sudah menikah."

"Di mana sopan santunmu, Kookie!" Eomma Jeon menatap tajam.

"Appa dan eomma yang memulai duluan." Balas Jungkook.

"Sudah! Aku memanggil kalian ke sini bukan untuk bertengkar." Tegas appa Jeon.

"Kenapa appa mendadak muncul di pesta kami?" Tanya Jungkook masih dengan nada bermusuhan.

"Meskipun kau membangkang dan melarikan diri dari rumah, aku tidak bisa membiarkan orang menghina Jeon."

"Jadi appa bukan membelaku tapi demi nama appa sendiri!" Seru Jungkook.

"Sayang...." Seokjin mengelus punggung Jungkook menenangkannya.

"Kau masih keras kepala, Kookie." Sahut appa Jeon datar.

"Kookie, appa dan eomma sudah menyetujui hubungan kalian. Kau harusnya berterima kasih. Bukannya malah menyerang appamu terus terusan." Eomma Jeon menimpali.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang