1. Awal Mula

24 5 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sebagai seorang remaja yang hidupnya Nomaden, sebetulnya hutan adalah tempat yang amat terlarang untuk dijadikan persinggahan. Ada banyak binatang liar, para pemburu atau bahkan ruh-ruh penunggu yang siap sedia mengagetkan kapanpun aku lengah.

Ingatkah kalian cerita kita mengenai Desa Liverton? Yang jelas betul penduduknya menakuti ruh-ruh jahat yang amat dikhawatirkan memasuki pemukiman? Jangan lah anggap aku sama gilanya, karena memang keberadaan ruh-ruh itu nyata.

Ruh-ruh itu dimaksudkan kepada para penyihir, iya kawan, para penyihir. Penyihir dalam kisah rakyat desa maupun kota sama menyeramkannya hingga membuat anak-anak, bahkan para remaja mengalami parno.

Dikisahkan, penyihir adalah sebuah entitas berbahaya yang pasalnya melucuti mantra-mantra aneh, perjanjian yang tidak menguntungkan pihak lain maupun kutukan yang dapat berdampak buruk bagi orang awam. Tidak lah bisa kubandingkan kehidupan mereka (para penyihir) yang sedari awal memang peliknya luar biasa, dengan kehidupan kita yang pada dasarnya biasa-biasa saja.

Ada suatu kisah tentang seorang anak remaja, mungkin dia juga seorang homeless karena latar belakangnya tidak pusing-pusing diungkit. Remaja itu dengan konyol berdiri di tengah ramainya orang, tanpa memakai busana, garis bawahi! Tanpa busana! Sepanjang malam sembari berteriak,

"Penyihir penyihir! Mereka lah dewa kita! Penyihir!!"

Orang-orang rasional akan mengecapnya sebagai manusia yang telah mengalami kegilaan, positif gila.

Nah, sebetulnya itu cerita yang digunakan para orang dewasa untuk menakuti anaknya agar mau beribadah kepada Tuhan dari agama yang dianut, daripada disuruh untuk menyembah entitas jahat.

Aku sendiri merinding mendengarnya, bukan karena takut, tapi karena aku merasa kisah tersebut sedikit kontroversial, walau sebetulnya mengisahkan seorang remaja lelaki pasien rumah sakit jiwa yang kabur karena kurangnya pengawasan.

Jika begitu, aku akan memahami perasaan perawat yang menjaganya. Sulit untuk tetap waras diantara banyaknya orang senewen.

Untuk menanggapi berita terkini seperti itu, ada beberapa tipe. Salah satunya adalah kaum Liverton yang menganggap kejadian itu sebagai sebuah pertanda akan munculnya sekte sesat yang memuja entitas jahat. Atau bahkan lebih tidak masuk akalnya... remaja lelaki itu telah dikutuk, barangkali karena telah -dengan tidak sengaja mengacau di daerah para entitas jahat itu sehingga, menciptakan amukan sepihak yang merugikan pihak lain.

Kutegaskan sekali lagi, orang-orang dengan tingkat pemahaman tinggi tidak akan pusing-pusing menanggapi hal senewen seperti itu.

Behind the Shop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang