IOTL | Bab Dua

808 102 18
                                    

Pagi menjelang, waktu sudah menunjukkan pukul delapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi menjelang, waktu sudah menunjukkan pukul delapan. Matahari sudah bersinar dengan terang walapun sempat didahului turunnya hujan pagi sekali. Jiwon mengikat rambutnya dengan asal, kemudian tangannya mulai bergerak untuk mengambil pisau.

Lalu dia mulai memotong bahan makanan yang akan ia buat hari ini. Disini tidak ada asisten rumah tangga yang akan membuatkan makanan untuk mereka, sebelum menikah Soohyun sudah menyarankan untuk memperkerjakan seorang Ahjuma, tapi Jiwon menolaknya.

Walaupun belum terlalu mahir, tapi Jiwon bisa memasak, dan dia ingin terus membuat makanan untuk Soohyun. Untuk membersihkan rumah pun Jiwon terus meyakinkan Soohyun bahwa dia bisa melakukannya sendiri atau bersama-sama dengan Soohyun.

Ya, walaupun Jiwon juga harus bekerja sama seperti Soohyun, tapi Jiwon harus meluangkan waktunya untuk menjadi seorang Istri pada umumnya. Membuatkan makanan, membersihkan rumah, mencuci piring dan pakaian, dan tentunya melayani suaminya.

"Kau sedang apa?" Jiwon terkesiap saat ada tangan yang memeluknya dari belakang, diliriknya sang pemilik tangan itu yang sedang menaruh dagunya di pundaknya. tentu saja itu adalah Soohyun, suaminya.

"Oppa sudah bangun." Ucap Jiwon. Soohyun hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Jiwon. Dia memeluk istrinya semakin erat, memejamkan matanya saat rasa nyaman menjalar ke seluruh tubuhnya.

Soohyun tidak melepaskan pelukan itu untuk sedikit pun, dia tetap memeluk Jiwon walaupun Jiwon terus berjalan kesana-kemari.

"Lepas dulu oppa, aku harus memasak."

Soohyun menggeleng. "Biarkan seperti ini, kau memasak saja."

"Bagaimana bisa aku masak kalau kau terus memelukku seperti ini."

"Kalau begitu tidak usah masak. Temani aku saja."

Jiwon melepaskan tangan Soohyun yang melingkar di perutnya, membalikkan tubuhnya dan menatap Soohyun yang berdiri dihadapannya.

"Kenapa rapi sekali, kau mau pergi bekerja?" Tanya Jiwon. Dilihatnya Soohyun sudah rapi memakai setelan hitam dengan kemeja putih, dan membiarkan poninya menutupi dahi.

Soohyun menganggukkan kepalanya pelan, "Ada sedikit kekacauan disana. Yanggi tidak bisa mengatasinya, jadi mau tidak mau aku harus kesana." Ujar Soohyun sembari mengelus kepala Jiwon.

Jiwon mengangguk mengerti. Lalu tangannya terangkat untuk membenarkan dasi Soohyun yang ia yakin pria itu asal memakainya.

"Kau mau ikut?" Tanya Soohyun.

Jiwon menoleh, "Aku hari ini ingin mengunjungi Eomma dan Appa."
"Boleh?" Lanjut Jiwon bertanya. Soohyun mengangguk cepat.

"Tentu saja, aku tidak punya alasan untuk melarangmu." dan Soohyun mengecup sekilas dahi Jiwon.

"Apa mau ku antar?"

Jiwon mengusap dasi yang sudah ia rapihkan lalu menatap mata Soohyun. "Tidak perlu, oppa urusi saja urusan di kantor. Aku bisa sendiri." Jawab Jiwon dengan lembut menolak penawaran Soohyun. Dia tidak mungkin merepotkan suaminya yang harus berkendara lebih jauh dari kantornya sendiri.

It's Okay, That's Love [soowon Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang