"papah, mamah Jiran masuk klub sast--" perkataan yang belum selesai dibicarakan sudah dipotong oleh perkataan lain."Cakra makan ini juga." Aneez berujar lembut sambil memberi ayam gor
eng pada piring sang anak."Mah tadi Jiran ngomong loh" beritahu Cakra pada Aneez.
"Udah gak usah didengerin makan aja. Lagi pula itu gak penting."
Deg
Perkataan itu lagi-lagi membuat hati Jiran sakit sangat sakit. Cukup semua ia pendam, dirinya tidak bisa begini terus.
Pemuda yang sudah frustasi dengan perkataan yang tidak pernah didengar mulai mengeluarkan perkataan yang sudah lama ia pendam. "mah pah Jiran bukan nya juga anak kalian? Jiran juga butuh support ditengah tengah perjuangan Jiran, ditengah tengah kegagalan Jiran mah pah"
"Udah Jiran makan, ga usah drama deh kamu" ibunya tidak pernah menerima semua yang ia lakukan bahkan kini menjawab pertanyaan tadi saja tidak bisa.
Cakra yang melihat itu hanya bisa tersenyum sinis yang hanya bisa terlihat oleh Jiran.
"Dunia gak adil" batin pemuda yang sudah memendam rasa sedih nya.
•
•
•Gimana, gimana? Masih prolog yaa.
Tekan bintang sebagai bentuk menghargai dan komen ya.
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyaman Jiran || Jisung ( On Going )
Teen Fiction"Jiran capek ya tuhan. Rumah yang seharusnya tempat ternyaman Jiran, keluarga yang seharusnya mengisi canda dan tawa itu gak pernah Jiran rasain!" Satu kata untuk dunia, "gak pernah adil." Rumah gak selama nya menjadi tempat ternyaman, tempat terin...