BAB 8

64 5 0
                                    

Eunseo dan sooji pun sampai di tempat yg jauh dari restoran tempat mereka tadi.

"Lo apain exy seo sampek nangis gitu " bentak sooji.
Eunseo masih diam dan tidak menjawab pertanyaan sooji.

"Jawab seo, gue pernah bilangkan jangan sampek exy itu nangis lo ingat kan seo, gue udah anggap kalian itu kayak saudara kau sendiri seo, tapi lo ngingkari janji dan lo buat exy nangis seo" ucap sooji dengan wajah yg kecewa.

"Lo tau kan exy itu udah gue anggap kayak adik kandung gue sendiri, bahkan kalau exy kenapa napa gue yg paling depan harapannya, ingat seo kalau exy nangis lagi lo gk akan gue maafin seo" ucap sooji lalu pergi meninggalkan eunseo sendirian.

"Apa gue terlalu berlebihan ya sama exy" batin harin.

Sooji pun berjalan menuju ke restoran yg di ikuti oleh eunseo yg masih menangis.

"Ji maafin aku ya karena udah buat exy nangis" ucap eunseo dengan suara yg serak. Sooji hanya diam dan mereka sampai di restoran tadi.

"Ayo dek kita pulang aja besok aja mainnya" ucap sooji datar sambil menarik tangan exy yg masih memeluk harin. Eunseo pun menahan tangan sooji.

"Ji maafin aku ya, aku gk bakal buat exy nangis lagi" ucap eunseo yg masih menangis.

"Gue gk akan pernah maafin orang yg udah buat adek gue sampai nangis kayak gini, termasuk lo kakak kandungnya sendiri" ucap sooji sambil menepis tangan eunseo. Sooji dan eunseo pun pergi meninggalkan enseou dan teman temannya.

"Lo gk papa seo" tanya yerim.

"Gue pulang dulu ya " ucap eunseo singkat.
Eunseo pun meninggalkan mereka.

"Sooji sayang banget ya sama exy, sampai dia gk mau maafin enseou " ucap doah.

"Iya, pasti exy berarti banget buat sooji" ucap jaeun.

"Jadi ini gimana " ucap eunjung.

"Pulang aja deh kita, ngeliat sooji bela exy habis habisan gue jadi ke ingat adek gue yg gk disini " ucap harin sambil menitikkan air mata nya.

"Udah deh rin pasti nanti adek lo bakal pulang kok" ucap yerim.

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Exy dan sooji pun tidur di kamar exy. Sooji pun penasaran tentang kenapa exy bisa di bentak oleh eunseo.

"Dek emang kamu kenapa tadi sampai di bentak kak eunseo" tanya sooji sambil memeluk exy dengan erat.

"Kalau aku bilang pasti kak sooji bakal kecewa dan marah sama aku" ucap exy sambil menangis.

"Enggak kakak gk bakal marah, tapi kamu jujur ya sama kakak" ucap sooji dengan lembut.

"Sebenarnya waktu aku kesekolah kakak, aku bilang ke teman nya kak sooji kalau kak sooji itu punya perusahaan" ucap exy, masih sambil menangis.

"Gpp kok xy, tapi kamu gk bilang yg lainnya kan kalau kk masih punya banyak.. " ucap sooji terhenti karena pintu kamar exy terbuka, karena yg masuk adalah eunseo.

"Ji maafin aku ya ji, kali ini aku janji gk bakal nyakitin exy lagi " ucap eunseo memohon.

"Iya maafin gue juga ya seo karena kebawa emosi sampai bentak lo" ucap sooji berdiri kemudian memeluk eunseo.

"Ini gk salah lo ji gue pantas lo bentak, seharusnya gue itu ingat kalau lo sayang sama exy melebihi diri lo sendiri" ucap eunseo melepas pelukkan sooji. Mereka melihat exy yg sudah tidur pulas.

"Lebih baik kita juga tidur seo, gue disini aja sama exy" ucap eunseo. Eunseo pun meniggalkan kamar exy.

Sooji baring di sebelah exy dengan wajah yg khawatir.

𝕐𝕠𝕦 '𝕣𝕖 𝕄𝕖𝕒𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang