Namjoon adalah seorang pelayan yang besar di panti asuhan bersama dengan adiknya Taehyung, dan Tuan Muda yang lahir ketika Higanbana benar-benar menyala, sosok yang sangat dia cintai. Seokjin Kim, Pria bangsawan yang tampan nan anggun namun takdir m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" namjoon hyung lihat ini! "
" apa itu? " tanya Namjoon, Taehyung dengan wajah gembira menunjukkan keranjang rotan yang penuh dengan buah Raspberry hasil memetik di hutan
" ini Raspberry hasil panen aku. namjoon hyung bisa membuat selai Raspberry. aku akan datang lebih pagi lagi untuk memetik lebih banyak lagi "
oceh taehyung dan diakhiri dengan senyum berbentuk kotak dibibir anak itu. sungguh senyum itu tidak akan pernah mampu membuat kondisi hati namjoon buruk.
Karena demi adikku aku harus bertahan hidup.
" bukannya tadi kau bersama dengan Jimin? " tanya namjoon. seingatnya Jimin juga ikut bersama dengan Taehyung ke dalam hutan untuk memetik buah namjoon belum melihat kedatangan anak berambut pirang itu.
" Jimin tadi berlari sangat kencang hyung "
namjoon menghela napas tanpa harus di jelaskan lebih panjang lagi dia sudah paham adiknya ini memang suka menjahili Jimin teman panti seumuran dengan Taehyung.
" Taehyung-ah jangan suka menjahili Jimin. bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak baik pada Jimin. itu di hutan kan? kau tahu kemana perginya Jimin? awas saja jika terjadi sesuatu yang buruk Hyung akan marah besar padamu "
" Tapi Hyung aku hanya menunjukkan kupu-kupu sungguh aku tidak berbohong. yang aku ingat Jimin berlari ke arah pintu belakang panti "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
panti asuhan tempat mereka tinggal dekat dengan hutan. biasanya namjoon juga sering memetik sayuran untuk makan anak-anak panti lain, hutan itu sangat indah dan menggambarkan betapa Arvies yang damai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
