BRUKK...
"AWW udah, berhenti sung.. AWH.."
Jisung berhenti memukuli Minho. Dia mengarahkan jari tengah tangan kanannya kedepan Minho tanpa berkata apapun tapi terlihat raut wajahnya sedang marah
"Iya iya sung, gua minta maaf. Itu gak sengaja"
Jisung menurunkan tangannya tapi tetap dengan tatapan mematikan itu
"Jangan marahlah sung, gua peluk biar gak kedinginan juga lu nya"
Jisung mengangkat dua jari tengahnya. Dia terlihat lebih marah sekarang
"Baper lu ah marah-marah mulu"
Astaga tolong jaga ucapan Minho. Dia membuat Jisung tambah marah. Jisung kembali memberi pukulan yang lebih keras hingga Minho mengaduh meminta ampun
"Sung ampun sung.. maaf udah ini salah gua"
Jisung diam lalu menarik nafas yang dalam
"LEE BANGSAT SIALAN MINHO TAI KUDA KAMBING IJO PANTAT BANGKE FAKK YU ANJENG!"
Jisung berhenti dengan nafas yang terengah-engah. Sungguh dia marah
"Maaf ya sung.."
"Coba absen apa aja kesalahan lo?" Ucap Jisung yang menahan amarahnya namun berusaha tenang
"Gua salah karna masuk kamar lu, gua salah karna tidur di samping lu, gua salah karna.. meluk elu" Ucap Minho berhati-hati
Jisung menarik nafas dalam lagi. "Gak deh, ini salah gua memang"
"Gak sung ini bukan salah lu"
"Salah gua karna.. NGEBIARIN LO NGINEP SINI!" Minho kaget dengan suara Jisung yang tiba-tiba ngegas
"Udah maksa nginep, minjem baju ama sempak, masih kurang aja lu. Sopan dikit napa? Kalo gak ada selimut kan lu bisa bangunin dulu gua nya, jangan asal ngikut tidur samping gua. Mana pake peluk segala"
"Iya maaf. Tapi gua udah nanya selimut ke lu semalem, lu bilang pake ini aja, gua tanya lagi bener apa kaga, lu bilang iya, yaudah gua ikut tidur sini daripada selimutnya gua bawa ntar malah lu yang kedinginan. Tapi kalo pelukan itu ya gua gak sadar sung"
Jisung rasanya hampir darah tinggi. Pagi-pagi sudah dibuat marah-marah. Kalo aja dia tinggal di kosan, pasti tetangganya udah ngomel itu. Kayak pasutri yang udah 10 tahun nikah. Berantem mulu pagi-pagi
Jisung sudah capek. Mungkin dia secara tak sadar berbicara seperti itu tapi dia tak ingat. Dia membiarkan Minho dan meninggalkannya. Jisung pergi ke dapur untuk minum air putih. Tenaganya sudah terkuras pagi ini padahal belum di kasih asupan apapun. Sudah deng, asupan pelukan Minho
Jisung ingin masak saja. Dia membuka kulkas tapi hanya ada telur dan kecap disana. Ada satu bungkus sereal disana. Dia melihat ternyata itu sudah kedaluwarsa. "Huh! Apes bener pagi-pagi"
Tak lama Minho datang. Mukanya masih sayu karena takut Jisung akan memarahinya lagi lalu dia di usir dari rumah Jisung lalu dia tidak boleh bertemu Jisung lagi. Minho ovt sekarang
"Maaf ya sung"
Jisung tak menjawab, dia sibuk memecah dua telur diatas adonan tepung yang sudah dicampur air
"Sung, lu maafin gua kan?" Ucap Minho berusaha membujuk Jisung
"Ck apaan? Risih gua" Jisung mengaduk adonannya lalu diberi garam dan penyedap rasa. Dia berjalan mengambil teflon. Sedangkan Minho membuntutinya dan selalu berdiri di belakang Jisung dengan muka berada di samping Jisung
"Maafin ya"
Jisung tak menjawab, dia menyalakan api dan memanasi teflon yang sudah diberi minyak. Dia mulai menggoreng telur tadi tanpa peduli Minho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fav Person || MINSUNG
Teen Fiction"Gua lurus" -Jisung "Yakin?" -Minho ...... "Sengaja lu lakuin itu? Mana di depan gua lagi" -Jisung "Cemburu lu?" -Minho ...... "Sini cium.." -Minho "Tadi udah ya anjir" -Jisung "Kan baru lima kali" -Minho ...... Seorang Han Jisung yang mengaku dirin...