Adikku ngambek

123 9 4
                                    

.
..
...
....
.....
......
.......
........
..........
............

Sejak pembicaraan itu Scara terus merasa kebingungan dengan kemarahan adiknya dan Omelan dari nahida. Saat mengunjungi pun dengan kasar adiknya membanting pintu kamar dengan sangat keras , membuat dirinya begitu terkejut.

Siang ini scara kembali mengunjungi adiknya. Ingat walaupun mereka saudara kembar bukan berarti keduanya selalu bersama, seperti saat ini dia menatap adiknya dari ambang pintu kelas sambil melipat kedua tangannya dengan aura mencekik. Seisi kelas bergidik ngeri , bahkan teman sekursi wanderer menyenggol nya.

" wan kakak Lo "

" peduli apa gue? " jawab laki² Surai malam itu dengan cueknya . Ia memainkan ponsel nya dengan headset yang terpasang satu di telinga nya.

" mending dengerin musik bareng gue abaikan dia " wanderer menyodorkan satu headset nya pada teman sebangku nya. Sebut saja Leyney, pesulap handal di kelas mereka.

" kasian kakak lo" leyney mendengus, tapi tangan nya menerima uluran wanderer dan mendengar musik bersama.



......

" wan!! Awan"

Scara meninggikan suaranya, tangannya mencengkram erat pergelangan tangan adiknya.

" apa sih Ra, sakit lepasin tangan gue !!" awan meringis. Sedangkan Scara makin mengeratkan cengkraman nya. Tatapannya begitu tajam.

" Lo kenapa "

" apanya yang kenap___, aww sakitt ra" awan makin meringis, pergelangan tangan nya memerah.

" ikut gue pulang "

Scara menarik tangan awan menyeretnya pulang ke rumah keluarga Raiden.

" apa sih! Gue mau pulang tempat nahida!" berontak nya keras. Bukan scaramouche namanya jika keinginan tidak terpenuhi, dengan bisu scara mengabaikan ucapan adiknya dan terus menyeretnya untuk kembali pulang.

Sesaat sampai di kediaman keluarga Raiden, scaramouche mendudukkan adiknya dengan kasar.

" lembut dikit jadi kakak " protes Wanderer sambil mengusap pergelangan tangannya yang hampir membiru.

" bentar, Lo gak tinggal di apartemen lagi? " awan mengerutkan keningnya menyadari dimana dirinya sekarang. Dia mengira akan di seret pulang ke apartemen Scara, ternyata ke kediaman keluarga mereka.

" kenapa?Lo asing dengan rumah sendiri? Udah nyaman banget kayaknya bareng nahida ya?" sindir Scara.

" tck!!" Wanderer berdecak ringan.
Ia menatap malas kembarannya, wajahnya kembali berekspresi menyebalkan membuat scara memutar matanya dengan jengah.

" awan "

Wanderer tidak menjawab, dia hanya memperhatikan kembaran nya dengan diam. Dengusan kesal terdengar jelas dari scaramouche membuatnya menjadi seperti orang yang menyebalkan disini.

" kau mau tau kenapa aku menjauhi mu?"

Scaramouche mengangguk , mata nila nya menyimak seksama. Hembusan nafas kecil dikeluarkan wanderer sebelum kembali angkat suara.

" kau tau status ku kan?"

Scaramouche kembali mengangguk.

" padahal kita kembar tapi kenapa aku pihak bawah dan kamu pihak atas? Aku merasa sangat hina bahkan Shogun pun dominan sedangkan aku? aku ak_"

" awan , tunggu! Jangan bilang kau marah karena perkataan ku beberapa hari lalu " scaramouche memotong ucapan adiknya membuat Wanderer kembali kesal. Dia mengambil tas miliknya dan berdiri

" Punya kakak gobl*k banget anj "
Setelah mengumpat dengan emosi tinggi awan berlari menuju lantai atas dimana kamarnya berada.
Meninggalkan scaramouche yang terdiam dengan mata membulat.

" WANDERER!!! BERANI LO NGATAIN KAKAK LO SENDIRI BEGITU!!!" teriak scaramouche dari bawah membuat seisi rumah berdenging.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia bukan pacarku ( Scarakazu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang