Hari Senin pun tiba. Rendy meminta para bodyguard nya untuk mengantarkannya pergi ke sekolah. Rendy di hantar menggunakan mobil Lamborghini milik pribadinya. Para bodyguard mengawal Rendy di belakang. Setelah sampai para bodyguard memarkirkan mobilnya di dalam parkiran sekolah.
Rendy di kawal oleh 3 bodyguard tersebut. Saat sampai di kelas, para bodyguard itu menjaga Rendy di depan kelasnya.
"Eee Ren, kok banyak orang gagah dan berotot di depan?" Tanya salah satu teman Rendy kepadanya.
"Eee~ itu bodyguard yang di siapkan sama papa aku." _Rendy
"Oooo, keren yah orang kaya, di kawal bodyguard. Mana ganteng ganteng lagi." _jawab temen Rendy.
KRINGGG.. (BEL MASUK KELAS)
Rendy pun duduk di mejanya. Saat guru ingin masuk, guru bertanya kepada para ketiga bodyguard itu.
"Kalian siapa?" Tanya si guru itu.
"Kami adalah bodyguard dari Rendy. Anak pemilik perusahaan terbesar di dunia." _BIMA
"Ohh Rendy anak nya pak Raga?" _tanya guru itu.
"Yap benar"
Guru itu pun masuk ke dalam kelas dan ia lanjut mengajar kelas itu. Singkat cerita sekolah Rendy sudah pulang, para bodyguard mengawal Rendy sampai ke mobilnya. Kini Rendy tidak ingin duduk di depan sendirian. Ia memilih duduk di belakang.
"Sayang? Kenapa kamu duduk di belakang?" Tanya Bima.
"Saya ingin duduk di belakang, karena saya ingin memeluk tubuh Devano." _Jawab Rendy.
Bima yang merasa iri dengki, ia masuk ke dalam mobil dengan muka yang langsung menciut. Rendy pun duduk di kursi tengah dan di sampingnya ada Devano dan juga Caesar. Tapi Rendy hanya nempek ke Devano saja.
Rendy menyenderkan kepalanya ke atas pundak Devano. Saat di perjalanan, mereka malah terjebak macet yang lumayan panjang di sana. Rendy bosan.
"Devano, aku bosan." Ucap Rendy dengan nada manjanya.
Devano langsung merangkul tubuh Rendy yang memeluknya. Tapi Rendy menoleh ke arah Caesar yang mbesengut kesal karena ia hanya melihat Rendy manja kepada Devano saja. Rendy pun memeluk Caesar.
"Caesar. Caesar kenapa? Kok mbesengut gitu?" Tanya Rendy sambil menempelkan kepalanya di atas dada Caesar.
Caesar membalasnya dengan mencium rambutnya. "Aku tidak apa apa sayang." Mulut Caesar langsung semeringah kesenengan. Rendy pun mencium bibir Caesar. Hari Caesar langsung berkobar kobar kesengan.
Di saat hari Caesar kesenengan, Rendy malah minta emutin kontol Caesar yang menegang dari tadi. Caesar belum sempat jawab, Rendy malah sudah membuka celana Caesar dan melihat penisnya yang sudah menegang dari dati.
"Aah~, lihat lah ular kecil ini sudah menegang dari tadi, pasti minta di emutin yah." Lagi lagi rendy melakukan tanpa aba aba. Dia langsung memasukkan penis Caesar dengan rakus. Itu membuat Caesar kaget dan ia malah mendesah.
"Ahh.. ehmm.. lebih cepat Ren, enak banget Ren. Eghmm." _Caesar
Rendy menuruti permintaan Caesar, ia menggerakkan mulutnya dengan tempo lebih cepat. Desahan Caesar juga lebih cepat. Devano yang duduk di samping ia juga tidak mau kalah, ia melepas seluruh celananya dan ia mulai mengocok penisnya sambil melihati mereka saling emutin kontol.
"Eghmm, ahh.. Ren mulutloh enak banget Ren lebih cepat Ren. Eghmm." _caesar
"Eghmm egmm, ah ha ha." _Rendy