Prolog

76 16 42
                                    

Katanya, Bandung diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Menempatkan banyak taman di beberapa titik untuk para warganya beristirahat sejenak. Meski tak ada pantai, tapi Bandung tetap menawan dengan banyak gunung yang mengelilinginya. Paris Van Java menyiapkan banyak cerita.

•••

Tahun 2024 menjadi awal langkah seorang lelaki kembali menjejaki luasnya bumi. Di mana luka sempat menggores dan menyisakan bekas yang tak mudah hilang. Dunia pernah rubuh dari pandangan, hilang tanpa arah tujuan. Namun, perlahan semua membaik dan ia bisa kembali terbang menatap segala ruang yang sempat gelap.

Arda Pratama. Seorang penikmat waktu yang senang menjelajah. Mempelajari berbagai jenis pengetahuan agar bisa terus melangkah menggapai impian. Tak banyak hal yang ingin digapainya, cukup menjadi orang bermanfaat bagi sesama. To the point dan tidak banyak neko-neko adalah prinsip yang selalu dipegang. Ya, walaupun kadang pecicilan, sih, orangnya. Susah ditebak pun!

"Bi, Juni jadi seminar?" tanya Eri yang merupakan teman sejawat Arda. Oh, iya, Abi adalah panggilan yang disematkan teman-teman untuk Arda.

"Jadi keknya, Bro. Tapi materi belum gue siapin," tutur Abi menjawab.

"Ini beneran free tanpa tiket?" sambung Eri.

"Asli, Bro, kalo pake tiket mah gak akan laku, haha. Siapa gue, njir," sahut Abi.

"Okelah! Yakin, gue moderator?"

"Gas, Bro, lu, kan, udah pengalaman. Siapa lagi kalo bukan lu?" Abi meyakinkan.

"Sip, gue siapin!" tegas Eri.

Abi dan Eri sudah bersahabat sejak lama. Eri merupakan salah seorang junior Abi di salah satu organisasi Marching Band di Bandung. Sebenarnya ada dua orang lainnya yang menjadi bagian dari mereka. Namun, untuk kegiatan kali ini, Abi hanya mengajak Eri saja.

Mereka berdua bergelut di hobi sama, yaitu musik dan literasi. Di mana Abi sempat mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan buku dan karya rekam. Sedangkan Eri adalah seorang arranger dan komposer musik. Makanya feel mereka buat berkolaborasi bisa dibilang sangat kuat.

"Si Dendi sama Anggi gak sekalian diajak, Bro?" tanya Eri pada Abi.

"Entaran lagi dah, Bro, baru juga mulai ini. Entar kalo gue udah bisa gedein lagi bisa tuh diajak juga."

"Sip, dah!" sahut Eri.

Abi, Eri, Dendi, dan Anggi adalah empat sekawan dengan latar belakang sama, musik. Keempatnya merupakan pemain alat tiup. Eri dan Dendi pemain Trumpet yang merupakan bagian high dalam alat tiup, sedangkan Abi dan Anggi pemain Baritone yang merupakan bagian bas.

Keempatnya dekat, karena memang sering berkumpul bersama saat latihan dan kompak mengikuti berbagai kegiatan yang ada di dalam organisasi tersebut. Hingga setelah menjadi alumni, ada jarak antara mereka. Meski masih saling menghubungi, tapi tetap saja menjadi agak segan. Sampai di mana Abi menghubungi Eri untuk mengerjakan proyek bersama.

Hari-hari Abi belakang ini memang disibukkan dengan membuat ide-ide kreatif untuk mengembangkan kembali usahanya. Dan seminar menjadi langkah awal untuk Abi mengepakkan sayap.

Mengenal Senandika adalah pilihan tema yang Abi berikan untuk seminarnya kali ini. Didampingi Eri sebagai moderator nantinya. Hanya seminar gratis yang diadakan secara online di dalam grup chat aplikasi WhatsApp. Semoga langkah awal ini tepat.

•••

Dua jam berlalu dengan cepat, saat seorang gadis sedang menunggu balasan dari pesan yang telah dikirim melalui inbox aplikasi Facebook. Informasi mengenai seminar sampai kepadanya begitu saja. Tanpa basa-basi gadis itu langsung antusias untuk mengikuti seminar tersebut.

Irina: Otw daftar, nih.

Admin: Silakan langsung hubungi kontak tertera ya, Kak.

Balasan admin itu menjadi akhir obrolan singkat Irina. Tak lagi membalas, ia langsung menghubungi nomor yang dimaksud. Pendaftaran pun segera dilakukan via WhatsApp.

Irina: Selamat siang, Kak. Cara mendaftar seminar ini gimana, ya?

Isi chat Irina dengan menyertakan sebuah foto pamflet yang berisikan informasi mengenai seminar online.

Admin: Silakan diisi ya, Kak.

Irina: Baik, Kak.

Setelah mengisi formulir pendaftaran, Irina kembali mengirimnya pada admin.

Irina: Sudah ya, Kak.

Admin: Siap, Kak, terima kasih sudah mendaftar. Silakan bergabung ke dalam grup ya.

Sebuah link grup dikirim pada room chat Irina yang langsung diklik untuk segera bergabung.

Irina: Sudah, Kak, terima kasih ya.

Admin: Terima kasih kembali, Kak. Salam Literasi.

Obralan pun berakhir dengan Irina yang sudah bergabung ke dalam grup. Dalam benaknya, ia sangat penasaran tentang apa itu senandika, makanya antusias. Walaupun waktu seminar terbilang masih cukup lama.

Hingga beberapa hari kemudian Irina melihat status WhatsApp yang dibuat oleh admin berisikan info mengenai senandika. Dengan sigap ia membalasnya.

Irina: Kak, boleh tau tentang senandika gak?

Admin: Boleh, Kak, silakan. Mau tau tentang apanya ya?

Irina: Sebelumnya bisa kenalan dulu gak, Kak? Perkenalan saya Irina Mima, dari Jakarta.

Admin: Oh, boleh, Kak. Perkenalan juga saya Abi, dari Bandung.

Irina: Salam kenal, Kak. Btw ini nomor apa ya? Bisnis atau gimana?

Admin: Iya, ini nomor bisnis, Kak, mau pindah ke nomor pribadi?

Obrolan itu menjadi awal perkenalan antara Abi dan Irina. Di mana akhirnya mereka bertukar pesan di ruang berbeda dengan sebelumnya.

Abi: Hai, Kak Irina, ini Abi, save ya.

Irina: Iya, Kak Abi. Aku save.

Abi: Siap, makasih, Kak.

Irina: Boleh izin belajar senandika sama Kakak?

Abi: Boleh, Kak, dengan senang hati. Mau tau tentang apanya ya, Kak?

Senandika adalah awal percakapan Abi dan Irina untuk saling mengenal. Kisah yang menjadi awal alur ini dimulai. Terkesan sangat sederhana.

Bertukar pesan pemikiran merupakan hal yang paling menarik dalam menjalani hidup. Kita bisa tahu berbagai macam karakter manusia dari cara berpikirnya. Dengan sedikit perdebatan kecil, bisa jadi amunisi lebih agar solusi tercapai. Menambahkan wawasan juga pengetahuan dari pemahaman berbagai orang.

Perjuangan hidup akan menyertai cerita ini. Di mana persahabatan dan cinta menjadi bagian yang paling rumit dalam perjalanan sang tokoh utama. Berbagai pelajaran serta imajinasi juga akan menghiasi deretan alur. Mungkin dramatis atau bisa jadi romantis, entahlah!



Bandung, 13 Agustus 2024
• Abi •

Retorika ArIrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang