Pulang

5 0 0
                                    


****

Lima tahun berlalu, Rayya sudah menyelesaikan kuliahnya.

Saat ini dirinya tengah berada di sebuah Cafe di dekat kampusnya, tangannya sibuk mengaduk-aduk minumannya, matanya menatap orang-orang yang tengah berlalu lalang.

Melirik jam yang tergantung di dinding. Menghela nafasnya, saat ini Rayya tengah menunggu seseorang.

Jika ditanya bagaimana Rayya Sekarang, Penampilannya sudah jauh berbeda dengan Rayya yang dulu. Sekarang Rayya memakai pakaian yang sedikit terbuka, rambutnya terurai panjang dan bergelombang. Rayya juga mewarnai rambutnya, warna ash green. Kehidupan di New York, berhasil merubah dirinya.

 Kehidupan di New York, berhasil merubah dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Hampir dua puluh menit dia menunggu, orang yang dia tunggu akhirnya menunjukkan batang hidungnya.

"Ck! Lagi dan lagi..." Rayya menatap sinis orang didepannya itu.

"Sorry... Gak akan lagi kok.." laki-laki itu adalah Arka.

Ternyata selama ini, alasan Arka tidak pernah muncul bahkan dihari pernikahannya. Karena Arka lebih dulu pergi ke New York, Arka berniat membuat kejutan untuk Rayya.

"Gi ikin ligi kiii"

Arka tertawa mendengar ejekan Rayya.

"Ya udah iya maaf." Arka kemudian mengambil kursi, lalu duduk di depan Rayya. Dia memesan satu ice coffee.

Rayya terus memperhatikannya.
"Kamu pesannya es terus perasaan."

Arka tersenyum kearahnya gadis didepannya.

"Soalnya aku suka... Suka kamu."

Rayya menghela nafasnya. Sudah terlalu sering Arka menggoda dirinya. Rayya cukup lelah menghadapinya.

"Jadi, kapan rencana kamu mau pulang?" Arka mengalihkan topik pembicaraan.

"Enggak tahu. Aku masih mau disini..." Jawab Rayya, enggan.

Arka mengerti kenapa gadis yang dia cinta enggan meninggalkan New York. Semua itu karena masalah lima tahun lalu. Saat mereka bertemu, Rayya menceritakan semuanya. Dari saat ayah memaksanya menikah sampai Rayya nekat kabur dari rumah. Arka tentu saja merasa begitu kecewa. Gadis yang dia cintai telah menikah dengan laki-laki lain. Tapi dirinya tidak bisa apa-apa, nasi sudah menjadi bubur.

Perihal penampilan Rayya yang berubah, Arka jelas tidak setuju. Mengingat Rayya berasal dari keluarga yang cukup islami, ditambah suaminya yang dikatakan seorang Gus. Arka sempat marah pada Rayya, berakhir Rayya meminta Arka untuk mengerti posisinya. Alhasil Arka lagi-lagi tidak bisa berbuat apapun. Dan lambat laun dirinya bisa menerima Rayya yang sekarang. Karena sebenarnya tidak ada yang berubah dari Rayya, hanya penampilan saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menjadi Istri Gus MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang