15. Gagal Suprise

271 31 1
                                    

[Episode 15---Gagal Suprise]

"Buat kamu yang lagi ada masalah, yang merasa hidup ini berat, dan yang merasa hidup itu tidak adil. Tenang, kamu sendirian kok."

-Catur Yaga Madaharsa-

***

Halloww semuaaa😻 Tau kok, kelamaan hiat kan? Hehe😁

Maafkanlah saya🛐 Siap salah!

Tandai jika ada typo yang bertebaran.

Happy reading buat kaliann💋

***

"Mbak-mbak Kunti sialan!! Beraninya ngagetin sambil ketawa aja!" seru Harsa ngos-ngosan.

Setelah berlarian dimalam yang dingin ini, akhirnya mereka sampai juga tepat dihalaman rumah.

"Kencang banget tadi lari mu Sa," ujar Noval mengatur nafasnya dengan menumpukan kedua tangan pada lututnya.

Yang lain pun melakukan hal yang sama. Pasokan oksigen mereka seakan terkuras habis karena berlarian. Benar-benar malam yang sial bagi mereka bertujuh untuk malam ini. Terlebih bagi Harsa yang tadi kekenyangan makan bakso, tapi malah harus dipaksa untuk berlari.

"Tapi kayaknya tadi bukan hantu beneran deh," lontar Nadi merasa tidak percaya akan suara yang tadi mereka dengar di depan rumah kosong.

"Setuju! Feeling aku juga berkata seperti itu." balas Mahen sepemikiran dengan Nadi. Dirinya curiga mungkin ada seseorang yang sedang menjahili mereka.

"Maksudmu ada yang jahilin kita gitu?"

Mahen mengangguk membalas pertanyaan Reza.

"Parah sih itu orang! Aku sumpahin ketemu sama penunggunya beneran!!" Tunjuk Harsa pada jalan yang sempat mereka bertujuh lewati.

"Buruan pada masuk, udah malem ini. Dingin juga di sini. Masih kurang? Pengen dengerin suaranya Mbak Kunti lagi?" tanya Mahen bercanda.

Mendengarnya Cakra, Jendra, Reza, juga Harsa sontak menggeleng cepat. Apalagi mereka yang emang penakut orangnya.

"Ya udah! Ayo buruan masuk. Keburu muncul lagi nanti Mbak Kunti nya. Hiii, serem..."

Bersamaan dengan selesainya kalimat yang diucapkan oleh Mahen, keempat remaja penakut tadi, langsung segera berlari kencang masuk kedalam. Membuat Mahen, Nadi, dan Noval yang tertinggal hanya mampu tertawa sambil menggelengkan kepala.

•••

"HARSA CEPETAN BANGUN!! Udah dibilangin juga, kalo habis Subuh itu jangan tidur lagi. Jadi susah dibangunin kan?!" teriak Nadi sambil menarik-narik brutal selimut yang menutupi tubuh Harsa.

"HARSA BANGUN!! AKU SERET YA KAMU!"

"Ck, iya-iya bangun!" Harsa dengan spontan sontak bangun dari tidur nyenyaknya. Berjalan gontai keluar kamar di ikuti Nadi dibelakangnya menuju ruang tengah untuk sarapan.

Sesampainya di sana, ternyata sudah ada bapak dan lainnya. Harsa langsung saja mengambil duduk di samping bapak, terduduk lesu dengan wajah khas orang baru bangun tidur.

"Lain kali kalo dibilangin nurut ya, Sa?" ujar bapak menepuk pelan pundak lelaki tersebut.

Harsa jelas merasa tidak enak. "Nggih Pak. Tapi ndak janji, soalnya Harsa juga manusia biasa yang tidak luput akan salah, lupa, dan dosa,"

Keluarga Tujuh RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang