awal

4 0 0
                                    

hai, aku sheila.

saat ini aku duduk di bangku kelas dua SMA, SMA HARAPAN BANGSA.

inilah segala kisahku, saat masih di bangku sekolah dasar. Sangat hina, tapi itulah yang terjadi. 

Awal dimana semua trauma ku muncul.

Tahun pertama, aku masih belum tau apa apa, semua tampak menyenangkan "lia, ayo ke kantin bersama" dengan nada gembira. Nilai ku pun tidak pernah jelek, selalu lima besar. Tahun kedua pun aku masih bisa merasakan hangat nya sekolah dasar kala itu. Aku bersekolah sekaligus berjualan pita, dan di dukung oleh teman temanku.

KRINGGGG KRINGGG

bel tanda masuk telah berbunyi

Aku bergegas menuju kelas dan mulai memasarkan beberapa barang yang aku jual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bergegas menuju kelas dan mulai memasarkan beberapa barang yang aku jual. Pada saat itu, hati ku gembira sekali karena daganganku laris manis tanpa sisa sedikitpun. Walau setengah dari upahku harus aku relakan untuk mentraktir mereka, angggap balas rasa terimakasih telah bantu menjualkan. Aku rasa, aku tidak butuh uang itu. Aku hanya ingin mencoba rasanya berjualan itu seperti apa.

 Aku hanya ingin mencoba rasanya berjualan itu seperti apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mau yang kuning dong"
"aku merah"
"ITEEMMM ITEMM!!"

lucu sekali pada saat itu.

Pada awal tahun ketiga aku sangat merasa senang karena memiliki teman banyak.

"sheilaaa, ayo main, kamu suka balveer ngga?"

"SUKAA SUKA, aku punya nomernya loh"

"SUMPAHH!? MAU DONG!!"

"aku itu sebenernya rani peri, ahahahaaha"

"ahahahaah"

Kira kira seperti itulah cuplikan kecil tentang percakapan kita kala itu. Banyak sekali kenangan-kenangan kecil kita.

"sheilaa, bekal apa hari inii??"

"oh oh, aku bekal telur goreng sama mie!"

"ENAK BANGET MAKAN MIE, mau tukeran sama sayur aku ngga? Aku nggasuka sayur"

"bolehh bolehh, aku suka sayurr tau, enak banget padahal"

"ewwwhh, enaknya apa coba? Rumput gitu?"

"cobaa duluu, enak kok!!"

Begitu hangatnya percakapan kala itu, sebelum konflik "utama" yang sebenarnya terjadi.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang