prolog

3.2K 188 19
                                    

Guys, mohon maaf untuk The Protagonist aku hold dulu.

Mungkin per chapternya cuma 500 words aja, kaya short story gitu. Happy reading😄

Jangan lupa vomment, part dewasa bakal dipassword di wordpress😀 Yang pelit vomment gak aku bagi passwordnya😑








" Sasuke sepertinya sudah mengetahui kedatanganmu. Dia menerorku dengan panggilan telfonnya semalam " Karena Karin adalah orang terdekat Sakura sejak kuliah. Wanita itu juga bekerja sebagai sekretaris Sasuke selama dua tahun belakangan.

Jadi yang paling pertama di cecar olehnya adalah Karin. Karena Ino tidak mungkin , wanita itu pasti akan memakinya dan mengatainya dengan ucapan-ucapan kasar. Ino selalu kesal kalau berhadapan dengan Sasuke. Pria itu pemaksa dan tidak tahu bagaimana cara memperlakukan sahabatnya dengan baik.

" Aku harus bagaimana Rin? Niatku hari ini kan bertemu Sasori, kalau tidak bagaimana bisa aku kembali ke perusahaan? " 

Perusahaannya diambang kebangkrutan karena ulah beberapa oknum. Sasori, yang tidak lain merupakan sepupunya itu memang membantunya sekeras mungkin saat Sakura pergi ke Paris untuk mengejar kelas Designernya. Tapi bagaimana lagi? Hutang perusahaan juga sudah sangat banyak membuat Sakura mau tidak mau harus pulang.

" Kamu tidak mau menemuinya, mungkin dia masih penasaran dengan cinta pertamanya yang pergi saat mendengar kabar pernikahannya " Terdengar sarkas tapi Sakura tersenyum seperti biasa. Dibilang ikhlas tapi ia masih sering menangisi kisah cintanya.

" Aku pergi demi kebaikannya juga " Ia tidak mau menjadi perusak. Walau Sasuke tidak menerima keputusannya untuk pergi tetapi Sakura tidak bisa berbuat apapun. Mencintai bukan berarti harus memiliki. 

" Seharusnya Sasuke sudah bisa lepas dari wanita itu. Kami memergokinya berselingkuh " 

Sakura juga mendengarnya dari Ino yang bekerja di agensi model milik Mei Terumi, istri dari Sasuke. Mei ingin Sasuke menceraikannya agar semua hartanya menjadi miliknya. Keduanya memang gila.

Dan berita perselingkuhannya sepertinya menjadi konsumsi para karyawan dikantor agensinya. Sedangkan dirinya sibuk mencari cara agar tidak bertemu Sasuke.

Kemungkinannya kecil sekali.

Ia tahu Sasuke akan menangkapnya, menawannya bahkan tidak akan melepaskannya lagi saat pertemuan itu benar-benar terjadi. Lantas cara apa yang harus ditempuh? Ia tidak bisa bersembunyi terus-menerus.

Mata-mata pria itu sangatlah banyak. Mulai dari sahabat-sahabatnya yang bekerja di agen mata-mata, belum lagi teman kuliahnya. Sakura tidak mungkin bisa berkeliaran begitu saja. Apa pakai topeng?




" Pakai wig saja " Tutur Karin dan Sakura menimang-nimang apa yang harus dilakukan.

" Apa bisa? Atau potong rambut saja? " Sakura mulai memikirkan untuk merubah penampilannya.

" Sakura, ini penting sayang. Kamu yakin bisa bersembunyi? Lalu bagaimana kalau Sasuke tahu keberadaan anak kamu? "

" Karin.. " Sakura mencebik dan Karin mengangkat kedua tangannya keatas.

" Aku tidak menakut-nakutimu. Semalam saja dia sudah mengancamku " Karena Karin juga sedikit takut dengan Sasuke, Sakura pasti tahu penyebabnya.

" Ck.. Belum apa-apa sudah tidak semangat begini. Kamu jangan membuatku down juga " Sakura malah kepikiran, kemudian keduanya menangkap suara Sean dan Sarada yang berasal dari ruang bermainnya.

" Kamu itu juga harus pastiin jangan tergoda. Lagipula kalian kan putus baik-baik, minusnya Sasuke tidak tahu kalau kamu bawa kabur anaknya "

Sakura tidak pernah bercerita soal apapun pada kedua sahabatnya. Mereka hanya tahu Sakura pergi untuk kuliahnya. Sisanya ia hanya memedamnya didalam hati.




" Tante, Sean punya airplane " Keduanya tanpa sadar dihampiri oleh Sean yang sudah berada di samping kursi Sakura. Wanita cantik itu mengelus rambutnya dengan tersenyum lembut.

" Siapa yang belikan sayang? " Tanya Karin dan Sean memberikannya pada wanita berambut merah itu.

" Om Sai, katanya Sean pintar hitungnya. Memangnya Sarada hanya main boneka saja " Walau agak cadel, anak Sakura ini cukup cerewet.

" Uuuu gemasnya, Ra.. Aku mau nginep disini ya. Mau tidur sama kalian " Sakura mengangguk, lagipula rumah ini terlalu besar untuk mereka bertiga. Besok ia harus ke toko untuk mencari perkakas.

Memikirkan Sasuke nya nanti saja. Ia harus menyiapkan makan malam untuk mereka. Sementara keduanya bermain bersama Karin.



.. See u in chapter 1"

Irreplaceable (revised)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang