"Mba, key boleh bawa kila main di taman belakang ga? Boleh yaaa plzz... Pengen main sama kila di taman belakang bentar boleh yaaa." Alisa mengangguki permintaan sang adik ipar dan memberikan kila kepada kesya "kila kita main di taman belakang mau ga?" tanya kesya kepada kila.
"Mau aunty, tapi tunggu sebentar aku mau ngambil mainan aku di sana." tunjuk kila "oke, aunty tunggu ya di sini." kila pun mengangguk dan tersenyum kepada kesya "mba,knp sih kila lucu banget. Buat aku aja ya kila nya, mba bikin lagi." celetuk kesya "enak aja main ambil. Susah tau bikin nya." ucap kevin,setelah selesai mengambil mainannya kila kembali ke arah kesya.
Sambil membawa mainnya "aunty kila udah ngambil mainannya ayo kita ke taman kila udah ga sabar mau main sama aunty." kesya mencubit hidung kecil kila dengan gemas "iya ayo"
kesya pun menggendong kila dan berjalan menuju taman belakang rumahnya."Mi kesya beneran di jodohin sama anaknya temen papi?" tanya kevin, saat di kasih tau oleh kedua orang tuanya kevin agak kaget mendapatkan informasi bahwa adiknya akan menikah "iya bang, mami sama maminya anak temen papi kamu udh ngomongin ini dari dulu semenjak kesya main ke rumah calon suaminya." kevin tersedak makannya alisa yg.
Panik segera mengambil minum untuk suaminya "makan tuh pelan pelan ga bakal ada yg minta kok tenang aja" ujar alisa sambil memberikan segelas air kepada suaminya.
"Beneran mi dari kecil? Wah udh di jodohin dari kecil" ucap kevin sambil bertepuk tangan "harusnya kamu bersyukur bukn kamu yg papi jodohin, dulu kamu duluan bawa Alisa ke sini kalo engga kamu udh nikah sama pilihan papi, tapi papi lega karena kamu nikahnya sama Alisa bukan sama sinta." ucap Andika, kevin hanya mengangguk dan menatap istrinya dan lanjut makan.
"Oh iya mi, btw kapan kita ketemu sama calonnya kesya, baik ga dia?bisa jaga kesya dengan baik ga?dia orangnya gmn pi?kasar ga?" tnya kevin bertubi-tubi "seng,udh ih nanyain mulu dari tadi" Alisa ngemes sendiri ia ingin sekali menonjok suaminya, tapi ia lagi berada di kediaman suaminya, jadi mau tidak mau ia harus sopan dan harus kalem tentunya.
"Baik insyaallah, dia bisa jaga adik kamu bang kalo enggak bisa, balikin kesya dan jangan sampe lecet sedikitpun di badanya, kalo lecet kamu aja ya bang yg bertarung papi udh ga kuat lagi buat bertarung sama calon suaminya adik kamu" kevin mengangguk dengan semangat "pasti pi, kalo bisa aku habisin sampe mati juga ikhlas lahir batin" keduanya pun tertawa.
sedangkan istri istri mereka merinding sejadi jadinya, sampe mati? Udh lah mending mereka lanjut menonton drakor yg sedang mereka tonton sekarang "lagi ngomongin apaan sih seru banget keknya join dongggg" kesya muncul secara tiba-tiba di belakang kakaknya dan papi.
"De ngangetin aja tau ga" ujar kevin "engga" jawaban singkat kesya membuat kevin kesal dan ingin sekali ia jambak rambut halus milik adiknya, tapi ia di tahan oleh Alisa, dengan kedua tangannya dan memindahkan kila ke pangkuannya "jangan sayang" ucap Alisa sekilas dan kembali pokus menonton drakor.
Kesya yg merasakan kalo abangnya akan marah ia segera lari dengan kecepatan penuh menuju kamarnya dan mengunci pintunya "huhh cape juga ya lari dari lantai 1 ke lantai 3" kesya baru sadar kenapa ia tidak menggunakan lift saja untuk menuju ke kamarnya untuk apa papinya memasangkan lift di rumah kalo tidak di pakai. Sudahlah bodo amat.
Kesya membaringkan dirinya di kasur kingbad miliknya dan menatap langit kamar yg bernuasa langit biru dan awan membuatnya tenang dengan perlahan kesya menutup matanya dan tertidur.
Malam pun tiba kesya bersiap untuk pergi dengan keluarganya sebenarnya kesya bingung kenapa ia harus menggunakan dress yg maminya pilih kenapa ga ia saja yg pilih.
Dress yg kesya pakai