'seutas senyuman candu dari sang pengagum sajak nan senja'
-pangestu_004.
***
Hari kian berganti, Minggu juga ikut berganti. Kini sampailah bulan ini di bulan april yang dirindukan, bulan yang katanya memiliki banyak keberuntungan akan sebuah harapan.
Tapi entahlah, dia salah satu orang yang mendapatkan keberuntungan itu di bulan ini atau tidak. Atau malah ia akan dikecewakan dengan angan-angan karena terlalu berlebihan.
Dan tentang kedekatannya dengan Riyanna, Dirga selalu mencoba untuk memikat hati si gadis dengan cara sederhana namun berkesan. Dan Riyanna selalu menghargai apapun hal sederhana yang selalu laki-laki itu berikan padanya.
✷✷✷✷✷✷✷✷
Rinai di jakarta sore itu
Di sekolah dirga tengah sibuk memperhatikan guru menjelaskan. Ia merasa bosan dan juga mengantuk, karena hari ini benar-benar hari yang sangat panjang padahal masih pagi.
Pelajaran matematika juga bukan mapel favoritnya, jadi wajar saja kalau cowok itu kini tengah bergelut dengan mata sipit akan perlahan mungkin bisa terpejam.
Karena merasa sangat bosan Dirgantara mencoba melirik arah jendela dan mendapati keramaian yang ada di lapangan. Satu kelas IPS 1 sedang berada di lapangan utama menggunakan kaos olahraga, dan di sana juga ada Riyanna.
Dirgantara tersenyum tipis dikala ia mendapati Riyanna di keramaian. Gadis itu terlihat paling menonjol dan paling mudah ditemukan oleh dirgantara sekejap mata saja.
Padahal bukan hanya kelas IPS 1 saja yang sedang berada di lapangan, banyak anak-anak kelas lain yang juga ikut olahraga. Tapi entah kenapa Riyanna sangat mudah ditemukan diantara manusia-manusia itu
Dirgantara mengalihkan pandangannya lagi ke buku bahasa catatannya. Kemudian ia membalik buku matematika nya dan menulis di halaman buku paling belakang.
✷✷✷✷✷✷✷✷
Pulangnya Dirgantara tanpa sengaja bertemu dengan Riyanna di kopsis, karena Dirga ingin lebih akrab lagi dengan gadis itu dia langsung memanggil nama Riyanna dengan suara lantang.
"anaa!!"
Riyanna membalikkan badannya dan langsung melihat laki-laki tinggi dengan rambut yang kering itu tengah melambai kearahnya. Riyanna hanya membalas dengan senyuman tipis yang dilontarkan untuk Dirgantara.
"Cewek murahan"
"Najiss, friendly banget jadi cewek. Amit-amit"
"Najis senyum-senyum ke dirga, emng dia peduli"
Mendengar ucapan orang-orang padanya Riyanna mengalihkan pandangan dan tak menatap dirgantara lagi.
Ketakutannya itu bisa terjadi kapan saja, dianggap murahan oleh teman sejenisnya sendiri. Bukannya mendapat dukungan ia malah mendapat cacian ketika akrab dengan dirgantara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Harapan Kecil
Teen FictionEloknya kota jakarta, seperti eloknya dirimu disana. Kamu yang ada di bawah mentari jakarta kala itu, dan yang selalu memberi keceriaan di jakarta. Bisakah suatu hari nanti aku mendengarkan lagi ceritamu yang lucu? tingkahmu yang tak pernah kaku pad...