Setelah makan malam selesai, King Yughta meminta Prince Ruby untuk mengajak Prince Hugo berkeliling sejenak sembari mengobrol di taman. Prince Ruby pun dengan malas menuruti perintah King Yughta hingga kini ia dan Prince Hugo duduk di taman belakang.
"Aku tidak mau menerima perjodohan kita" ucap Prince Ruby memecah keheningan.
Prince Hugo menoleh kemudian terkekeh sejenak, "kenapa? Kau tidak akan rugi jika menikah denganku, Ruby" ucapnya.
Prince Ruby berdecak kesal, ia menyingkirkan tangan Prince Hugo yang merangkul pundaknya. Edgard yang berada di belakang mereka hanya menarik nafas dalam dan mengepalkan tangannya untuk menahan emosi melihat Prince Hugo yang mengambil kesempatan untuk bisa bersentuhan dengan Prince Ruby.
Dengan keberanian penuh, Edgard mendekat kepada keduanya. "Mohon maaf mengganggu, Prince. Namun sekarang sudah malam dan sudah waktunya Prince Ruby untuk beristirahat karena Princw Ruby juga baru saja sembuh" ucap Edgard membuat keduanya menoleh dan Prince Ruby langsung berdiri.
"Edgard ayo tolong antarkan aku ke kamar. Aku sudah mengantuk"
Edgard mengangguk, sedangkan Prince Hugo menatap keduanya bergantian dan menyunggingkan senyum kala keduanya berjalan menjauh.
Edgard mengantarkan Prince Ruby hingga sampai di depan kamarnya, ia menggeleng kala Prince Ruby hendak menariknya masuk.
"Saya antarkan sampai sini saja Prince. Saya takut jika King atau Queen melihat"
Prince Ruby menghela pelan dan melunturkan senyumnya. "Tapi kamu disini?" Tanyanya yang diangguki Edgard.
"Edgard" panggil Prince Ruby pelan membuat Edgard kembali menatap mate-nya itu.
"Kenapa, Prince?"
Prince Ruby terdiam sejenak kemudian menggeleng. "Kamu kembali saja ke rumah pengawal. Tidak perlu menjagaku tidak apa-apa kan nanti akan ada pengawal pengganti yang bertugas" lanjut Prince Ruby.
"Saya akan kembali saat Prince sudah masuk"
Prince Ruby mengangguk, ia kemudian berbalik dan masuk. "Prince" panggil Edgard membuat Prince Ruby berbalik. "Selamat malam, tidur yang nyenyak ya" lanjutnya membuat Prince Ruby bersemu dan mengangguk.
Edgard pun kemudian memilih hendak kembali ke rumah atau paviliun khusus pengawal, namun langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Queen Luvi. Ia menunduk memberi hormat dan dijawab anggukan oleh Queen Luvi.
"Kamu pengawalnya Prince Ruby?" Tanya Queen Luvi dan dijawab anggukan oleh Edgard.
"Apa Queen membutuhkan sesuatu?" Tanyanya.
Queen Luvi diam sejenak kemudian mengangguk. "Bisa temani saya berkeliling sebentar? Karena saya tidak bisa tidur" lanjut Queen Luvi.
"Bisa Queen. Silahkan berjalan, saya akan menemani anda di belakang"
"Tidak, temani saya sembari mengobrol dan ceritakan mengenai Nagendra"
Edgard mengangguk patuh, mereka berdua pun berjalan beriringan. Sebenarnya Edgard bingung kemana pengawal Queen Luvi karena mereka membiarkan Queen Luvi berjalan sendirian.
"Jadi kamu baru di Nagendra?" Tanya Queen Luvi setelah mereka saling bercerita mengenai beberapa hal sembari berjalan mengelilingi Nagendra.
"Iya Queen, selama ini saya mengembara"
Queen Luvi mengangguk, ia kemudian menghentikan langkahnya dan menoleh kepada Edgard.
"Lalu dimana orang tuamu?"
"Saya besar di sebuah Panti Asuhan. Setelah saya sudah cukup umur, saya mulai mengembara. Untuk orang tua saya juga tidak tau.."
Queen Luvi kembali terdiam, "jadi kau tidak tau siapa orang tuamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mate - Guanren
FanfictionNAGENDRA mempunyai peraturan tidak tertulis yang wajib di patuhi. Peraturan tersebut sudah di buat dari awal kejayaan NAGENDRA dimana para bangsawan dilarang dengan keras untuk menikah dengan rakyat biasa. Namun apakah peraturan tersebut masih berla...