My Beloved Lecturer

1.9K 31 3
                                    

“Ok, kalau tidak ada pertanyaan lagi kuliah hari ini sekian dulu, jangan lupa minggu depan kita kuis” demikian Gracia mengakhiri mata kuliah Teori Ekonomi Mikro hari itu.

Gracia adalah seorang dosen muda di fakultas ekonomi itu, usianya 25 tahun, berparas cantik dengan rambut sebahu dan bertubuh indah dengan tinggi 163cm, berat 54 kg, juga kulit putih mulus plus payudara 34B

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gracia adalah seorang dosen muda di fakultas ekonomi itu, usianya 25 tahun, berparas cantik dengan rambut sebahu dan bertubuh indah dengan tinggi 163cm, berat 54 kg, juga kulit putih mulus plus payudara 34B. Kadang orang sering sulit membedakan mana yang mahasiswi mana yang dosen kalau dia berada diantara mahasiswanya dengan pakaian modis. Kebagian mata kuliah yang diajarkannya merupakan suatu berkah bagi para mahasiswa, karena selain ngajarnya enak dan orangnya gaul sehingga mudah dekat dengan yang diajar, juga menyegarkan mata dengan melihat wajah cantiknya dan tubuh indahnya terutama kalau memakai pakaian ketat atau rok agak pendek.

Setelah kuliah selesai semua mahasiswa keluar dari kelas, kecuali satu mahasiswi, Olla, dia menutup pintu ruang kuliah setelah yang lain keluar dan menghampiri Gracia yang sedang membereskan barang-barangnya.

“Eeemm…Ci Gre (beberapa mahasiswa memanggilnya demikian karena umurnya tidak beda jauh dengan mereka) bisa kita bicara sebentar ?” kata Olla.

“Ada apa La, masalah tugas lagi yah ?” jawab Gracia tersenyum ramah.

Awalnya memang Olla menanyakan tentang pelajaran yang tidak dia mengerti, kemudian topik beralih, Olla mulai curhat mengenai dirinya yang sedang cekcok dengan pacarnya sehingga tidak konsen dalam belajar. Gracia yang memang dekat dengan mahasiwa/i nya mendengar dan menghiburnya sehingga mereka malah makin hanyut dalam obrolan wanita sementara jam sudah hampir menunjukkan pukul enam, langit pun mulai gelap, suasana di lantai itu sudah sepi karena itu kuliah terakhir.

Akhirnya Gracia pun bangkit dan mengajak Olla pulang mengingat hari sudah malam.

“Yuk kita sambil jalan aja ngobrolnya, udah malem gini, jadi serem nih” ajaknya.

“Ci, bisa bantu saya satu hal lagi ga ?” tanya Olla lagi.

kali ini dia mendekati Gracia, digenggamnya kedua lengan dosennya itu sambil menatap matanya.

“Nggg…eh ada apa lagi sih La ?” Gracia jadi gugup karena sikap mahasiswinya itu.

Suasana hening beberapa detik, keduanya saling tatap sebelum tiba-tiba Olla memagut bibir dosennya itu. Gracia tersentak kaget, dia melepaskan ciuman itu dan melotot memandangi Olla.

“La…kamu…mmmhh!” belum sempat menyelesaikan kata-katanya Olla sudah kembali menciumnya.
Gracia sempat berontak selama beberapa saat namun ciuman dan belain Olla pada daerah sensitifnya membuat gairahnya naik, baru kali ini dia melakukannya dengan sesama jenis, dirasakannya kenikmatan yang berbeda yang menggodanya untuk meneruskan lebih jauh.

Rangsangan dari dalam dirinya dan menyebabkan Gracia pun menyambut ciuman mahasiswinya itu. Lidah mereka bertemu, saling jilat dan saling membelit. Sementara itu tangan Olla meremas lembut payudara Gracia dari luar, Gracia sendiri sudah mulai berani mengelus punggung Olla, tangan satunya mengelus pantatnya yang masih terbungkus celana ketat sedengkul warna hitam. Keduanya terlibat dalam ciuman penuh nafsu selama lima menit, dan ciuman Olla pun mulai turun ke lehernya.

Nightmare CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang