01 ; Simfoni Kehangatan Keluarga

69 10 0
                                    

Selamat menikmati 5000+ kata yang dirangkai menjadi gambaran keluarga bahagia

Jangan lupa vote komen yang banyak disetiap paragrafnya

Happy Reading!! 

•°•

Bunyi percikan air disauti kicauan burung dengan angin segar di pagi hari, suasana tenang dikediaman megah keluarga Djojohadikusumo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi percikan air disauti kicauan burung dengan angin segar di pagi hari, suasana tenang dikediaman megah keluarga Djojohadikusumo. Keluarga bahagia itu tampak sedang menikmati sarapan mereka, kali ini tidak ada Abyaksa di meja makan, anak tengah itu berada di Milan untuk menghadiri acara peragaan busana.

"Bunda sama Ayah, pasti datang kan nanti?" Alastair bertanya disela-sela sarapan mereka. Joanna meletakkan garpu dan pisau yang ia gunakan untuk memakan roti, sebelum menoleh dan menjawab pertanyaan sulungnya.

"Datang sayang, Bunda hari ini nggak ada kegiatan apa-apa kok selain jemput Aska ke bandara. Ayah juga cuma ada meeting sampai jam empat sore, habis itu langsung ke stadium," Alastair merespon dengan anggukan.

"Mas nggak perlu khawatir, Ayah, Bunda, sama adik-adik kamu pasti ngeluangin waktu buat datang," ujar Adhitama.

"Ya kalau sampai nggak datang aku ngambek, nggak pulang ke rumah selama seminggu," Joanna dan Adhitama dengan kompak terkekeh setelah mendengar celetukan Alastair tersebut.

"Lo kelar syuting pukul berapa Cil?" Alastair kini beralih pada adik bungsunya yang masih dengan tenang menghabiskan sarapannya.

"Pukul empat mungkin."

"Kok mungkin?!" Alastair tampak tidak terima dengan jawab kurang pasti yang diberikan Adhinata, sedangkan anak bungsu itu menghela nafas dan menjauhkan piringnya yang telah kosong lalu menatap abangnya, diam sejenak mengumpulkan energi untuk berbicara.

"Syuting itu nggak bisa dipastiin jamnya, kalau hasilnya memuaskan dalam satu kali take bisa cepat selesai, tapi kalau nggak ya ulang lagi sampai mendapatkan hasil yang memuaskan. Lo tentang aja gue udah atur jadwal buat kelar sekitar pukul empat, bisa jadi selesai lebih cepat dari perkiraan tapi bisa jadi telat juga. Tapi, jangan khawatir telatnya nggak akan sampai satu jam."

"Kayak capek banget lo ngejelasin gitu doang," Adhinata memilih untuk tidak merespon, anak itu beranjak dari tempat duduknya lalu mendekati sang ayah.

"Aku berangkat sekarang Yah," Pamitnya sambil mencium tangan Adhitama.

"Iya, semangat boy!" Kepala keluarga itu meninju pelan dada bidang Adhinata, tanda memberi semangat pada bangsunya.

"Ayo Bunda antar ke depan," Joanna berdiri untuk mengiringi Adhinata ke pintu utama.

"Gue berangkat, good luck!" Pamit Adhinata pada Alastair sambil mengacak rambut abangnya itu.

"ACIL!!" Teriakan Alastair menggema memenuhi bangun dua tingkat itu, tangannya dengan sigap merapihkan helaian rambutnya yang berantakan karena ulah Adhinata, sedangkan si pelaku melenggang sambil tertawa tanpa suara.

RapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang